Usmar Singgung Status Lahan Masjid

BOGOR–RADAR BOGOR, Banyaknya kasus gugatan kepemilikan masjid yang rata-rata dibangun di atas tanah wakaf, Pemkot Bogor mengingatkan para pengurus masjid untuk memastikan atau menyelesaikan kepemilikan tanah tersebut dengan jelas. Hal itu juga menjadi salah satu isu yang dibahas dalam Rapat Kerja (Raker) III Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Agung Kota Bogor di Hotel Royal, Senin (26/3).

Plt Wali Kota Bogor, Usmar Hariman, mengatakan bahwa kasus ini menjadi sangat penting lantaran masih banyak kasus gugatan lahan sejumlah masjid di Indonesia, secara umum mengenai kepemilikan lahan.

“Sebagai lahan wakaf, banyak masjid yang menghadapi berbagai gugatan kepemilikan lahannya dari para ahli waris yang mempersoalkan status lahan sebagai lahan wakaf,” bebernya, kemarin.

Itu sebabnya, ia menyarankan agar pengurus masjid masing-masing sudah menyelesaikan permasalahan status lahan sesuai ketentuan hukum. Pastikan, kata dia, setiap pembangunan atau renovasi masjid menempuh prosedur perizinan pembuatan bangunan agar tidak menimbulkan permasalahan hukum di kemudian hari.

“Jangan nantinya menimbulkan sebuah polemik mengenai keberadaan masjid tersebut yang bisa memicu permasalahan. Karena ini menyangkut agama, sangat sensitif nantinya jika timbul masalah,” tambah Usmar.

Selain itu, ia juga menginginkan, masjid memiliki sarana seperti perpustakaan, madrasah, dan perlu dilengkapi jaringan internet.

Masjid juga perlu didukung pengurus yang aktif mengelola masjid secara profesional. Baik pada pengelolaan keuangan, kegiatan dan pengelolaan asetnya.

Saat ini ada harapan agar masjid tidak menjadi tempat yang menyuarakan kepentingan politik.

“Pengurus perlu berperan untuk membenahi suasana kehidupan masjid di tengah berbagai politik yang mendera masyarakat, akar rumput saat ini,” tutupnya.

Menurut catatan Dewan Masjid Indonesia (DMI), saat ini jumlah masjid di Indonesia sudah mencapai kurang lebih 8.000 masjid. Di Kota Bogor sendiri berjumlah 700 masjid.


sumber: radarbogor.id