Banner 1

Parah! Pedestrian Belum Bersih dari PKL

BOGOR – Pemkot Bogor terus berbenah menjelang akan diresmikannya fasilitas pedestrian (pejalan kaki) Kebun Raya Bogor (KRB). Sejumlah SKPD dikumpulkan dalam rapat di Paseban Surawisesa Balaikota, Kamis (05/01/2017). Salah satu masalah yang menjadi sorotan Walikota Bogor Bima Arya adalah jalur pedestrian yang belum steril......

Menang di #WeLoveCities, Bogor Dinobatkan Sebagai Kota Paling Dicintai di Seluruh Dunia

BOGOR- BOGOR - Setelah melewati proses panjang, akhirnya Kota Bogor meraih kemenangan di ajang #WeLoveCities dan dinobatkan sebagai kota paling dicintai di seluruh dunia dalam ajang yang digelar World Wide Fund for Nature....

PSB Bogor Sukses Gulung Persima Majalengka

BOGOR - PSB Bogor berhasil meraih poin penuh dalam lanjutan Liga Nusantara 2016. Tidak tanggung-tanggung anak-anak Laskar Pakuan menggulung tim asal Jawa Barat lainnya, Persima Majalengka enam gol tanpa balas....

Hadapi Liga Nusantara, PSB Matangkan Persiapan

BOGOR–Skuat PSB terus mengasah kemampuannya dalam rangka persiapan menghadapi Liga Nusantara (Linus) di Depok pada 8-11 Agustus nanti. Bertempat di Stadion Padjajaran, kemarin tim kebanggaan warga Kota Bogor ini melakoni uji tanding melawan kesebelasan Ciomas....

Mantap! Atasi Pemotor Nekat, Walikota Instruksikan Patroli di Jalur Sepeda Otista

BOGOR – Aksi Mahesa Jenar (13) dan Wildan Pratama Putra (13) yang nekat memalang sepedanya di jalur sepeda Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista) yang dilewati pengguna sepeda motor jelas menampar telak Pemkot Bogor.Walikota Bima Arya bahkan mengaku greget jika melewati Jalan Otista. Jalur yang dibangun khusus untuk sepeda seringkali dikuasai sepeda motor, berbeda dengan.......

Tuesday, 28 February 2017

Rambah Mancanegara, Ini Dia Welcome Drink di Balaikota Bogor


BOGOR – Pala dikenal sebagai bumbu dan penyedap masakan. Namun, Wiwik Puntorini memanfaatkan daging buah pala menjadi bahan utama minuman.

Sebelum memulai usaha, Wiwik dan suami awalnya berjalan-jalan di suatu tempat dan menemukan minuman pala.

“Saat di rumah, kami cicipi namun terlalu manis karena kebanyakan gula dan tidak berefek,” jelas lulusan Universitas Negeri Sebelas Maret itu.

Saat itu, ia menilai rasa manis yang berlebih itu tidak baik untuk kesehatan dan kemudian melakukan riset sendiri. Akhirnya, Wiwiek memberanikan diri untuk membuat minuman pala buatannya sendiri.

“Pala itu kan mulai langka. Oleh karena itu, saya ingin melestarikan dan menjadi sebuah minuman yang sedap dan menyehatkan bagi tubuh,” paparnya.

Palaboo ialah nama merk yang Wiwiek berikan kepada produk minuman palanya.

“Palaboo itu berarti Pala Bogor karena boo-nya sendiri ialah singkatan Kota Bogor,” paparnya.(ent)

Warga Bogor Ayo… Saatnya Selamatkan Curik Bali


BOGOR – Sejak penyelenggaraan lokakarya internasional Curik Bali ( Leucopsar rothschildi) di oleh Asosiasi Pelestari Curik Bali (APCB) di Gianyar, Bali pada 2015 lalu, perlahan kini mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Program yang bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutana (Kemen LHK), Taman Safari Indonesia Group serta Burung Indonesia itu, kini didukung sepenuhnya oleh International Union For Conservation of Nature ( IUCN ), Species Survival Commission, Asian Species Partnership ( ASAP ), European Association of Zoos and Aquaria (EAZA), dan Chairman EAZA Passerine TAG ( Taxon Advisory Group ).

Dalam lokakarya tersebut, melahirkan rekomendasi  yang menjadi landasan awal bagi penyempurnaan program kerja penyelamat Curik Bali yang dikenal sebagai Jalak Bali itu, untuk jangka waktu lima hingga sepuluh tahun.

Rekomendasi tersebut diharapkan dapat memberikan arahan bagi setiap pemangku kepentingan yang terlibat dalam upaya penyelamatan Curik bali.

`Sedangkan lokakarya kedua pada Kamis dan Jumat, 23 – 24 Februari 2017 di Taman Safari Indonesia Cisarua, mengambil Tema

“Strategi dan Rencana Kegiatan Penyelamatan Curik Bali” sebagai rekomendasi Implementasi kegiatan serupa, dua tahun lalu.(ent)

SIGAP! Pasca Teror Bom Bandung Polisi Lakukan Razia di Bogor


BOGOR – Pasca teror bom yang terjadi di Taman Pandawa, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung Senin (27/2/2017), Bogor turut siap siaga. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Bogor Kota, Bramastyo Priadji.

Ia mengatakan, hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi terjadinya hal serupa di wilayah Bogor. Sebab, segala kemungkinan bisa saja terjadi di dunia ini.

“Polisi lakukan razia kepada mobil dan truk bermuatan, terutama yang datang dari pintu keluar tol Jagorawi,” katanya.

