JawaPos.com - Tidak mudah memang untuk mengelola
sebuah klub sepak bola di Indonesia. Di tengah iklim industri sepak bola
yang masih stagnan, sebuah tantangan besar bisa membawa klub meraih
prestasi. Tak jarang banyak klub yang harus 'berdarah-darah' di tengah
kompetisi akibat terlilit masalah finansial.
Kondisi inilah yang tengah dirasakan tim
kebanggaan masyarakat Kota Beriman, Persiba Balikpapan. Demi menjaga
eksistensi klub yang pernah tampil di kasta tertinggi sepak bola
Indonesia ini, manajemen pun mulai mencari solusi terbaik.
Sebagai gambaran saja, rata-rata klub peserta Liga 2
membutuhkan dana tak kurang dari Rp 500 juta setiap bulannya. Dana itu
digunakan untuk gaji pemain, pelatih, dan operasional tim kala bermain
di luar kota. Dan Persiba tampaknya mulai kesulitan mendapatkan dana sebesar itu tiap bulannya.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengaku, belum
lama ini sudah bertemu dengan manajemen guna membahas masa depan tim
Beruang Madu. Salah satunya dari sisi finansial. Agar klub yang berdiri
sejak 1950 ini tetap eksis di jagat sepak bola Tanah Air.
“Kemarin memang bertemu (manajemen). Intinya, saat ini Persiba terbuka terhadap siapa pun yang mau berinvestasi,” kata Wali Kota, Selasa (9/10).
Bahkan Rizal menyebut, manajemen bersedia
menyerahkan Persiba ke Pemkot Balikpapan. Meski belum jelas, apakah
dilakukan akhir musim ini atau musim depan.
Disinggung soal kemungkinan investor mengambil
alih pengelolaan Persiba, Rizal menyebut peluang itu ada. Hanya saja,
kata Rizal, pembicaraan seputar investor belum terlampau detail. Begitu
juga dengan besaran anggaran yang diperlukan untuk mengambil alih
Persiba.
“Yang jelas, siapa saja yang berminat nanti, Persiba tetap berada di Balikpapan. Tidak akan berpindah home base,” tegas Rizal.
Lantas apakah Pemkot Balikpapan bakal mengelola
langsung Persiba manakala manajemen mengembalikan klub? Rizal
menerangkan, hal tersebut bakal jadi dilema buat pemerintah.
“Tentu saja tidak mudah, birokrasinya kalau mau mengelola. Yang jelas, kita upayakan investor,” imbuh Rizal.
Saat dikonfirmasi terpisah, Direktur Operasional
Persiba Yasser Arafat menambahkan, langkah yang ditempuh manajemen tak
lepas dari sulitnya mencari sponsor bagi Beruang Madu. Karena itu Yasser berharap pemerintah bisa mencarikan solusi terhadap persoalan finansial ini.
“Jika sudah tidak ada jalan lagi, tentu saja akan diserahkan kembali ke Pemerintah Kota Balikpapan,” ujarnya.
Sejak adanya aturan sepak bola nasional tanpa
sokongan APBD pada 2010 silam semua klub wajib dikelola secara
profesional. Sejak saat itu manajemen Persiba lah yang membiayai
operasional tim.
Disinggung besaran dana yang harus dibayar
investor, Yaser enggan membeberkannya. “Yang jelas cukup besar. Tapi,
ini semata-mata demi tim kebanggaan masyarakat Balikpapan bisa kembali
berprestasi,” tutup Yasser.
Thursday, 11 October 2018
Home »
» Alami Kesulitan Finansial, Persiba Balikpapan Akan Dijual?
0 komentar:
Post a Comment