Wednesday, 14 March 2018
Home »
bogor raya
» Mahasiswa Rawan Berita Bohong
Mahasiswa Rawan Berita Bohong
Belakangan, penyebaran berita dan informasi bohong (hoax) serta ujaran kebencian semakin marak. Berbagai elemen pun turut andil melawan hoax, salah satunya Berita Utama yang mengajak 40 mahasiswa mengenal media cyber, melawan hoax dengan fakta, lewat seminar yang digelar di M One Hotel, kemarin (12/3).
Pimred Berita Utama Suhairil Anwar menjelaskan, saat ini sudah tidak dimungkiri lagi menjamurnya media cyber yang bertentangan pun banyak juga berita hoax. ”Kami benar-benar memiliki media cyber, bagaimana caranya menentang, melawan dari berita-berita yang enggak benar. Kami mengundang tiga perguruan tinggi yakni Universitas, Pakuan, Universitas Djuanda dan IPB. Tujuannya agar mereka lebih mengenal media itu apa dan hoax,” jelasnya.
Anwar -sapaan karibnya- mengatakan, mahasiswa menjadi sasaran khususnya bagi mereka yang memiliki dasar jurnalistik. Tapi tidak menutup kemungkinan semakin meluas, hingga ke unsur pemerintahan.
”Ya, kalau berita hoax itu rawannya bukan hanya wilayah Bogor saja. Karena itu di pemerintahan pusat sendiri pun sedang menggalakkan menentang hoax, sudah instruksi presiden juga,” paparnya.
”Tipsnya menghindari berita hoax, masyarakat harus mengetahui dulu berita yang disampaikan benar atau tidak. Sehingga masyarakat tidak masuk ke dalam lubang yang salah, karena banyak yang mereka terima lalu di share lagi, akhirnya mereka sendiri terjerat oleh hukum,” bebernya.
Artinya, tambah Anwar, masyarakar harus banyak mencari informasi seakurat mungkin, jangan menerima berita langsung di share, namun harus dipertanyakan kembali. “Mungkin berita ini salah jadi tidak gegabah menyampaikan, terlebih karena bisa terkena pelanggaran hukum dan saat ini sudah ada undang-undang ITE yang ditetapkan pemerintah,” urainya.
Sementara itu, jurnalis Endang Gunawan menjelaskan, jurnalistik merupakan proses, teknik dan pengumpulan data, penyuntingan hingga publikasi. ”Ruang lingkup dasar jurnalistik itu harus memiliki wawasan, keahlian, keterampilan jurnalistik, etika juga sikap,” urainya.
Namun, sambung Gun–sapaan karibnya-, dalam jurnalistik ada satu ujung tombak dari pemberitaan adalah wartawan, yang melakukan aktivitas jurnalistik secara rutin. “Wartawan harus selalu siap 24 jam,” tegasnya.
Sumber : radarbogor.id
Related Posts:
Kaca Piring untuk Perawatan TB Menteri Kesehatan Nila F Moeloek membuka peringatan Tuberculosis Sedunia (TB Day) di Rumah Sakit Paru Dr. M. Goenawan Partowidigdo (RSPG) di Kecamatan Cisarua, 22 Maret lalu. TB Day sendiri diperingati dan jatuh setiap … Read More
Alhamdulillah, Sudah Aman Pemerintah Kecamatan Ciampea berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor untuk memeriksa kadar zat kimia pasca tergulingnya truk tangki bermuatan zat kimia di Jalan Raya Ciampea, Kampung Kertasari, … Read More
Bakal Tambah Member Mom’s Soleha Mom’s Soleha terus mempererat tali silaturahmi sesama member-nya dengan mengadakan arisan bersama sekaligus pemberian santuan kepada anak yatim piatu di Cafe De Mahogany, jalan alternatif Transyogi, Jumat (23/4). Bedanya, … Read More
RTH Belum Capai 30 Persen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor tahun ini berencana membangun sembilan taman. Yang terdiri dari tiga taman layak anak, tiga taman tematik, dan tiga taman yang berbasis kecamatan. Dibutuhkan anggaran sebesar Rp2 milia… Read More
Sanksi Tilang Ganjil-Genap Mulai Berlaku Pekan Depan Masa sosialisasi kebijakan ganjil-genap di ruas Tol Jakarta-Cikampek, khususnya Gerbang Tol (GT) Bekasi Barat dan GT Bekasi Timur, akan berakhir pekan ini.Setelah masa sosialisasi, masyarakat pun diimbau untuk tetap me… Read More
0 komentar:
Post a Comment