Warga kompleks Kemang Pratama 2 waswas. Ini karena jalan lingkungan di kompleks mereka retak-retak dan berpotensi membuat tanggul yang membentengi kompleks tersebut jebol.
Dampaknya, banjir besar akibat luapan Kali Bekasi dan banjir kiriman dari wilayah Bogor, mengancam kenyamanan tempat tinggal mereka. Retakan tanah itu cukup panjang. Kurang lebih 80 meter dengan kedalaman hampir 50 sentimeter.
Ketua Forum Rukun Warga Kemang Pratama, Chairil Anwar menjelaskan, retakan di tanah tersebut sudah terjadi selama dua minggu. Kondisi itu membuat warga khawatir kalau tanggul Kali Bekasi yang diketahui merupakan kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung – Cisadane (BBWSCC) ambruk dan memakan jalan.
”Kami sudah mengirim surat ke BBWSCC, karena ini domain BWSCC dan mereka sudah merespons juga. Dan alhamdulillah respons mereka baik. Setelah itu, dua minggu yang lalu, jalan ini mulai retak, makin ambles. Terus ada lubang di sisi sebelah sini (dekat tanggul),” kata Chairil Anwar, Selasa (6/3).
Ia mengatakan, pihaknya telah berkirim surat ke menteri PUPR dan BBWSCC untuk menanggulangi persoalan tersebut agar segera diperbaiki.
”Alhamdulillah dengan kerja sama semua pihak ini sudah disenerginakan, tinggal menunggu waktu saja. Dari PUPR sementara menunggu birokrasi dari BBWSCC, nanti akan ada langkah perbaikan secara tanggap daruratnya. Seperti di tengah akan dikasih bronjong,” paparnya.
Pihaknya juga berencana menutup separuh jalur agar jalan tidak tertekan dan menyebabkan tanggul ambruk.
Sumber : radarbogor.id
0 komentar:
Post a Comment