Menurutnya hal tersebut sangat penting dilakukan agar wilayah Bogor tetap aman dan bebas dari teror bom. Selain kepada mobil dan truk, pemeriksaan juga dilakukan pada pengendara sepeda motor yang ada.

Pemeriksaan dilakukan polisi bukan hanya memeriksa surat-surat kendaraan saja. Tapi juga memeriksa barang yang dibawa oleh pengendara.

“Misal isi tas pengendara atau barang lainnya yang ada. Untuk truk diperiksa semua baik truk yang tertutup maupun setengah tertutup,” ucapnya.

Teror bom Bandung yang terjadi Senin (27/2/2017) pukul 09.00 WIB memang membuat gempar. Pelaku meledakan bom di Taman Pandawa, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung.(ent)

Kembali Mendapat Halangan, Proyek BORR Masih Terhambat Kabel


BOGOR – Proyek tol Bogor Outer Ring Road (BORR), kini tengah dihadapkan dengan sejumlah kendala. Di antaranya, pembebasan lahan dan kabel milik Peruasahaan Listrik Negara (PLN).

Project Manajer PT Wika, Ali Afandi menjelaskan, ada beberapa kabel yang masih membentang terutama di depan toko Lapis Bogor Sangkuriang.

Hal itu, membuat pihaknya sulit untuk melakukan pengeboran. Apabila dipaksakan, ia khawatir akan membahayakan.

“Ada juga kabel sambungan udara tegangan tinggi (SUTT) yang belum ditinggikan ataupun direlokasi,” jelasnya kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group), Sabtu (25/2).

Lebih lanjut ia mengatakan, pihaknya terpaksa untuk melewati pengerjaan di area tersebut. Sebab, jika menunggu PLN memindahkan maka proyek akan molor.

Tak hanya itu, di persimpangan jalan Yasmin pun ada kabel bertegangan tinggi milik PLN yang posisinya di dalam tanah. Menurutnya, kabel 150 kva itu juga menjadi salah satu penghalang.

Ditambah lagi, kata dia, pembangunan jalan sepanjang 2.660 meter ini juga terkendala pembebasan lahan di sepanjang jalan kiri dan kanan jalan Soleh Iskandar.(ent)

Peduli… Komunitas Bogor Clean Action Ikut Budayakan Cinta Lingkungan


BOGOR – Masih banyaknya warga yang membuang sampah sembarangan, menjadikan puluhan anak muda yang tergabung dalam komunitas Bogor Clean Action tergerak untuk membudayakan cinta lingkungan.

Gerakan ini di latarbelakangi karena mereka melihat realita sejumlah warga yang menganggap membuang sampah sembarangan itu merupakan hal yang biasa.

Sehingga, sebanyak apapun tempat sampah dan petugas kebersihan kota tidak berpengaruh terhadap kebersihan jika kebiasaan ini terus berlangsung.

Nama Bogor Clean Action merupakan visi dari mereka yang berarti masyarakat Bogor gemar untuk melakukan aksi dalam menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan.

Hal tersebut disampaikan koordinator aksi Agil Mulqi Syahrial.

Melihat contoh di beberapa kota di negara lain, kebersihan kota sangat terjaga karena pola, perilaku serta budaya masyarakatnya yang sadar akan kebersihan lingkungan, menjadi motivasi komunitas yang berdiri sejak 30 September 2015 ini.

“Mimpi kami, masyarakat memiliki budaya cinta lingkungan terutama dalam hal kebersihan. Sehingga target Indonesia Bebas Sampah 2020 tercapai karena partisipasi aktif masyarakat,” ungkapnya di Taman Ekspresi, Minggu (26/02/2017).

Agil mengatakan, BCA sebuah komunitas yang berbeda dengan yang lainnya.

Perbedaan yang simpel contohnya, setiap relawan yang melakukan aksi, tanpa rasa sungkan memungut sampah orang lain bahkan menegur jika ada orang yang kedapatan membuang sampah sembarangan.(ent)

Pasca Terkena Longsor, Bantuan Warga Kabupaten Bogor Terus Mengalir


BOGOR – Pasca terkena longsor  Selasa (21/2), bantuan bagi warga empat kampung di Desa Leuwibatu, Kecamatan Rumpin terus berdatangan.

Kemarin, giliran Ikatan Alumni SMPN 1 Cimanggis, Depok yang menyalurkan bantuan. Ada juga dari para driver  Gojek se-Kota Depok, untuk membantu warga Rumpin yang terkena bencana.

“Ini bentuk kepedulian masyarakat luar Kabupaten Bogor untuk membantu sesama dalam giat Peduli Rumpin,” kata Camat Rumpin, Zulkifli.

Adapun bantuan yang disalurkan berupa pakaian, mie instan, susu, makanan, obat-obatan dan air bersih. Sementara itu, warga yang terdampak bencana longsor berjumlah ada 48 Kepala keluarga dengan 214 jiwa.

Untuk jangka panjang, pihaknya sudah berkorrdinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bogor untuk membuat tempat tinggal sementara hingga lokasi dinyatakan aman.

“Tinggal mencari lahan dan digunakan sebagai tempat penampungan,” jelas Zulkifli.

Sekedar diketahui, empat kampung di Desa Leuwibatu, Kecamatan Rumpin dua hari berturut-turut dilanda longsor, Selasa dan Rabu (21-22/2).

