Para pedagang mengeluh akan sepinya pembeli lantaran konsumen harus memutar jauh jika ingin ke Pasar Bogor.
”Setelah SSA diberlakukan pembeli jadi makin sedikit. Karena warga yang mau ke pasar harus memutar dulu di SSA. Jadi warga pada males,” ujar Sugeng.
Karena itu, dia berjanji kepada pedagang akan menghentikan kebijakan tersebut jika terpilih. Menurutnya, kebijakan SSA jelas sudah berdampak kepada kerugian warga. Tak hanya pedagang, sopir angkot dan warga yang hendak ke pasar juga jadi terdampak.
”Inilah yang membuat kami mengusulkan penyetopan program SSA. Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Dia memaparkan, pasar merupakan pusat ekonomi rakyat. Karena itu, dirinya sangat konsen beberapa kali mengadakan acara di pasar. Sebab tiada lain untuk benar-benar menyerap denyut nadi masyarakat yang ada di pasar.
”Saya ingin mendengar harapan dan keluhan mereka dan tentunya untuk perbaikan mereka,” ucapnya.
Ia juga mendengar bahwa para pedagang mengaku iuran sewa kios mengalami kenaikan. Namun yang menjadi masalah kenaikan tersebut tak berbanding lurus dengan pelayanan yang diberikan. Seperti eskalator yang tidak hidup, lambannya respons terhadap komplain pedagang terkait perbaikan fasilitas.
”Ini sebetulnya kondisi yang harus diperbaiki karena naiknya biaya service cash itu kan harus kembali pada layanan. Nah ini harus diperbaiki pihak pengelola,” pungkasnya.
sumber: radarbogor.id
0 komentar:
Post a Comment