Wednesday, 3 May 2017
Jelang Ramadan, Harga Ayam di Bekasi Tembus Rp45 per Kilogram
BEKASI – Memasuki Bulan suci Ramadan, harga kebutuhan pokok mulai merangkak naik. Salah satunya menimpa harga ayam boiler yang naik hingga Rp 10 ribu rupiah per kilogram. Seperti yang terjadi di Pasar Baru, Jalan Hasibuan, Duren Jaya, Bekasi Timur.
Daging ayam boiler murni atau ayam pedaging yang biasa di jual seharga Rp 35 ribu per kilogram, kini meningkat menjadi Rp 45 per kilogram. Sementara, untuk penjualan satu ekor ayam boiler, ukuran 1 kilogram 2 ons yang biasa di jual seharga Rp 30 ribu, kini naik Rp 5 ribu menjadi Rp 35 ribu per ekornya.
Salah satu pedagang menuturkan, para pedagang berdalih kenaikan harga dipicu meningkatnya biaya transportasi akibat macet yang disebabkan libur panjang dan kerap terjadi beberpa pekan terakhir.
“Kalau pasokannya, Alhamdulillah masih banyak. Masih cukuplah enggak kurang lagi, kalau masalah harga emang udah mulai melambung, udah mendekati puasa, sama biaya transportasi sering macet” kata seorang pedagang ayam boiler Panji Budiman, Senin (1/5/2017)
Pembeli ayam, kata dia, mulai merasa dipusingkan dengan kenaikan harga kebutuhan menjelang bulan puasa. Ia pun berharap kenaikan harga ayam tidak diikuti dengan kebutuhan pokok lainnya.
Bahkan, ia juga berharap agar harga kebutuhan yang sudah naik, akan cepat kembali ke harga normal. Supaya, kata dia, tidak memberatkan pembeli. Apalagi, menurutnya Bulan Ramadan tentunya banyak juga kebutuhan yang perlu dipenuhi.
“Kalau dari sananya aja udah naek, yang naik ayam sama bawang putih. Itu udah mulai ada peningkatan sejak seminggu yang lalu,” terangnya
Pedagang lain, Sudarsono, mengatakan, harga-harga sekarang sangat mudah sekali naik. Padahal sepengetahuan dia, sekarang peternak ayam sudah banyak. Namun selalu saja harganya tidak pasti sehingga menyulitkan pedagang.
“Meski hal itu sudah biasa namun kalau terus-terusan selalu berada di tengah ketidakpastian maka ini akan membuat iklim usaha mati suri,”terang dia.
Ia menyebutkan harga daging ayam memang masih fluktuatif. Minggu kemarin harganya masih Rp 35 ribu perkilogram namun mengalami kenaikan.
“Harga memang selalu berubah. Apalagi menghadapi hari-hari besar seperti puasa ramadan biasanya juga mengalami kenaikan,”kata dia.
Untuk pasokan sebenarnya juga sudah banyak pedagang ayam hidup. Namun distribusi dari peternakan yang kerap menimbulkan harga ayam tidak stabil. Karena itulah stok bukan hanya dipedagang namun juga dipeternak.
“Hal inilah yang terus kami pantau untuk memastikan agar stok di pedagang maupun di peternak aman,”kata dia.
Sumber : POJOKJABAR.com
0 komentar:
Post a Comment