Yakni Kampung Cipanas RT 03/03, Kampung Leuwibatu Rt. 03/01,  Kampung Cilambur RT 03-04/03 dan Kampung Parungsinga RT 01/08.(ent)

Kronologis Banjir Maut di Sukaresmi Kota Bogor


BOGOR – Bencana banjir besar menerjang Kelurahan Sukaresmi, Tanahsareal, Kota Bogor, Senin (27/2/2017).

Peristiwa akibat hujan deras sejak pukul 13.00 WIB. Air deras mengalir mengarah ke belakang SMAN 2 Kota Bogor, tepatnya di Kedunghalang Sentral, RT 03/04, Sukaresmi, Tanahsareal, Kota Bogor.

Pukul 15.00, tanggul di belakang SMAN 2 Kota Bogor jebol. Air deras menerjang rumah-rumah warga dan area parkir SMAN 2 Kota Bekasi.

Pukul 16.00, banjir menyeret dan menewaskan ibu dan anak yang berada dalam rumah. Ibu itu diketahui bernama Anita Fauziah Fitria (25) dan anaknya Dziah Mahera Dzikra (4).

”Korban meninggal mennghuni rumahnya di RT 03/04, Budi Agung, Sukaresmi, Tanahsareal, Kota Bogor. Dua jenazah sudah dibawa ke RS Islam,” kata wakil ketua RT Herman di lokasi kejadian.

Banjir juga sempat menyeret anak kecil berusia 6 tahun bernama Dzahwan Armidio (6) dan seorang pria dewasa Hamid Setiawan (37). Namun keduanya bisa selamat dalam arus liar banjir itu.(ent)

Warga Bogor Ternyata Selain Menakutkan, Tomcat Bisa Obati Kutil Loh…


BOGOR – Tuhan tidak menciptakan makhluk tanpa manfaat. Begitu pun dengan tomcat. Serangga  yang tenar tahun 2013 itu, justru bisa dijadikan obat bagi warga Kampung Cinagara, Desa Cinagara, Kecamatan Caringin.

Mereka menggunakan tomcat sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan kutil. Pasalnya, toksin paederin yang terkandung dalam tubuh tomcat, bisa dimanfatkan untuk membakar salah satu penyakit pada kulit itu.

Dinukil dari berbagai sumber,penyakit kutil selalu diobati dengan canthadirin. Sebuah racun yang dihasilkan oleh kumbang (blister beetle) yang sifat ordo-nya sejenis dengan tomcat, yakni coleoptera.

Fungsi canthadirin menghancurkan kutil. Di sisi lain, dampak racun tomcat, yakni paederin, juga sama untuk menghancurkan sel kulit.

“Sejak zaman kakek saya sampai sekarang, tomcat dipakai untuk menyembuhkan kutil,” ujar tokoh masyarakat Desa Cinagara, Bambang Ardiansyah kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group)Minggu (26/02/2017).

Sementara itu, keberadaan tomcat bagi warga Kampung Cinagara sudah dianggap biasa. Tidak ada rasa waswas terhadap serangan hewan tersebut.(ent)

Ngeri… Tanggul di Sukaresmi Bogor Jebol, Dua Orang Tewas Terseret Arus


BOGOR – Lagi-lagi Bogor dilanda bencana. Setelah adanya longsor di Paledang Bogor, di hari yang sama tanggul di Kampung Kedung Halang Sentral, Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor pun alami jebol Senin (27/2/2017).

Kepala BPBD Kota Bogor, Ganjar Gunawan membenarkan adanya kejadian tersebut.

“Benar, itu ada tanggul yang jebol lokasinya dekat SMA Negeri 2 Bogor,” katanya kepada Pojokjabar.

Menurut Ketua RW 04, Herman Suherman tanggul jebol akibat air bah yang datang dari belakang SMA Negeri 2 Kota Bogor. Spontan air menghantam rumah warga yang ada.

Akibat kejadian tersebut dua orang terseret arus dan meninggal dunia yakni Anita Fauziah Fitria (25) dan Dzia Mahira Zikra (4).

“Keduanya merupakan ibu dan anak yang terseret arus air. Suaminya yang bernama Hamid Setiawan (37) selamat tapi tidak bisa menyelamatkan istri dan anaknya,” jelasnya.

Sementara itu, satu anak lainnya yang selamat bernama Dzahwan Armidio (6). Bukan hanya itu, rumah Hamid yang sehari-hari bekerja sebagai security tersebut pun alami kerusakan parah akibat air yang datang tersebut.(ent)

Tuesday, 28 February 2017 | 00:15 WIB Ngeri..Sehari, 33 Titik di Kota Bogor Dikepung Bencana, 3 Orang Tewas


BOGOR – Hanya dalam waktu sehari, sebanyak 33 titik di Kota Bogor terjadi bencana mulai dari banjir, longsor, kebakaran, rumah roboh hingga pohon tumbang.

Berdasar rilis Dinas Sosial Kota Bogor, Senin (27/2/2017), akibat bencana yang terjadi tersebut sedikitnya tiga orang tewas. Satu korban meninggal akibat tertimbun longsor di RT 01/RW 01 Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah.

Sedangkan dua korban lainnya meninggal akibat terseret banjir setelah rumahnya hanyut di komplek Budi Agung, RT 03/RW 04 Kelurahan Sukaresmi Kecamatan Tanah Sareal. Dua korban meninggal yakni ibu muda bernama Anita Fauziah Fitria (25) dan anaknya Dziah Mahera Dzikra (4).

“Sejak siang saya keliling memantau dan mendata titik bencana alam di Kota Bogor. Saya juga mendampingi Pak Wali (Bima Arya) melayat ke rumah duka dan memantau kondisi banjir di SMAN 2,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Ganjar Gunawan.

