JawaPos.com - Nasib striker lokal di kompetisi sepak
bola tertinggi di Indonesia memang bak anak tiri. Mereka kerap
terpinggirkan oleh kehadiran striker impor yang membanjiri klub-klub di
tanah air. Klub-klub cenderung mempercayai striker asing yang mereka
miliki, meski sebagian dari mereka punya kualitas yang tak lebih bagus
dari striker lokal.
Padahal, kalau para penyerang lokal mendapat
kepercayaan, mereka pun pantas untuk jadi andalan. Seperti yang
ditunjukkan sejumlah penyerang asli Indonesia dalam beberapa pekan
terakhir ini. Beberapa striker lokal tetap menunjukkan kualitas yang
jempolan dan mampu bersaing dengan penggawa impor.
Salah satunya adalah penyerang PSIS Semarang,
Hari Nur Yulianto. Saat ini kapten tim PSIS tercatat sebagai top skor
sementara Mahesa Jenar dengan 9 gol. Golnya ke gawang Barito Putera pada
pekan ke-25 membuat PSIS sukses meraih tiga poin yang memang dibutuhkan
untuk menyelamatkan diri dari degradasi.
Hari tampil cukup konsisten dalam tim. Bahkan permain berusia 29
tahun itu nyaris tak tergantikan. Dalam 25 pekan, dia nyaris tampil
penuh. Kecuali saat melawan Bali United (1/4). Posisinya digantikan
Akhlidin Israilov pada menit ke-79.
“Ini tentang kesempatan bermain yang masih minim.
Saya rasa kalau soal kualitas tidak kalah bagus. Hanya perlu menit
bermain lebih banyak saja. Untuk itu saya ingin menampilkan yang terbaik
dalam setiap pertandingan,” ujar Hari.
Selain Hari, striker lokal yang menjadi top skor
dalam tim adalah Ferdinand Sinaga. Penyerang PSM Makassar itu mengoleksi
7 gol dalam 23 laga. Dalam tim berjuluk Juku Eja itu, Ferdinand
bersaing dengan striker asing Guy Junior. Mereka sama-sama mencetak 7
gol.
Dibandingkan dengan Guy Junior, gol dari
Ferdinand lebih bervariasi. Guy hanya mencetak gol melalui kaki kanan.
Sedangkan Ferdinand 5 kali melalui sundulan, dan masing-masing sekali
dari kaki kiri dan kaki kanan.
“Tim tidak selalu fokus memainkan striker murni
atau asing. Yang jelas kami ingin semua pemain bisa mencetak gol dan
berkontribusi dalam tim. Jadi saya sangat bangga dengan yang kami capai
sejauh ini,” kata Robert Alberts, pelatih PSM.
Sementara itu, beberapa nama lain juga tidak bisa
dipandang mata. Di ujung timur Indonesia, striker Persipura Jayapura
Boaz Solossa tetap menunjukkan kelasnya sebagai penyerang terbaik negeri
ini. Meski sudah menginjak 32 tahun, Boaz tetap jadi andalan Mutiara
Hitam di lini depan.
Hingga pekan ke-26 Liga 1, Boaz sudah mencetak 6
gol. Dia pun juga beberapa kali dipanggil Timnas Indonesia untuk
menjalani uji coba menuju Piala AFF 2018. Bahkan, banyak yang
memprediksi pemain kelahiran Sorong itu bakal masuk skuad di event bergengsi sepak bola Asia Tenggara tersebut.
Ada pula nama Dedik Setiawan yang saat ini
bersinar bersama Arema FC. bahkan, Dedik jadi bintang pujaan baru sepak
bola nasional. Dia sudah mencetak8 gol bersama Singo Edan. Bahkan, dia
pun akhirnya jadi andalan Timnas saat ini untuk menyiapkan tim di Piala
AFF awal November mendatang.
