Banner 1

Monday, 8 May 2017

Wow, Kabupaten Bekasi Mendominasi Kasus Kekerasan dan Pencabulan Terhadap Anak


CIKARANG UTARASejak Januari hingga April 2017, sudah ada 14 kasus yang melibatkan anak-anak di Kabupaten Bekasi. Belasan kasus tersebut didominasi kekerasan dan pencabulan terhadap anak.

Demikian dikatakan Kepala Unit PPA Polres Metro Bekasi, Iptu Aliani. Kata dia, korban yang merupakan anak-anak tidak hanya mengalami kekerasan secara fisik, tapi juga psikologis.
”Kalau perkara yang masuk rata-rata kasus pencabulan, dan kekerasan,” katanya.

Untuk mengembalikan kondisi kejiwaan anak-anak korban kekerasan dan pencabulan, kata Alinai, perlu dilakukan konseling. Biasanya, konseling dilakukan di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

Itu dilakukan lantaran Pemerintah Kabupaten Bekasi hingga kini belum memiliki psikiater. Padahal, psikiater sangat dibutuhkan bagi korban yang trauma atas kejadian yang menimpanya, termasuk anak-anak korban kekerasan dan pencabulan.

Selain kasus itu, untuk perkara Anak Berhadapan Hukum (ABH) di Kabupaten Bekasi ada 33 kasus.

”Angka kekerasan terhadap anak saat ini mulai menurun. Karena yang masuk laporan polisi tidak terlalu banyak,” ujarnya.

Meski demikian, ia berharap agar pemerintah daerah menyediakan psikolog untuk korban dan saksi. Karena, kata Aliani, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Bekasi juga belum memiliki psikiater untuk mengembalikan mental anak dan menghilangkan traumatic.


"Tapi belakangan ini kita selalu bekerjasama dengan Pemkab Bekasi melakukan sosialisasi demi memberikan pemahaman terhadap anak dan orang tua. Dan, sesuai informasi yang kami terima pemkab bakal mengupayakan ada tenaga psikolog,” terangnya.

Terpisah, Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi, Dede Iswandi, membenarkan Pemerintah Kabupaten Bekasi belum memiliki psikiater.

”Kebetulan kita juga belum pernah bahas dengan dinas teknis masalah ini, tapi yang saya ketahui memang belum ada tenaga psikolog khusus anak,” katanya saat dihubungi Radar Bekasi.

”Masalah anak harus menjadi perhatian kita semua, karena anak merupakan generasi bangsa. Oleh sebab itu wajib hukumnya ada program yang menyangkut kepentingan untuk generasi muda,” lanjutnya.


Sumber : POJOKJABAR.com

0 komentar:

Post a Comment