Banner 1

Wednesday, 14 March 2018

Kerjasamakan Pembangunan Stasiun LRT


PT Kereta Api Indonesia (Persero) membenarkan akan memanfaatkan lahan milik Taman Rekreasi Wiladatika untuk membangun stasiun light rail transit (LRT).

Saat ini bahkan sudah memasuki tahap pembangunan. Direktur Aset Tanah dan Bangunan PT KAI Doddy Budiawan mengatakan, pembangunan stasiun LRT akan memanfaatkan luas tanah milik Gerakan Pramuka yang berada di Taman Rekreasi Wiladatika.

Diri nya juga menegaskan bahwa melalui kesepakatan kerja sama kedua belah pihak, tidak ada transaksi jual beli mengenai lahan yang akan digunakan sebagai stasiun LRT tersebut.

”Jadi, ini kerja sama. Kami tidak ada pembelian tanah, tanah tetap milik Gerakan Pramuka. Kami kerja sama pembangunan transit oriented development (TOD) ini dengan memanfaatkan lahan,” ujarnya.

Secara spesifik, Doddy menjelaskan, lahan yang akan dimanfaatkan bukan bagian dari 210 hektare lahan Bumi Perkemahan Pramuka di Cibubur. Melainkan, lahan seluas 4 hektare dan secara bertahap dikembangkan secara bertahap menjadi 19 hektare.

”Dengan adanya LRT ke depannya masyarakat dapat memanfaatkan transportasi massal, mereka juga tidak perlu keluar dana yang lebih besar untuk transportasi kalau mereka bekerja di Jakarta. Jadi, lebih praktis, cepat, dan dapat mengurangi kemacetan ibu kota,” tambahnya.

Ia menambahkan, TOD merupakan pendekatan pengembangan kota yang mengadopsi tata ruang cam puran dan maksimalisasi pengadaan angkutan massal seperti Busway, kereta api kota (MRT), kereta api ringan (LRT), serta dilengkapi jaringan pejalan kaki maupun sepeda.

Menanggapi pembangunan stasiun LRT di Taman Rekreasi Wiladatika, Lurah Harjamukti Lamin mengatakan, wilayahnya sangat strategis menjadi penghubung antarkedua wilayah. Meski hanya sebagian kecil, tapi akan memberikan dampak kepada masyarakat setempat.

Lanjut dia, dengan keberadaan TOD berupa LRT tersebut dimungkinkan perekonomian warga pun akan lebih kuat dari sebelumnya.

”Wilayah kami yang kena TOD yaitu Taman Wiladatika, karena itu merupakan stasiun LRT. Mau gak mau wilayah ini akan ikut berkembang,” terangnya.

Kemunculan LRT pun membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Depok berkonsentrasi melakukan pengembangan di kawasan timur kota ini. Lamin menjelaskan, nantinya pada wilayah Pondok Ranggon, Tapos, direncanakan untuk pengembangan rumah sakit umum daerah (RSUD).

”Harga lahan di sini akan semakin mahal pasarannya, sekarang saja harganya sudah di atas rata-rata,” pungkasnya.


Sumber : radarbogor.id

Related Posts:

  • Sanitasi 389 Desa Buruk Kesadaran mas­yarakat Kabupaten Bogor me­miliki sanitasi yang baik masih jauh dari harapan. Di­nas Kesehatan (Dinkes) Ka­bupaten Bogor mencatat, dari 434 desa dan kelurahan di Bumi Tegar Beriman, hanya 45 desa yang memenuh… Read More
  • Kebisingan Depok Melebihi Ambang Batas Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok terus memantau baku mutu udara ambien di Kota Depok.Sedikitnya terdapat 12 titik wilayah yang telah ditempatkan alat pengukur kualitas udara.Kepala Bidang Pengendalia… Read More
  • Tujuh Tanggul Rawan Amblas Tekanan air dituding jadi bi­ang keladi penyebab amblasnya sejum­lah tanggul di bantaran Kali Bekasi. Terlebih, konstruksinya dibangun tidak memperhatikan kekuatan arus air di dekat tiga pemukiman warga di kawasan Cibubur … Read More
  • Jalan Provinsi Hanya Ditambal Sulam Jalan Raya Tegar Beriman menjadi jalur pusat Pemerintah Kabupaten (Pem­kab) Bogor.Namun demikian, faktanya, tak membuat jalan sepanjang 4,7 kilometer ter­sebut bebas dari kerusakan.Mulai lubang kecil hingga besar, tersebar… Read More
  • Mulai Antisipasi Jalur Mudik Jelang Ramadan, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor terus bebe­­nah diri dalam menyiapkan infras­truktur lalu lintas, terkait persiapan arus mudik Lebaran 2018. Kepala Seksi Pengen­­­dalian Operasional Dinas Perhub… Read More

0 komentar:

Post a Comment