JawaPos.com - Kematian anggota Jakmania, Haringga
Sirla dalam laga Persib Bandung lawan Persija Jakarta di Stadion Gelora
Bandung Lautan Api (GBLA) akhir pekan lalu memberi duka mendalam bagi
sepak bola nasional. Sebagai upaya untuk tidak terjadi lagi insiden
berdarah tersebut, perwakilan 18 klub Liga 1 mengikrarkan 'rivalitas
tanpa membunuh'.
Ikrar ini disampaikan sesaat sebelum 'Laga Amal
Haringga Sirila' antara Arema FC dengan Madura United, di Stadion
Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (29/9). Juru bicara ikrar, Haruna
Soemitro, membacakan isi ikrar di hadapan media. Pada intinya, saat ini
sepak bola Indonesia tengah berduka akibat fanatisme berlebih.
Manajer Madura United itu menjelaskan, klub
memastikan bahwa suporter adalah aset. Bahkan harta karun sepak bola.
Karena, tanpa mereka sepak bola menjadi tak bernilai.
"Kehilangan satu orang suporter dipastikan kami
kehilangan aset yang tidak boleh terjadi. Kami pastikan, (suporter) akan
kami jaga dengan semua kekuatan yang kami optimalkan," katanya.
Dalam ikrar rivalitas tanpa kekerasan ini,
klub-klub seolah ingin menegaskan bahwa sepak bola Indonesia tengah
berduka atas hilangnya jiwa manusia atas nama fanatisme.
"Hilangnya jiwa manusia atas nama fanatisme terulang kembali dalam kekerasan brutal dan keji yang membunuh," lanjut Haruna saat membacakan ikrar.
Dalam ikrar itu, dia tegaskan, Liga 1 mengecam dengan keras
dan meminta kepada semua orang untuk hentikan kekerasan. "Kami
menyadari bahwa suporter adalah tapak hakiki sepak bola sekaligus
daratan akhir sepak bola berlabuh," katanya lagi.
Maka dari itu, imbuh Haruna, dalam jeda kompetisi
ini mereka ingin melakukan konsolidasi dengan semua klub Liga 1.
Konsolidasi digunakan untuk memastikan sepak bola kembali dan terjaga
jati dirinya.
"Sepakbola tanpa rivalitas sama seperti menonton bioskop. Hanya datang, duduk begitu saja. Rivalitas perlu, fair play juga tapi tanpa kekerasan," tegasnya.
Untuk diketahui, di antara perwakilan 18 tim Liga
1 dalam ikrar tersebut dihadiri oleh Dirut Persija Gede Widiade dan
Direktur PT PBB Teddy Tjahyono. Tampak juga manajer Persebaya Candra
Wahyudi dan Presiden Borneo FC Nabil Husein.
Monday, 1 October 2018
Home »
» Lindungi Suporter, 18 Klub Liga 1 Ikrarkan 'Rivalitas Tanpa Membunuh
Lindungi Suporter, 18 Klub Liga 1 Ikrarkan 'Rivalitas Tanpa Membunuh
Related Posts:
Hindari Korban, Sebagian Jalan Rusak di Kabupaten Bogor Ini Ditutup BOGOR – Selama bertahun-tahun warga Desa Leuwinutug, Kecamatan Citeureup, harus merasakan buruknya akses jalan menuju desa mereka.Padahal, infrastuktur jalan yang layang sangat dinanti warga guna meningkatkan perekonomia… Read More
Warga Depok Waspada, Cuaca Tidak Menentu DEPOK – Belakangan ini cuaca semakin tidak menentu. Lurah Cipayung Jaya, Supriatin, mengimbau kepada seluruh RW se-Cipayung Jaya agar mengawasi warganya terutama dalam hal kebersihan. Di cuaca yang sedang tidak menentu … Read More
Maraknya Minimarket di Depok Bikin Pedagang Kelontong Rugi DEPOK – Sementara itu, pengakuan salah seorang pedagang kelontong di kawasan Depok, Sari (30) mengatakan, sejak dibangunnya minimarket di sebelah tokonya, pendapatannya sedikit berkurang.Karena menurutnya, para pembeliny… Read More
Keterampilan PKK Bogor Harus Ditingkatkan BOGOR – Pemerintah Desa Wanaherang, mengadakan pembinaan kepada ibu PKK, Jumat (3/2/2017). Kegiatan ini dihadiri jajaran desa dan para Ketua Kelompok Kerja (Pokja) PKK di Kecamatan Gunungputri.Pembinaan dilakukan untuk m… Read More
Inalillahi… Pasutri Alumni IPB Bogor Tewas Tertimpa Pohon Besar BOGOR – Berita duka datang dari kampus Institut Pertanian Bogor (IPB).Pasutri yang juga alumni IPB angkatan 45, Miftah Abdillah Achmad (26) dan Rustiana Imala Putri (25), tewas akibat tertimpa pohon besar saat mengendara… Read More
0 komentar:
Post a Comment