Meski begitu dirinya menilai keberadaan Sekolah Ibu setidaknya mampu memberikan ibu penguatan peran sebagai jalan menuju ketahanan keluarga, pendidikan, kesehatan dan lain–lain.
“Ini kan baru berjalan, tapi yang pasti data sudah kita miliki, beberapa pasangan tidak jadi bercerai, itu di lapangan sudah terlihat, KDRT, tawuran itu kan masih proses, tapi yang jelas sudah terlihat, beberapa bulan ini pasangan yang tidak jadi cerai,” katanya.
Kang Emil Mengapresiasi, Pemprov Jabar Siap Adopsi Sekolah Ibu
Di kesempatan yang sama, Ketua PKK Kota Bogor yang juga penggagas program Sekolah Ibu, Yane Ardian mengatakan, Sekolah Ibu untuk menciptakan ketahanan keluarga. Pendirian Sekolah Ibu juga berangkat dari fenomena sosial yang terjadi di masyarakat saat ini, di mana angka perceraian, kenakalan remaja, narkoba, dan pergaulan bebas sangat memprihatinkan.
“Kondisi itu, tidak hanya terjadi di Bogor, tetapi sudah menjadi masalah sosial yang terjadi secara nasional. Hal itu yang mendorong PKK Kota Bogor bergerak membantu pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Salah satunya melalui Sekolah Ibu,” ungkapnya.
Lebih lanjut Yane menjelaskan, Ibu merupakan sosok utama yang memegang peranan penting dalam sebuah keluarga. Ibu memiliki banyak peranan dan mampu melakukan banyak hal untuk kebutuhan semua anggota keluarga, seorang ibu memberikan keseimbangan dalam sebuah keluarga.
“Sekolah Ibu juga diharapkan mampu membantu mengatasi persoalan-persoalan yang ada di masyarakat, yaitu dengan cara peningkatan kapasitas bagi kaum Ibu melalui pemberian sejumlah materi yang dapat membekali mereka dalam menjalankan perannya, baik peran domestik maupun publik,” katanya.
Ketua Bidang Kesehatan pada TP PKK Kota Bogor, sekaligus mentor Sekolah Ibu, Meira Sofia mengatakan, sekolah ibu merupakan wahana pembelajaran non formal yang memberikan berbagai solusi dalam berbagai persoalan rumah tangga, mulai dari persoalan kesehatan, pendidikan hingga kepada komunikasi keluarga.
“Materinya itu juga tentang kesehatan, komunikasi efektif suami-istri, tentang ekonomi dan banyak lagi. Sehingga seorang ibu memiliki peran yang multi di keluarga,” ujar Meira.
Seorang ibu bisa berperan sebagai dokter, sebagai pendidik, sebagai sahabat, sebagai ahli manajemen ekonomi keluarga dan lain-lain. (wil/ysp)
0 komentar:
Post a Comment