Yang paling anyar adalah kembalinya si anak hilang Muchlis Hadi Ning Syaifulloh. Sempat jadi cadangan mati di Persib Bandung musim
ini, Muchlis kembali menunjukkan tajinya pada pekan ke-25 lalu. Dia
mencetak satu gol ketika timnya melawan Madura United di Stadion
Batakan, Balikpapan, 9 Oktober lalu.
Pelatih Persib Mario Gomez pun memuji penampilan
jebolan Timnas U-19 tersebut. Dia mengatakan Muchlis adalah striker yang
bagus. Punya kecepatan dan visi bermain. Pelatih asal Argentina itu
memprediksi anak asuhnya itu akan jadi striker hebat di masa depan.
’’Dia hanya butuh pengalaman dan jam terbang. Dia
juga harus mau bersaing dengan pemain asing, kerja keras juga. Saya
yakin Muchlis bisa,’’ paparnya.
Bahkan, disebut Gomez, Muchlis memang sudah jadi pengganti yang sepadan
ketika Ezechiel N'Douassel ataupun Jonathan Bauman tidak bisa bermain.
Seperti dalam dua pertandingan terakhir Persib ketika dua pemain asing
itu disanksi PSSI. Meski hanya berhasil mencetak satu gol saja.
’’Tapi dia sudah menunjukkan kualitasnya sebagai pemain bagus. Itu luar biasa,’’ puji Gomez.
Di luar nama-nama lokal yang tengah moncer
belakangan ini, jangan lupakan juga ketajaman Samsul Arif. Striker
Barito Putera ini kini menjadi pemain lokal tersubur
di Liga 1 2018 dengan 10 gol. Ketajaman eks striker Persib Bandung ini
pun tak lepas dari kepercayaan pelatih Jacksen F Tiago untuk selalu
memainkan Samsul setiap kali sang pemain berada dalam kondisi fit.
Thursday, 18 October 2018
Home »
» Geliat Striker Lokal di Antara Kaki dan Kepala Penyerang Impor
Geliat Striker Lokal di Antara Kaki dan Kepala Penyerang Impor
Related Posts:
Ngeyel Saat Diminta Stop Pakai Narkoba, Nunung Terancam Penjara 5 Tahun JAKARTA-RADAR BOGOR, Raut wajah menyesal terlihat jelas di wajah komedian Tri Retno Prayudati alias Nunung. Polisi resmi menahan Nunungterbukti mengonsumsi narkotika selama 20 tahun. Sambil bercucuran air mata, Nu… Read More
Jenazah Prajurit TNI Korban Penembakan Kelompok Separatis Diterbangkan ke Timika PAPUA-RADAR BOGOR,Prajurit TNI bernama Prada Usman Hambelo tewas ditembak kelompok separatis bersenjata (KSB) di Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (20/7). Dilansir dari laman jpnn.com, Prada Usman tewas dengan luka tembak d… Read More
Gojek Luncurkan Logo Anyar, CEO Beberkan Maknanya JAKARTA-RADAR BOGOR, Start up deacorn, Gojek mengganti logo. Dalam logo terbaru tersebut, Gojek tak lagi menampilkan ikon sepeda motor. Dilansir dari detik.com, Founder dan CEO, Gojek Nadiem Makarim mengatakan logo… Read More
Warga Cibereum Temukan Mayat Wanita Setengah Telanjang di Sawah SUKABUMI-RADAR BOGOR, Warga Kampung Selaeurih RT 03/05 Kelurahan, Babakan, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi digegerkan dengan penemuan mayat perempuan, Senin (22/7/2019). Saat ditemukan, kondisi mayat dalam keadaan se… Read More
Datangi BNN Jabar, Zulfikar si Jamal Preman Pensiun Minta Direhab BANDUNG-RADAR BOGOR, Zulfikar aktor dalam sinetron Preman Pensiun ditangkap Sabtu dini hari lalu oleh Satnarkoba Polrestabes Bandung, Senin (22/7/2019) pagi ke kantor BNN Jabar jalan Soekarno-Hatta Kota Bandung. Menurut… Read More
0 komentar:
Post a Comment