BOGOR – DARI kejauhan, tampak bangunan beratap seng putih di atas bukit Desa Citeko, dimana kendaraan wartawan koran ini mengarah.
Cukup jauh dari perkampungan penduduk. Juga, mesti melalui jalan yang hanya sebagian kecil sudah beraspal. Sisanya berbatu-batu dan terjal.Kian dekat dengan bangunan yang dituju, suara alat berat makin keras terdengar. Sejumlah pekerja hilir-mudik. Pekerjaan sempat terhenti ketika hujan mulai turun sore, Senin (30/01/2017).
Yanto Sunarno (32) bergegas berlari menuju bedeng tempat ia menginap dua pekan terakhir ini. Ia adalah salah satu tukang bangunan.
Pria asal Jawa Tengah itu disewa untuk membangun masjid dan yayasan tersebut bersama rekan-rekannya. Ya, masjid dan yayasan itu adalah milik Patrialis Akbar .
“Proyeknya masjid dan gedung yayasan. Saya sama teman-teman baru dua mingguan di sini,” ujar Yanto sambil meniup tangan menahan dingin.(ent)
Cukup jauh dari perkampungan penduduk. Juga, mesti melalui jalan yang hanya sebagian kecil sudah beraspal. Sisanya berbatu-batu dan terjal.Kian dekat dengan bangunan yang dituju, suara alat berat makin keras terdengar. Sejumlah pekerja hilir-mudik. Pekerjaan sempat terhenti ketika hujan mulai turun sore, Senin (30/01/2017).
Yanto Sunarno (32) bergegas berlari menuju bedeng tempat ia menginap dua pekan terakhir ini. Ia adalah salah satu tukang bangunan.
Pria asal Jawa Tengah itu disewa untuk membangun masjid dan yayasan tersebut bersama rekan-rekannya. Ya, masjid dan yayasan itu adalah milik Patrialis Akbar .
“Proyeknya masjid dan gedung yayasan. Saya sama teman-teman baru dua mingguan di sini,” ujar Yanto sambil meniup tangan menahan dingin.(ent)
0 komentar:
Post a Comment