Bahkan, lanjut Ganjar, dirinya keliling memantau dan menginventarisir lokasi bencana di Kota Bogor hari ini, Senin (27/2/2017).

Berikut ini 33 titik bencana Kota Bogor yang masuk ke Dinas Sosial, Senin, 27 Februari 2017 pukul 20.30 WIB.

1. RT 02/RW 07 Kelurahan Paledang (rumah roboh)
2. RT 03/RW 06 Kelurahan Pasir Jaya (kebakaran)
3. RT 04/RW 04 Kelurahan Cibogor (longsor)
4. RT 03/RW 03 Kelurahan Ciparigi (longsor)
5. RT 05/RW 03 Kelurahan Sindang Barang (banjir)
6. RT 03/RW 10 Kelurahan Ciwaringin (pergerakan tanah)
7. RT 01/RW 01 Kelurahan Ciparigi (banjir)
8. RT 02/RW 09 Kelurahan Pasir Jaya (longsor)
9. RT 01/RW 14 Kelurahan Pasir Jaya (longsor)
10. RT 01/RW 08 Kelurahan Pasir Jaya (longsor)
11. RT 01/RW 01 Kelurahan Paledang (longsor, 1 meninggal dunia)
12. RT 03/RW 09 Kelurahan Baranang Siang (banjir)
13. RT 02/RW 07 Kelurahan Baranangsiang (banjir)
14. RT 03/RW 11 Kelurahan Gunung Batu (longsor)
15. RT 03/RW 04 Kelurahan Sukaresmi (banjir, 2 meninggal dunia)
16. RT 04/RW 07 Kelurahan Ciwaringin (pohon tumbang)
17. RT 05/RW 18 Kelurahan Tegal Gundil (longsor)
18. RT 04/RW 01 Kelurahan Panaragan (longsor)
19. RT 03/RW 01 Kelurahan Cibadak (longsor)
20. RT 02/RW 13 Kelurahan Kedung Badak (longsor)
21. Kelurahan Gunung Batu (longsor)
22. RT 01/RW 05 Kelurahan Empang (longsor)
23. RT 06/RW 04 Kelurahan Empang (rumah roboh)
24. RT 05/RW 03 Kelurahan Gudang (longsor)
25. RT 02/RW 01 Kelurahan Cibogor (longsor)
26. RT 05/RW 11 Kelurahan Tegal Gundil (banjir)
27. RT 04/RW 18 Kelurahan Tegal Gundil (banjir)
28. RT 05/RW 10 Kelurahan Bantarjati (banjir)
29. RT 03, 04/RW 11 Tanah Baru (banjir)
30. RT 02/RW 02 Kelurahan Ciparigi (banjir)
31.RT 04/RW 03 Kelurahan Gudang (longsor)
32. RT 04/RW 07 Kelurahan Sukaresmi (longsor)
33. RT 02/RW 08 Kelurahan Pasir Jaya (longsor)(ent)

Pemkab Gunungkidul Incar Wisatawan Asal Bogor


BOGOR – Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, mendapatkan kesempatan mempromosikan potensi daerahnya kepada Dinas Pariwisata Kabupaten Bogor.

Kepala Dinas Gunungkidul Saryanto menjelaskan, beberapa tahun terakhir, potensi pariwisata di Kabupaten Gunungkidul mengalami perubahan signifikan. Bahkan daerahnya kini menjadi destinasi utama wisata di Yogyakarta.

“Beberapa tahun terakhir jumlah wisatawan terus meningkat. PAD kami  dari sektor pariwisata juga ikut meningkat, termasuk pertumbuhan daya tarik wisata baru menjadi bagian Geopark Unsesco Gunung Sewu,” ujar Saryanto.

Menurutnya, wisata alam di daerahnya menjadi andalan wisata yang sudah diakui dunia. Suryanto menyebut jika potensi alam yang berada di Gunungkidul memiliki kemiripan dengan Kabupaten Bogor.

“Wilayah batu kapur ini sangat unik dan berbeda dari yang lain, sehingga ditetapkan menjadi geopark oleh Unseco,” tuturnya.

Akan tetapi, selama ini masyarakat luar daerah termasuk Jakarta dan Bogor, kunjungan wisatanya tak lain hanya ke Jogja, Kelaten, Malioboro atau kawasan Borobudur dan Prambanan.(ent)

Pembuatan Kujang Tradisional Masih Dipertahankan Warga Antajaya Bogor


BOGOR – Tenpat pengerajin senjata kujang yang sudah berumur ratusan tahun ada di Kecamatan Tanjungsari.

Tepatnya di Kampung Pasir Kalong, Desa Antajaya. Tempat pembuatan senjata yang menjadi ikon Bogor ini merupakan usaha turun temurun.

Saat ini, tempat produksi senjata tradisional ini di kelola Sepuh Isna (78). Dengan usia yang makin renta, kini bangunan berdiameter 150 persegi sudah nampak tua dan tak terawat.

“Sudah turun temurun buat senjata kujang. Saya hanya melanjutkan,” kata Sepuh Isna kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group), Minggu (26/02/2017).

Alat-alat manual yang terbilang kuno masih digunakan para empu. Selain tak tersentuh modernitas, para empu juga telah terbiasa sengan alat tradisional.

“Memang sudah terbiasa. Kalau beli mesin, tidak ada modal,” tuturnya.

Akibatnya, untuk menjawab pesanan pasar, Isna mengaku keteter. Terlebih lagi, saat meladeni pesanan berjadwal.

