BOGOR–RADAR BOGOR,Wali Kota Bogor, Bima Arya gencar
memantau kawasan Suryakencana. Namun, ternyata penataan kawasan tersebut
belum memiliki kajian ekonomi. Hingga kini, baru kajian fisik pra
visibility study (VS) yang dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (Bappeda) Kota Bogor. Rencananya, kajian akan dilakukan November
bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
“Kajiannya baru akan dilakukan antara November atau Desember ini,
dari situ baru muncul apa saja keperluannya, secara garis besar nanti
akan ada semacam DED karena saat ini belum sampai ke situ baru penataan
secara kawasan pra VS. Jadi ini bukan kerja satu OPD tapi kerja
bersama,” ujar Kabid Perencanaan Fisik pada Bappeda Kota Bogor, Sonny
Riyadi kepada Radar Bogor, kemarin (4/10).
Peruntukan perdagangan di kawasan penataan Surken, kata Sonny, akan
tetap ada. Sebab, bukan berarti menghilangkan. “Tidak semata-mata semau
kita, tetapi bagaimana menata yang betul-betul memberi manfaat bagi
semua pihak,” ungkapnya.
Rencananya eks gedung Plaza Bogor akan digunakan sebagai taman atau
ruang terbuka hijau. Sementara gedung pasar Bogor menjadi gedung parkir.
Lalu ada pula pembangunan underpass dari eks Plaza Bogor menuju Kebun
Raya Bogor.
Draf tersebut dibuat untuk memecahkan masalah yang kerap terjadi di
seputaran SSA dan Jalan Suryakencana. Yakni kemacetan dan kesemrawutan.
“Pengunjung Kebun Raya atau pengunjung kawasan Surken bisa parkir di
situ, pedagang cendera mata kami fasilitasi di underpass dengan
kios-kios, sehingga lalu lintas bisa lebih lancar dan dampaknya wajah
kota akan jauh berubah dan kawasan itu menjadi tidak hanya berdenyut
secara ekonomi tapi juga secara sosial dan meningkatkan wajah kota yang
berkarakter,” terangnya.
Dalam bayangan Bappeda, para pedagang bisa direlokasi ke pasar-pasar
lain seperti Sukasari, Jambu Dua atau Pasar Teknik Umum (Tekum).
Sehingga, akan terjadi redistribusi fungsi. Artinya pusat-pusat
keramaian tidak bertumpuk di satu titik saja.
“Saya kira masyarakat juga ingin belanja nyaman, pedagang juga ingin
dagangannya laku, tentu kita tidak hanya mendesain bangunannya saja
melainkan dengan aksesnya, kalau bagus saya kira nilai ekonomisnya
tinggi,” paparnya.
Dia pun mempersilakan pada pedagang apabila mengajukan audiensi dengan Pemkot Bogor.
“Bogor memiliki tiga tema untuk membangun di bawah kepemimpinan Pak
Bima Arya, yakni Heritage City, Smart City dan Green City, tentu
pembangunannya mengacu pada tiga poin itu,” pungkasnya. (gal/c)
Monday, 8 October 2018
Home »
» Penataan Surken Belum Miliki Kajian
Penataan Surken Belum Miliki Kajian
Related Posts:
ICMI Dukung Keputusan Aksi 2 Desember, tapi Perlu Perhatikan Himbauan Ini Ribuan warga melakukan aksi unjuk rasa menuntut Ahok diperiksa terkait kasus penistaan agama. POJOKSATU.id, JAKARTA – Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI), Jimly Asshiddiqie, menghargai keputusan mere… Read More
Inikah Rapat Paripurna Terakhir bagi Akom Sebagai Ketua DPR? Tunggu Kejutan Ini POJOKSATU.id, JAKARTA – Rapat Badan Musyawarah (Bamus) untuk penjadwalan Rapat Paripurna pembahasan kembalinya Setya Novanto sebagai Ketua DPR RI, menggantikan Ade Komarudin telas usai. Rapat yang dihadiri oleh semu… Read More
Warga Tiongkok Masuk Indonesia Bikin Resah Masyarakat Empat WN Tiognkok, dari kiri XXJ (40), GH (50), YWM (37) atau Ko Aming dan GZ (50) saat digerebek di perkebunan cabai di Kampung Gunung Leutik, Desa Sukadamai, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor. Foto Radar Bogor POJO… Read More
Pemkot Bandung Berantas Pungli tanpa Operasi Tangkap Tangan POJOKJABAR.com, BANDUNG – Gencarnya pemberantasan pungutan liar (Pungli) dengan aksi Operasi Tangkap Tangan (OTT), namun Pemkot Bandung punya cara lain agar lebih efektif. Pemkot membabat Pungli dengan sistem yang sek… Read More
Astaga, Guru Suruh Siswa Makan Bangkai Cicak POJOKSATU.id, NGANJUK – Ada- ada saja sanksi hukuman oknum guru siswanya. Kali ini terjadi di SD Negeri Ganungkidul II, Nganjuk. Sebanyak lima siswa dihukum mengulum bangkai cicak. Kelima siswa itu menjadi korban ti… Read More
0 komentar:
Post a Comment