Dewan juri menilai Bima sukses mengedepankan basis komunitas untuk bekerja bersama-sama mendorong perubahan dan upaya pencapaian tujuan pembangunan di Kota Bogor. Sejumlah dewan juri yang terlibat merupakan para ahli yang terdiri dari Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Sumarsono, Direktur Evaluasi Kinerja dan Peningkatan Kapasitas Daerah Gunawan, Rektor Universitas Paramadina Firmanzah, Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute Gun Gun Heryanto, dan Ketua Indonesia Institute for Corporate Directorship (IICD) Andi Ilham Said.
Kepada wartawan, Bima mengaku penghargaan tersebut akan menstimulus kepala daerah untuk terus bekerja dan berinovasi demi terwujudnya pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Yang paling luar biasa, menurutnya, adalah bagaimana kepala daerah saling menginspirasi dan berkolaborasi.
”Karena apa yang kami lakukan banyak terinspirasi dari teman-teman kepala daerah yang lain. Itu kemudian didorong adanya keterlibatan komunitas di Kota Bogor,” bebernya.
Baginya, komunitas merupakan salah satu ‘aktor’ proses perubahan Kota Bogor sehingga harus dirangkul untuk sama-sama menggerakan daerah. Suami Yane Ardian itu juga menilai, ada tiga hal yang saat ini dihadapi oleh kepala daerah.
Pertama keterbatasan anggaran, keterbatasan SDM, dan keterbatasan waktu. Semua serba terbatas. Untuk mengatasi keterbatasan itu, tidak ada pilihan lain untuk berkolaborasi.
sumber: radarbogor.id
0 komentar:
Post a Comment