“Kalau ada yang pesan seratus dan harus hari tertentu, jelas saya tidak sanggup. Karena pembuatannya lumayan memakan waktu,” terangnya.

Meskipun tempat ini terkenal sebagai pembuat kujang, justru pemesanan golok lebih banyak.

Pemesannya tidak hanya dari Bogor, tapi juga beberapa daerah di Jawa Barat seperti Bekasi, Tangerang, Banten, Sukabumi, Tasik, dan Majalengka.

“Mereka yang dari luar (Bogor, red) sudah faham. Mereka pesan banyak dan sabar menunggu,” akunya.(ent)

Haduh… Tersangka Pungli Proyek Tol Bocimi Masih ”Gelap”


BOGOR – Penetapan tersangka dalam kasus dugaan pungli pembebasan lahan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) masih buram. Kasus yang ditangani Polres Bogor ini pun terkesan lamban.

Desakan terhadap Satreskrim Polres Bogor untuk segera menetapkan tersangka pada kasus yang terjadi di Desa Wates Jaya, Kecamatan Cigombong, itu makin deras mengalir.

Kali ini, datang dari politisi senayan yang duduk di Komisi III DPR RI, Nasir Djamil. Ia mengatakan, dugaan pungli Bocimi dibahas dalam rapat kerja bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Dalam rapat, ia mempertanyakan lambannya penetapan tersangka terhadap kasus pungli Tol Bocimi tersebut kepada kapolri.

“Kami sudah mempertanyakan perkembangan kasus pungli Tol Bocimi. Terkait proses penanganannya yang berlarut-larut, kapolri akan memberikan jawabannya secara tertulis,” ujarnya kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group).

Ia menegaskan, tidak ada alasan apa pun bagi penyidik Polres Bogor untuk menunda penetapan tersangka kasus pungli Tol Bocimi.(ent)

Peduli Sampah di Kabuapten Bogor Sudah Digalakan, tapi…


BOGOR – Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten Bogor, Atis Tardiana yang hadir mewakili Bupati Nurhayanti mengatakan, peduli sampah sudah digalakan pihaknya.

Untuk sementara, kata dia, Kabupaten masih menunggu pembangunan TPST Nambo selesai. Perhari, sambung dia, Kabupaten Bogor menghasilkan sebanyak 1.225 hingga 1.400 ton sampah. Tapi, baru bisa terangkut hanya 450 ton.

“Hanya sekitar 25-30 persen yang terangkat,” ucapnya.

Atis mengatakan, beberapa warga yang tergabung dalam komunitas pun sudah banyak mendukung dan ikut bergerak memberantas sampah dan memilah sampah yang bisa di daur ulang.

Peneliti Lingkungan BPPT, Sri Wahyono menegaskan, semua orang harus mengerti dan tahu betul bahaya sampah agar ada semangat tak membuang sembarangan.

“Kalau saya bilang sampah itu bahaya laten, karena bisa merusak lingkungan, kesehatan di darat, laut dan udara,” tegasnya.

Dari darat, sampah-sampah yang tidak mudah terurai menimbulkan banyak penyakit karena dihinggapi binatang-binatang pembawa penyakit. Di laut, Indonesia sebagai negara penyumbang sampah terbanyak kedua di dunia.(ent)

Waspada, BNPB Sebut Lima Hari ke Depan Wilayah Indonesia Bakal…


BOGOR – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis kejadian bencana selama 2017 yang terjadi di Indonesia. Terhitung hingga hari ini, Senin (27/2/2017), BNPB merilis di Tanah Air telah terjadi sebanyak 654 kejadian bencana, mulai dari banjir, longsor dan puting beliung.

Lewat akun Instagramnya, BNPB menjabarkan bahwa bencana hidrometeorologi hingga musim penghujan berakhir masih mengancam. Dari 654 bencana diketahui 61 jiwa meninggal dan hilang, sebanyak 174 orang luka dan 584.173 jiwa menderita dan harus mengungsi.

“Bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor dan puting beliung masih terus mengancam hingga musim penghujan berakhir. Berdasarkan data sementara yang dihimpun Pusdalops BNPB selama 2017, tercatat kejadian bencana sebanyak 654 bencana. Dampak yang ditimbulkan 61 jiwa meninggal dan hilang, 174 orang luka dan 584.173 jiwa menderita dan mengungsi,” jelas Kapusdatinmas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Senin (27/2/2017).

Bukan hanya menelan korban jiwa, lanjut Sutopo, bencana juga menghancurkan bangunan rumah warga. Tercatat 5.534 rumah rusak, dimana 1.192 rumah rusak berat, 990 rumah rusak sedang, 3.352 rumah rusak ringan, dan 87.234 rumah terendam banjir.

“Bencana juga menyebabkan kerusakan fasilitas publik seperti, 108 unit sekolah, 85 unit fasilitas peribadatan dan 12 unit fasilitas kesehatan rusak,” jelasnya.

Menurutnya, selama 2017, banjir terjadi di 25 provinsi dan 121 kabupaten/kota, sedangkan longsor terjadi di 13 provinsi dan 69 kabupaten/kota.

“Diperkirakan kejadian bencana ini masih akan terus bertambah mengingat musim hujan masih akan berlangsung hingga April 2017 mendatang,” imbuhnya.

Terkait hal ini, kata Sutopo, jauh-jauh hari sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah menyampaikan peringatan dini potensi hujan lebat disertai petir diperkirakan terjadi di Bengkulu, Jambi, Lampung, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bangka Belitung dan Banten.

