Banner 1

Thursday, 11 October 2018

Alami Kesulitan Finansial, Persiba Balikpapan Akan Dijual?

JawaPos.com - Tidak mudah memang untuk mengelola sebuah klub sepak bola di Indonesia. Di tengah iklim industri sepak bola yang masih stagnan, sebuah tantangan besar bisa membawa klub meraih prestasi. Tak jarang banyak klub yang harus 'berdarah-darah' di tengah kompetisi akibat terlilit masalah finansial. 

Kondisi inilah yang tengah dirasakan tim kebanggaan masyarakat Kota Beriman, Persiba Balikpapan. Demi menjaga eksistensi klub yang pernah tampil di kasta tertinggi sepak bola Indonesia ini, manajemen pun mulai mencari solusi terbaik. 
Sebagai gambaran saja, rata-rata klub peserta Liga 2 membutuhkan dana tak kurang dari Rp 500 juta setiap bulannya. Dana itu digunakan untuk gaji pemain, pelatih, dan operasional tim kala bermain di luar kota. Dan Persiba tampaknya mulai kesulitan mendapatkan dana sebesar itu tiap bulannya. 

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengaku, belum lama ini sudah bertemu dengan manajemen guna membahas masa depan tim Beruang Madu. Salah satunya dari sisi finansial. Agar klub yang berdiri sejak 1950 ini tetap eksis di jagat sepak bola Tanah Air.
“Kemarin memang bertemu (manajemen). Intinya, saat ini Persiba terbuka terhadap siapa pun yang mau berinvestasi,” kata Wali Kota, Selasa (9/10). 

Bahkan Rizal menyebut, manajemen bersedia menyerahkan Persiba ke Pemkot Balikpapan. Meski belum jelas, apakah dilakukan akhir musim ini atau musim depan.
Disinggung soal kemungkinan investor mengambil alih pengelolaan Persiba, Rizal menyebut peluang itu ada. Hanya saja, kata Rizal, pembicaraan seputar investor belum terlampau detail. Begitu juga dengan besaran anggaran yang diperlukan untuk mengambil alih Persiba. 

“Yang jelas, siapa saja yang berminat nanti, Persiba tetap berada di Balikpapan. Tidak akan berpindah home base,” tegas Rizal.
Lantas apakah Pemkot Balikpapan bakal mengelola langsung Persiba manakala manajemen mengembalikan klub? Rizal menerangkan, hal tersebut bakal jadi dilema buat pemerintah.
“Tentu saja tidak mudah, birokrasinya kalau mau mengelola. Yang jelas, kita upayakan investor,” imbuh Rizal. 

Saat dikonfirmasi terpisah, Direktur Operasional Persiba Yasser Arafat menambahkan, langkah yang ditempuh manajemen tak lepas dari sulitnya mencari sponsor bagi Beruang Madu. Karena itu Yasser berharap pemerintah bisa mencarikan solusi terhadap persoalan finansial ini.
“Jika sudah tidak ada jalan lagi, tentu saja akan diserahkan kembali ke Pemerintah Kota Balikpapan,” ujarnya.
Sejak adanya aturan sepak bola nasional tanpa sokongan APBD pada 2010 silam semua klub wajib dikelola secara profesional. Sejak saat itu manajemen Persiba lah yang membiayai operasional tim. 

Disinggung besaran dana yang harus dibayar investor, Yaser enggan membeberkannya. “Yang jelas cukup besar. Tapi, ini semata-mata demi tim kebanggaan masyarakat Balikpapan bisa kembali berprestasi,” tutup Yasser. 

0 komentar:

Post a Comment