JAKARTA- RADAR BOGOR, Komisi II DPR RI menggelar rapat dengar pendapat bersama Kemendagri, Penyelenggara Pemilu, Selasa (16/10).
Rapat membahas ancaman hilangnya hak pilih warga pada pemilu 2019
mendatang hanya karena negara gagal dalam melakukan perekaman KTP
elektronik.
Andi Mariattang, anggota Komisi II yang berasal dari Dapil Sulsel II
mengaku telah melakukan pengecekan ke lapangan saat kunjungan Dapil
baru-baru ini, hasilnya di beberapa daerah masih banyak warga yanh belum
melakukan perekaman e-KTP.
Dan ini akibatnya bisa fatal. Warga yang tidak berKTP itu dampaknya
terlalu banyak. Seolah mereka tidak bisa ngapa ngapain. Sekarang ini
semua urusan harus dengan bukti KTP. termasiuk bahkan ancaman mereka
akan hilang hak pilih pada pemilu 2019
“Saya adalah anggota DPR RI dari Sulawesi Selatan, temuan yang saya
jumpai berdasarkan fakta di Sulsel. Masalah e-KTP masih banyak daerah
yang belum melakukan perekaman” bebernya, Selasa (16/10).
Keterbatasan alat perekam dan minimnya tinta menjadi kendala utama yang dihadapi daerah yang sulit terjangkau.
“Kendalanya karena terbatas alat perekam, juga selalu kehabisan
tinta, entah ini terkait anggaran atau seperti apa. Tapi negara harus
segera memberi solusi,” sambungnya.
Sementara terkait DPT, pihaknya menuturkan KPU menjumpai masalah terkait kesediaan Capil saat dimintai hasil perekaman e-KTP.
“Ketika KPU meminta hasil perekaman e-KTP kepada Capil, ada yang
langsung serahkan namun ada juga yang tidak dengan alasan belum
disinkronkan dengan server dari Kemendagri. Ini juga masih menjadi
catatan saya. padahal tahapan pemilu terus berjalan. Semua harus bekerja
bersama,” ucapnya.
Ia juga mempertanyakan langkah antisipasi yang sudah dipersiapkan KPU terhadap pemilih yang korban bencana di silawesi tengah.
Di forum yang sama, Ketua KPU Arief Budiman mengakui KPU masih
mengalami kendala mulai dari segi pendataan pemilih, sarana prasarana
untuk KPU sendiri
“Benar, masih ada kendala, kantor KPUD Kabupaten/Kota ada yang ngontrak, ada juga pinjam milik Pemda,” ujar Arief Budiman.
Soal pendataan pemilih dari Sulawesi Tengah yang lagi ngungsi di Makassar kendalanya k arena disana masih darurat bencana.
Sementara itu Dirjen Dukcapil Kemendagri, Zudan Arif Fakhrulloh mengatakan anggaran tinta masuk Dana Alokasi Khusus.
“Soal tinta masuk Dana Alokasi Khusus, jadi dianggarkan daerah. Kalau
ada daerah dananya habis, bisa pinjam ke pusat dan harus bayar
kembali,” imbuhnya. (ysp)
Wednesday, 17 October 2018
Home »
» Hak Pilih Warga Terancam Hilang Komisi II Pertanyakan Progress KTP Elektronik
Hak Pilih Warga Terancam Hilang Komisi II Pertanyakan Progress KTP Elektronik
Related Posts:
Miris, Warga Rumpin Melahirkan di Gubuk Reot Tanpa Bantuan Medis RUMPIN-RADAR BOGOR, Tidak sulit menemukan warga Kabupaten Bogor, yang hidup sangat memprihatinkan. Salah satunya Lilis (33). Warga Kampung Ciguha RT 04/01, Desa Rabak, Kecamatan Rumpin, itu terpaksa harus melahirkan ana… Read More
Rumah Milik Janda di Cijeruk Bogor Nyaris Tertimbun Longsor CIJERUK-RADAR BOGOR, Hujan deras yang melanda Bogor beberapa hari ini telah menyebabkan di beberapa titik terjadi longsor. Bahkan, longsor sempat merenggut empat nyawa warga Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Jumat (15/… Read More
Ngaku Diculik, Wanita Ini Ditemukan Dekat BTM Bogor BOGOR-RADAR BOGOR, Seorang wanita paru baya ditemukan dalam keadaan linglung di dekat Bogor Trade Mall atau BTM, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Senin (18/2/2019). Namun, saat ditanya-tanya oleh petugas kepolisian d… Read More
Peserta Open Bidding Eselon II di Pemerintah Kota Bogor Boleh Melamar Dua Posisi Peserta Open Bidding Eselon II di Pemerintah Kota Bogor Boleh Melamar Dua Posisi Dikarenakan belum terpenuhinya kuota pendaftar sampai tanggal 14 Feb 2019 sesuai batas akhir pendaftaran yang sudah diumumkan, maka di lak… Read More
Mayat Pria Ditemukan Membusuk di Samping Rel Kereta Api Bojonggede Bogor BOJONGGEDE-RADAR BOGOR, Warga Kampung Curug Mas RT 01/02, Desa Waringin Jaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat pria yang sudah membusuk, Senin (18/2/2019). Jasad korban ya… Read More
0 komentar:
Post a Comment