Selain itu provinsi lainnya yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, NTB, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Papua Barat pada (28/2/2017) hingga (1/3/2017).

“Seminggu ke depan hujan lebat akan berpotensi di sebagian besar wilayah Indonesia. Ancaman banjir, longsor, banjir bandang, dan puting beliung akan meningkat,” terangnya.

Sutopo menyebut, peningkatan potensi curah hujan ini disebabkan terdeteksinya Madden Julian Oscillation (MJO). Dimana fenomena atmosfer yang dapat mengakibatkan bertambahnya hujan di daerah yang dilaluinya.

“Saat ini, Senin, 27/2/2017, MJO telah memasuki wilayah Samudra Hindia bagian Barat dengan intensitas sedang dan menjalar ke arah timur mendekati wilayah Indonesia. Diperkirakan dalam 4 hingga 5 hari ke depan MJO akan memasuki wilayah Indonesia melalui Sumatera dan menjalar ke arah timur dengan intensitas lemah,” tandasnya.(ent)

Tragis! Sedang Mancing, Satu Orang Tertimbun Longsor di Paledang Bogor


BOGOR – Longsor kembali terjadi di Bogor. Kali ini, longsor terjadi di kolam pemancingan Kampung Gardu, Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor Senin (27/2/2017).

Longsor terjadi pada tebing yang ketingiannya mencapai sepuluh meter. Peristiwa tersebut terjadi saat Bogor diguyur hujan besar sejak siang hingga sore.

Akibat hal tersebut, diketahui satu orang tertimbun longsoran. Korban diketahui bernama Sarifudin (69), warga Kampung Keramat RT 04 RW 01. Korban diduga sedang memancing di lokasi tersebut.

“Iya kakak saya tertimbun longsor di sekitar pemancingan itu,” kata adik korban, Kusnadi kepada Pojokjabar.

Tagana Kota Bogor, Unjani mengatakan hingga pasca kejadian pun tanah masih terus tergeser ke bawah. Bahkan dirinya mengatakan khawatir adanya longsor susulan di lokasi tersebut.

“Tagana bersama BPBD Kota Bogor dan warga terus lakukan pembersihan sisa longsoran yang ada di lokasi,” pungkasnya.(ent)

BNPB Pastikan Ini Penyebab Banjir Bandang di Sukaresmi Kota Bogor


BOGOR – Banjir bandang yang menerjang RT.03 RW.04, Kel. Sukaresmi, Kec. Tanah Sereal, Kota Bogor, Jawa Barat yang terjadi Senin (27/2/2017) pada pukul 14.55 WIB, menelan korban jiwa.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dua orang meninggal dunia akibat banjir bandang tersebut. Yakni Anita Fauziah Fitria (25) dan Dzia Mahira Zikra (4).

Sutopo menyebut, kejadian banjir bandang di Sukaresmi, Kota Bogor tersebut tak hanya menelan korban jiwa, juga menyebabkan kerusakan baik rumah maupun kendaraan.

“Untuk rumah saat ini terdata tiga rumah yang kena dampak akibat banjir bandang, yakni milik saudari Hamid, Wawan dan Aseng. Sedangkan unntuk sepeda motor siswa SMAN 2 Bogor yang rusak masih dalam pendataan,” terang Supono seperti rilis yang diterim pojokjabar, Senin (27/2/2017).

Adapun untuk penyebab terjadinya banjir bandang tersebut, lanjutnya, karena tanggul SMAN 2 Bogor yang tidak mampu menahan terjangan air. Sehingga menimpa rumah korban (Anita dan Dzia, red) sampai terbawa hanyut.

“BPBD Kota Bogor dan Tagana Dinsos Kota Bogor bersama dengan elemen lainnya melakukan upaya evakuasi korban,” jelas Supono.(ent)

Ini Dia Kata Mereka Terkait Permasalahan Sampah di Bogor


BOGOR – Dandim Kota Bogor, Letkol Arm. Doddy Suhadiman mengatakan, pihaknya sudah komitmen untuk perang melawan sampah.

“Sampah musuh bersama dan harus dikelola dengan bijak, kami pun akan mendukung semua kegiatan yang berhubungan dengan tercapainya Bogor bebas sampah 2020,” tegasnya.

Tak hanya Muspida, dukungan Bogor bebas sampah 2020 juga datang dari kampus. Rektor Universitas Ibn Khaldun (UIKA), Ending Bahruddin mengatakan sudah seharusnya kita mengamalkan apa yang sudah diajarkan oleh agama, yakni kebersihan sebagian dari iman.

“Tentu akan hilang iman kita kalau tidak menjaga kebersihan karena kebersihan sebagian dari iman,” kata Ending.

Perwakilan Universitas Pakuan (Unpak), David Rizar Nugroho menyatakan, siap mendukung program pemerintah dalam membenahi sampah.

Membawa sejumlah mahasiswanya, dosen Fisip Unpak itu  menyatakan, akan terjun langsung ke lapangan.(ent)

Banjir Terjang SMAN 2 Bogor, Motor Ikut Hanyut sampai Siswa Teriak….


BOGOR – Hujan yang mengguyur Bogor siang tadi menyisakan duka. Teriakan “Allahu akbar, Allahu akbar” terdengar dari mulut siswa siswi SMA Negeri 2 Bogor. Rupanya, tembok pembatas di SMA Negeri 2 Bogor hancur seketika akibat air yang datang sekitar pukul 15.00 WIB.

Motor-motor siswa yang terparkir seketika porak poranda terbawa arus air yang datang. Siswa buru-buru naik ke lantai atas untuk menyelamatkan diri agar tidak terbawa arus yang masuk ke lapangan belakang sekolahnya.

