JAKARTA-RADAR BOGOR, Beredarnya kabar dugaan pribadi
Kapolri saat menjabat Kapolda Metro Jaya menerima aliran dana dari BH,
yang dimunculkan oleh pihak-pihak tertentu pasca dipanggilnya beberapa
tokoh penting untuk menjadi saksi RS, mengundang keprihatinan Kompolnas
sebagai pengawas fungsional Polri.
Komisioner Kompolnas Bekto Suprapto mengatakan, saat Polda Metro Jaya
menerapkan equality before the law, justru ada pihak-pihak yang
menghembus-hembuskan kasus yang sudah ditangani KPK.
Padahal, kata dia, KPK sudah menyatakan bahwa dalam kasus yang
dituduhkan kepada pribadi Kapolri, perusakan buku tidak terbukti, yang
diperkuat dengan pemeriksaan rekaman CCTV di KPK, saksi-saksi, dan
pemeriksaan pengawas internal KPK.
Lebih lanjut, jelasnya, Polda Metro Jaya juga sudah melakukan
penyelidikan tentang tuduhan adanya aliran dana kepada Kapolda Metro
Jaya waktu itu kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah tersebut.
“Dan semua menyatakan bahwa tuduhan tersebut tidak benar,” tegasnya.
Kompolnas menganggap dengan munculnya berita yang tidak jelas
kebenarannya yang menyerang pribadi Kapolri, adalah upaya yang dilakukan
pihak-pihak tertentu untuk mengganggu proses pemeriksaan kasus
penyebaran berita bohong RS.
Di sisi lain, Kompolnas melihat adanya upaya dari pihak-pihak di luar
Polri untuk memecah-belah soliditas di tubuh Polri, yang memunculkan
tudingan tak berdasar dengan adanya pengkhianat di tubuh Polri kepada
salah satu pejabat utama Polri.
“Kompolnas meminta agar pihak-pihak tersebut menghentikan tudingannya yang tak berdasar,” pungkasnya.
Kompolnas perlu mengingatkan, bahwa berdasarkan UU No. 2 Tahun 2002
tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Peraturan Presiden
Nomor 17 Tahun 2011 tentang Komisi Kepolisian Nasional, menegaskan bahwa
untuk mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Kapolri kepada
Presiden adalah merupakan tugas Kompolnas.
Saat ini hingga April mendatang adalah masa kampanye Pemilihan
Legislatif dan Pemilihan Presiden, sehingga suhu politik di Indonesia
meningkat.
“Oleh karena itu Kompolnas berharap bahwa semua pihak dapat menjaga
situasi agar meskipun saat ini masa kampanye, tetapi tetap menjaga
perdamaian di Indonesia,” jelasnya.
Pemilihan Umum adalah proses berdemokrasi sebuah bangsa yang harus
dilaksanakan dengan bersih, aman dan damai, agar demokrasi tidak
tercederai.
Penyebaran berita bohong, melakukan tudingan yang tidak berdasar,
adalah cara-cara yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan, dan
para penyebar berita bohong hendaknya dapat diproses hukum.
“Kompolnas perlu mengingatkan agar Polri tetap fokus pada tugasnya
secara profesional dan mandiri. Selain itu, Polri sebagai institusi yang
bertanggung jawab menjaga keamanan dalam negeri sangat penting untuk
tetap menjaga dan memperkuat soliditasnya,” paparnya. (*/ysp)
Thursday, 18 October 2018
Home »
» Kompolnas Minta Polri Jaga Soliditas di Masa Kampanye Pileg dan Pilpres
Kompolnas Minta Polri Jaga Soliditas di Masa Kampanye Pileg dan Pilpres
Related Posts:
Sumarsono Monitor DPT Putaran Kedua di Rutan, Lapas dan Apartemen Jakarta - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono akan memonitor beberapa lapas dan apartemen. Ini dilakukan untuk membenahi masalah daftar pemilih tetap (DPT) di pilkada DKI Jakarta putaran kedua pada 19 A… Read More
Diduga Akan Melakukan Penculikan, Warga Sukabumi Amankan Wanita tanpa Identitas SUKABUMI – Jajaran Polres Sukabumi Kota mengamankan seorang wanita yang dicurigai seorang penculik oleh masyarakat Kampung Baru Skip RT 2/9 Kelurahan Sriwidari Kecamatan Gunungpuyuh Kota Sukabumi, Minggu (2/4/2017).Namun, … Read More
Video Ahok di Kepulauan Seribu dan Balai Kota Diputar Jakarta - Persidangan kasus dugaan penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dimulai dengan memeriksa barang bukti dari jaksa penuntut umum (JPU). Bukti yang diperiksa yakni video Ahok yang diputar d… Read More
Berkas 14 Tersangka Penipuan Investasi Pandawa Diserahkan ke JPU Jakarta - Penyidik Subdit Fiskal, Moneter dan Devisa (Fismondev) Ditreskrimsus Polda Metro Jaya sudah melimpahkan berkas 14 orang tersangka kasus dugaan penipuan dan penggelapan investasi fiktif Pandawa Group ke Kejaksa… Read More
95 SMK di Kota Bogor Ikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer BOGOR – Sementara Ketua MKKS SMK Kota Bogor Mulyana Murprihartono, mengatakan, sebanyak 95 SMK di Kota Hujan seluruhnya mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer tahun ini. Dengan jumlah peserta didik sebanyak 11.100 s… Read More
0 komentar:
Post a Comment