Wednesday, 28 March 2018
Home »
metropolis
» Dinkes Deteksi Kecemasan Pelajar
Dinkes Deteksi Kecemasan Pelajar
BOGOR – RADAR BOGOR, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mendeteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular, termasuk deteksi kesehatan jiwa bagi pelajar, melalui pengisian instrumen skrining gejala cemas dan depresi SRQ 20.
“Kesehatan jiwa ini masuk dalam penyakit tidak menular (PTM). Keluhannya tidak hanya gangguan jiwa, namun juga adanya gangguan emosional seperti perilaku yang tidak semestinya (bullying, hazing, dan lain-lain),” kata Kepala Bidang PTM Dinas Kesehatan Kota Bogor, Firry Trianti, Senin (26/3).
Deteksi gejala cemas dan depresi melalui kuesioner SRQ 20 diikuti 128 anak. Terdiri atas pelajar SMA kelas satu dan dua yang mengikiti sosialisasi FR PTM dan Kesjiwa.
Staf P2PTM Dinkes Kota Bogor Ria Aprianti menambahkan, sosialisasi PTM dan kesehatan jiwa dalam rangka mencegah sejak dini faktor risiko PTM, dimulai dari remaja.
Melalui kegiatan ini, Ria berharap, pelajar yang bertindak sebagai kader kesehatan di sekolah bisa merangkul teman-temannya, yang terindikasi memiliki perilaku tersebut. Mengingat, pelajar usia belasan tahun memasuki fase labil.
“Fase di mana remaja tidak berani menyampaikan keinginannya. Jadi, dibutuhkan orang ketiga untuk mendampingi, bisa teman dekat, guru BP atau peer counselor,” ucapnya.
Dalam sosialisasi kesehatan jiwa ini, pelajar diarahkan untuk berpikir bahwa jangan merasa paling lebay sendiri, tidak boleh mem-bully, ataupun sikap kakak kelas yang mengintimidasi adik kelas.
“Kekerasan fisik, bullying, adalah hal-hal yang membuat anak-anak lebih cepat depresi,” tuturnya.
Tujuan deteksi dini gejala cemas dan depresi melalui SRQ 20 ini, lanjut Ria, untuk lebih mengerti kondisi kesehatan jiwa para pelajar. Mereka mengisi jawaban dari 20 pertanyaan yang berhubungan dengan keluhan atau masalah tertentu, yang mungkin dirasakan mengganggu selama 30 hari terakhir.
Dalam kuesioner tersebut, penjawab dapat mencentang kolom jawaban YA atau TIDAK, terhadap masalah yang ditanyakan sesuai dengan kondisi yang dirasakan.
“Minimal dari SRQ 20 ini, kita bisa tahu ada gangguan kecemasan dan depresi yang dialami para pelajar atau tidak,” kata Ria
sumber: radarbogor.id
Related Posts:
Cara PDAM Jalin Kebersamaan dengan KNPI BOGOR-RADAR BOGOR, PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor bersama pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) KNPI Kota Bogor memperkuat kebersamaan dan sinergitas dengan arung jeram (rafting) menyusuri Sungai Cisadane, Sabtu (10/3).Diawal… Read More
Tol Borr Jadi Arena Lomba Lari BOGOR–RADAR BOGOR, Jelang peresmian tol Bogor Outer Ring Road (BORR) seksi IIB, PT Marga Sarana Jabar (MSJ) terlebih dahulu menggunakan jalan tersebut untuk arena lomba lari.Pasalnya, pada 1 April mendatang, di Jalan Tol K… Read More
Tiang Listrik Hambat Lalin BOGOR–RADAR BOGOR, Banyak faktor kemacetan Kota Bogor, mulai dari volume kendaraan, pembangunan, hingga kendaraan yang tidak tertib. Berbeda jika melintas di perempatan Jalan Raya Semplak, Kecamatan Bogor Barat.Arus lalu l… Read More
Steril PKL untuk Shelter Transpakuan BOGOR–RADAR BOGOR, Tepian Jalan KH Abdullah bin Nuh menjadi target penertiban Satpol PP Kota Bogor. Tepatnya di tepian jalan depan proyek pembangunan gedung Transmart, yang disterilkan dari para pedagang kaki lima (PKL), k… Read More
Dorong Usmar Bubarkan Direksi PDPPJ BOGOR–RADAR BOGOR, Pasca bersitegang dengan direksi Perusahaan Daerah Pasar Pakuan Jaya (PDPPJ), berbagai dukungan mengalir untuk Plt Wali Kota Bogor, Usmar Hariman. Usmar didorong untuk membubarkan direksi yang dipimpin o… Read More
0 komentar:
Post a Comment