Air tersebut diketahui berasal dari luapan tanggul yang jebol di dekat SMA Negeri 2 Bogor, tepatnya di RT 03 RW 04 Kedung Halang Sentral, Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor Senin (27/2/2017).

Ketua RW 04, Herman Suherman tmengatakan tanggul jebol akibat air bah yang datang dari belakang SMA Negeri 2 Kota Bogor. Bukan hanya memprorak porandakan halaman SMA Negeri 2 Bogor, tapi juga menghantam rumah warga yang ada di sekitar.

Akibat kejadian tersebut dua orang warga terseret arus dan meninggal dunia. Korban tersebut bernama Anita Fauziah Fitria (25) dan Dzia Mahira Zikra (4).

“Keduanya merupakan ibu dan anak yang terseret arus air. Suaminya yang bernama Hamid Setiawan (37) selamat tapi tidak bisa menyelamatkan istri dan anaknya,” jelasnya.

Sementara itu, satu anak lainnya yang bernama Dzahwan Armidio (6) selamat dari banjir yang ada. Bukan hanya itu, rumah Hamid pun alami kerusakan parah akibat air yang datang.

“Ada dua rumah lagi yang juga ikut rusak akibat bajir tersebut,” pungkasnya.(ent)

Program RTLH, Mengembalikan Martabat Kemanusiaan


BOGOR – Rumah itu bercat kuning dengan garis jendela berwarna biru yang sudah kusam. Rumah yang dihuni 9 orang itu nampak sudah begitu rapuh karena umurnya sudah lebih dari 40 tahun.

Bagian atap dapurnya sudah ditopang dua bilah bambu pajang agar tidak roboh. Di dalamnya hanya ada ruang tamu, satu kamar mandi dan dapur yang sempit serta kamar tidur. “Satu kamar untuk nenek, satunya lagi untuk istri dan anak perempuan, sedangkan saya dan lima anak lainnya tidur di ruang tamu,” ujar Acep Suratman pemilik rumah.

Rumah yang berada di RT 01/04 Kelurahan Bubulak, Kecamatan Bogor Barat itulah yang dikunjungi Wali Kota Bogor, Bima Arya November tahun lalu. Di daerah itu, Bima juga melihat langsung rumah milik Anta yang dihuni lima keluarga. Kondisinya lebih memprihatinkan.Malam itu karena hujan baru selesai, tiga baskom masih berjejer di ruang tamu untuk menampung tetes air hujan dari atap yang bocor. Di dalam rumah itu hanya ada lorong sempit yang disampingnya terdapat pintu bertirai yang merupakan kamar tidur dan di ujung lorong terlihat dapur dan kamar mandi yang begitu sempit.

Setiap berkunjung ke wilayah kelurahan, Bima memang selalu menyempatkan diri untuk mengunjungi rumah warga yang tergolong sebagai Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Langkah ini dilakukannya untuk mengkaji dan lebih melihat serta mendalami persoalan yang dihadapi warga.

Sekaligus untuk memberikan dukungan lebih kuat pada pelaksanaan program Bantuan Hibah Bantuan Sosial, yang antara lain diwujudkan dengan menangani perbaikan rumah-rumah yang dalam kondisi tidak layak huni.(ent)

Monday, 27 February 2017

Inalillahi.. Banjir dan Longsor Hantam SMAN 2 Bogor


BOGOR – Hujan deras yang mengguyur Kota Bogor Jawa Barat sejak Senin siang (27/2) menyebabkan banjir di sejumlah titik. Banjir terparah terjadi di Kelurahan Sukaresmi Kecamatan Tanah Sareal.
Seorang ibu dan anaknya yang baru berusia 3 tahun dikabarkan meninggal dunia akibat terseret banjir. Korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Islam Bogor.
Selain itu, banjir juga menyapu SMA Negeri 2 di Sukaresmi. Puluhan sepeda motor di tempat parkir SMAN 2 terseret banjir.
“Air mulai surut. Tapi banyak motor siswa dan yang guru tenggelam,” ujar saksi mata, Mulyadi (35).

Kurir Narkoba di Tanah Sareal Diringkus Polisi Bogor


BOGOR – Tim Pemburu Narkoba (TPN) Polresta Bogor Kota berhasil menangkap kurir narkoba berinisal HM (27) warga Kebon Pedes Gang Kemuning II RT 04/09, Kelurahan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor di Jl.Bubulak Gg. Nakula Rt.01/06, Kelurahan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, pada Jumat (24/2/2017) sekira pukul 21.00 WIB.

“Kami telah mengamankan HM yang merupakan kurir narkoba jenis ganja dengan barang bukti satu bungkus kertas berisi daun ganja berat (bruto) 6,2gram,” ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Yusri Yunus pada pojokjabar.

Yusri menambahkan penangkapan tersangka HR bermula dari pengembangan interograsi terhadap tersangka lainnya yakni saudari MC alias Obey yang sebelumnya telah dilakukan penangkapan karena kepemilikan daun ganja sebanyak 3 bungkus kertas pada Jumat (24/2/2017) sekira pukul 18.39 WIB di jalan Bubulak Gang Nakula RT 01/06, Kelurahan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor tepatnya di depan tempat Rental mobil “NRC”.

“Dari informasi MC lah diketahui keterlibatan HM yang bertindak sebagai kurir,” terangnya.

Untuk menangkap HM, kepolisian meminta MC untuk menelepon dan memancing HM agar datang ke lokasi yang sudah ditentukan. Saat HM tiba di lokasi, kepolisian pun langsung menangkap HM.

