Penyakit pernapasan memang banyak terjadi di Kabupaten Bogor. Salah satunya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Pada 2015 saja, ditemukan 165.998 kasus dengan penderitanya anak berusia satu hingga empat tahun.
Menurut Pelaksana Penanganan Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor Yusnita Sihite, ISPA merupakan penyakit yang paling banyak dilaporkan puskesmas.
”Biasa ditemukan di tempat-tempat yang berdebu dan sering dilewati truk,” katanya kepada Radar Bogor.
Selain ISPA, sambungnya, penyakit pernapasan lain yang cukup berbahaya adalah paru-paru basah (pneumonia). Sepanjang 2017 lalu, Dinkes menemukan 23.823 dari 515.588 balita di Kabupaten Bogor mengidap pneumonia.
”Selain karena debu, pneumonia juga disebabkan karena daya tahan tubuh si anak yang lemah, karena memang di rumahnya jarang terkena sinar matahari atau lembap,” jelasnya.
Yusnita mengungkapkan, pneumonia paling banyak terjadi di Kecamatan Ciawi dengan 1.567 kasus yang tersebar di Puskesmas Ciawi, Banjarsari, dan Citapen.
”Namun, semuanya sudah menjalani pengobatan secara intensif,” tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, jumlah penderita ISPA dan pneumonia meningkat tajam. Dalam kurun waktu dua tahun, ratusan balita dan anak-anak mengidap penyakit tersebut.
Berdasarkan data dari UPT Puskesmas Rumpin, untuk penderita ISPA ada 3.537 anak dan pneumonia 159 orang pada 2017. Jumlah ini meningkat jadi 1.441 penderita ISPA dan 145 penderita pneumonia.
Sumber : radarbogor.id
0 komentar:
Post a Comment