Banner 1

Tuesday, 27 March 2018

Bukan Hanya Produsen Tas


Menyadari be­sar­nya potensi usaha mikro masyarakat, Camat Ciampea Entis Sutisna langsung ce­ka­tan menangkap peluang emas tersebut.

Menurutnya, Ciampea ba­nyak dikenal masya­rakat se­bagai produsen ber­bagai usaha mikro, kecil, dan me­nengah (UMKM). Salah sa­tunya produksi aneka tas.

”Ada banyak desa di Ciampea yang memproduksi tas. Tiga desa di antaranya yang paling populer adalah Desa Tegal­waru, Bojong­rangkas, dan Ci­nangka. Jadi master­piece Ciampea dalam urusan tas,” ujarnya kepada Radar Bogor beberapa waktu lalu.

Hanya saja, kata dia, pro­duksi-produksi hasil UMKM tersebut banyak dijual di daerah luar.

”Misalnya di Ta­jur. Itu banyak tas produksi Ciampea yang dijajakan di sana, harga jualnya bahkan bisa tiga kali lipat dari harga di sini. Misal­nya, di sini dijual Rp100 ribu, di Tajur bisa sam­pai Rp200-300 ribu,” bebernya.

Entis melanjutkan, Ciampea baru dikenal sebagai produsen tas, belum pada tahap penjual.

”Ke depannya kami ingin pan­cing investor agar mereka mau membangun semacam outlet pusat pen­jualan tas di Ciampea. Dipro­duksi dan dijual di sini dengan harga lebih murah,” ungkapnya.

Nantinya, kata Entis, Desa Bojong­rangkas akan dijadikan salah satu titik pusat penjualan tas.

”Kami sudah adakan komunikasi dengan beberapa pihak, rencananya nanti akan kami bangun sema­cam tem­pat istirahat atau rest area di Bojongrangkas. Nah di sana­lah nanti akan bangun outlet-outlet yang arahnya adalah pengem­bangan marketing produksi tas. Jadi, masyarakat Jakarta bukan cuma melintas, tapi menjadikan Ciampea sebagai tujuan membeli tas layak pakai,” bebernya.

Namun demikian, Entis belum bisa memastikan ka­pan rencana tersebut akan terealisasi. ”Yang pasti saat ini masih dalam pemba­hasan dan komunikasi dengan stakeholder. Saya berharap dengan adanya pembuatan outlet pusat penjualan tas, kesejahteraan masyarakat Ciampea akan terbantu,” pungkasnya.


Sumber : radarbogor.id

Related Posts:

  • Selangkah Lagi Masjid Jadi Kebanggaan Pembangunan Masjid Raya Kecamatan Sukamakmur, yakni Masjid Al Anshoriyah memasuki tahap akhir. Masjid yang diharapkan menjadi ikon dan kebanggaan masyarakat Sukamakmur ini, pembangunannya sudah mencapai 98 persen. Rencanan… Read More
  • Diabaikan, Jalur Puncak II Merana Mandeknya pembangunan jalur Puncak II yang digagas lima tahun silam membuat kondisinya saat ini mengkhawatirkan.Jalan yang digadang-gadang menjadi solusi pemecah kepadatan kendaraan di Jalur Puncak I semakin rusak dan tak … Read More
  • Buruh Serabutan Idap Tumor Ganas Hanya bisa pasrah dan bersandar pada doa. Itulah yang kini dialami Ruminah (41) warga Kampung Dungus Biuk RT 03/ 05, Desa Babakan, Kecamatan Tenjo, yang diduga mengidap penyakit tumor ganas akut di bagian payudara sebelah … Read More
  • Jembatan Ditambal Pakai Pelat Kapal Terputusnya akses menuju Kecamatan Rumpin akibat jembatan ambles, membuat pengusaha tambang kelimpungan. Musababnya, truk-truk mereka tak bisa beroperasi karena tak ada jalur lain menuju wilayah tambang di Rumpin.Hal ini m… Read More
  • Hari Ini Pasar Nanggung Diresmikan Masyarakat di Kecamatan Nanggung kini tak perlu jauh untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Sebab, PD Pasar Togaha akan meres­mikan penggunaan Pasar Nang­gung, Senin (5/3) hari ini.Pasar yang dibangun menggunakan dana … Read More

0 komentar:

Post a Comment