BOGOR – Kabid Pertamanan dan PJU pada Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Bogor Yadi Cahyadi beralasan, rusaknya sejumlah fasilitas taman karena minimnya personel untuk menjaga taman selama 24 jam.
Pemkot, kata dia, terus berusaha membangun taman untuk mempertahankan ruang terbuka hijau (RTH).“Dalam pengawasan taman, kami baru mempunyai 61 personel. Pembentukan Park Ranger diharapkan dapat merespons banyaknya laporan dan keluhan warga yang melaporkan hilang maupun rusaknya fasilitas dan sarana-prasarana taman,” bebernya.
Dia menambahkan, kondisi tersebut tentu tidak bisa dibiarkan begitu saja. Hanya saja, kesadaran warga masih minim.“Untuk itu, kami akan terus memberi edukasi dan pemahaman agar mereka menjadi lebih sadar,” tandasnya.
Kasi Pemeliharaan Taman pada Disperumkim Erwin Gunawan menambahkan, pihaknya hanya bisa memprioritaskan pengawasan di taman-taman yang banyak pengunjungnya. Sehingga tidak semua taman dijaga oleh Park Ranger.(ent)
Pemkot, kata dia, terus berusaha membangun taman untuk mempertahankan ruang terbuka hijau (RTH).“Dalam pengawasan taman, kami baru mempunyai 61 personel. Pembentukan Park Ranger diharapkan dapat merespons banyaknya laporan dan keluhan warga yang melaporkan hilang maupun rusaknya fasilitas dan sarana-prasarana taman,” bebernya.
Dia menambahkan, kondisi tersebut tentu tidak bisa dibiarkan begitu saja. Hanya saja, kesadaran warga masih minim.“Untuk itu, kami akan terus memberi edukasi dan pemahaman agar mereka menjadi lebih sadar,” tandasnya.
Kasi Pemeliharaan Taman pada Disperumkim Erwin Gunawan menambahkan, pihaknya hanya bisa memprioritaskan pengawasan di taman-taman yang banyak pengunjungnya. Sehingga tidak semua taman dijaga oleh Park Ranger.(ent)
0 komentar:
Post a Comment