BOGOR – Sejumlah guru honor yang tergabung dalam Persatuan Guru Honorer (PGH) Kabupaten Bogor, melayangkan empat tuntutan kepada pemerintah.
Keempat tuntutan itu, adalah penambahan kuota Kesejahteraan Pegawai (Kespeg) dari Rp650 ribu menjadi Rp1 juta, penerbitan SK Bupati Bogor, terkait penugasan guru honorer, peningkatan upah minimum kabupaten (UMK), dan jaminan keselamatan.
Menurut mereka, saat ini pemkab baru menyanggupi penambahan kuota kespag, menjadi Rp750 ribu. Bahkan, anggaran kespeg sejak awal Maret mulai mandek. “Alasannya (disdik,red) anggarannya itu kurang. Itu yang membuat kita aneh,” kata Wakil Ketua PGH Kabupaten Bogor, Sanip, kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group).
Dikatakannya, saat ini terdapat sekitar 14 ribu guru honorer di Kabupaten Bogor. Dari angka tersebut, baru dua ribu guru yang berkategori K2. “Pertriwulan kita mendapatkan Tambahan Penghasilan (Tamsil) berupa tunjangan fungsional.
Lalu tunjangan fungsional tersebut diberikan setiap bulan yang besarannya hanya Rp 300 ribu. Jadi pertriwulan itu kita mendapat Rp 900 ribu lalu dipotong pajak menjadi Rp 862 ribu,” tandasnya.
Sumber : POJOKJABAR.com
0 komentar:
Post a Comment