“Tersangka MC menelepon atau memancing HM untuk datang ke tempatnya untuk mengambil ganja yang akan diberikan kepada seseorang. HM kemudian menyanggupi untuk mengambilnya, setelah menunggu beberapa saat HM datang, sauradi MC langsung memberitahukan kepada tim dan langsung dilakukan penangkapan,” jelasnya.

Saat dilakukan penangkapan, lanjutnya, di tubuh tersangka HM tidak ditemukan barang bukti. Namun saat mengeledah motor tersangka, ditemukan satu paket kertas berisi daun ganja dalam bungkusan bekas rokok di dalam dash board.

“Kepada polisi, tersangka HM mengaku barang bukti tersebut merupakan milik saudari MC,” jelasnya.

Saat ini tersangka HM masih dilakukan penyelidikan. Atas perbuatan tersangka dikenakan Pasal 114 ayat (1) Pasal 111 ayat (1) UU RI No.35 tahun 2009 tentang narkotika.(ent)

Dua Venue di Stadion Pakansari Bogor Telan Rp70 Miliar


BOGOR – Pemerintah Kabupaten Bogor, masih menunggu proses lelang untuk memulai pembangunan dua venue di Stadion Pakansari.

Seperti diketahui, Pemkab Bogor akan melengkapi dua venue, masing-masing Laga Tangkas dan Laga Satria, jelang pelaksanaan Pekan Olahraga Daerah (Porda) XIII Jawa Barat di Kabupaten Bogor.

Kepala Dispora Kabupaten Bogor, Yusuf Sadeli, mengatakan, saat ini pengajuan lelang sudah ada di bagian Pengadaan Barang dan Jasa.

” Semua masih dalam persiapan, kita matangkan,” ujarnya kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group), belum lama ini.

Menurutnya, proses lelang itu berbarengan dengan rencana pembangunan kantor Dispora yang juga terletak di kawasan Stadion Pakansari. Untuk pembangunan dua venue, pemkab menganggarkan dana sekitar Rp70 miiar dari APBD.

Sementara pembangunan kantor Dispora menelan anggaran Rp19 miliar.

” Kami targetkan 2017 ini semua rampung. Karena Kabupaten Bogor bakal menjadi tuan rumah Porda 2018 Jawa Barat,” tandasnya.(ent)

Nekat! karena Sakit Hati, Remaja di Bogor Tega Aniaya Teman Hingga Tewas


BOGOR – Penganiayaan kembali terjadi di Bogor. Ironisnya, penganiayaan yang ada dilakukan oleh seorang remaja berinisial AF (16) Sabtu (25/2/2017).

AF diketahui merupakan warga Pasir Gintung, Desa Batu Tulis, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor. Penangkapan berawal saat korban yang bernama Ade Priyatna (19) sedang duduk bersama temannya di sebuah warung kopi di wilayah Kampung Nagrak, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

“Saat itu korban sedang nonton TV, tiba-tiba pelaku memukul belakang kepala korban dengan besi,” kata Kasubag Humas Polres Bogor, AKP Ita Puspita Lena.

Saat kejadiaan, lanjutnya, peleraian sempat dilakukan oleh warga yang ada. Bahkan korban sempat mencoba untuk melawan.

Akibat kejadian tersebut korban dilarikan ke RS MH Thamrin Cibubur untuk dilakukan pertolongan segera. Namun naas, saat sedang di RS korban meninggal dunia.

“Modusnya pelaku kesal karena sering direndahkan oleh korban,” jelasnya.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya pelaku kini diamankan oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Bogor. Pihak polisi masih akan terus lakukan penyelidikan dan pengembangan atas kasus tersebut.

“Korban sudah dikembalikan ke rumah duka di Desa Batu Tulis, Kecamatan Nanggung untuk dikebumikan,” pungkasnya.(ent)

30 Persen Warga Galuga Kabupaten Bogor Berprofesi Sebagai Pemulung


BOGOR – Sebagian orang menganggap sampah adalah limbah. Namun, berbeda dengan kehidupan warga di Desa Galuga, Kecamatan Cibungbulang.

Keterbatasan lapangan kerja, membuat mereka menggantungkan hidup dari sampah. Memilah dan mendaur ulangnya menjadi sesuatu yang dapat dijual.

Kepala Desa Galuga, Endang Sujana mengatakan, dari jumlah penduduk sekitar 500.245 jiwa, hampir 30 persen diantaranya bekerja mencari nafkah dari tumpukan sampah.

BOGOR – Pasca terbakarnya truk tangki di KM 11 Tol Jagorawi Minggu (26/2/2017) pagi, lalu lintas dari arah Jakarta ke Puncak Bogor tak seramai biasanya dan relatif lebih sedikit.

Seperti biasanya, sistem satu arah atau one way kembali diberlakukan di wilayah Puncak Bogor.

“One way sudah dilakukan dari pukul 09.23 WIB. Pemberlakuan jalan normal akan dilakukan dengan melihat kondisi dan volume kendaraan yang melintas,” jelas Kasubag Humas Polres Bogor, AKP Ita Puspita Lena.

Ia menambahkan, lalu lintas Puncak hari ini ramai lancar. Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat selalu waspada dan hati-hati dalam berkendaraan. Terutama dalam mematuhi peraturan lalu lintas yang ada.

“Pengemudi diharap selalu jaga jarak antar kendaraan agar selamat selama perjalanan,” imbaunya.

Lalu lintas menuju Bogor memang sempat macet akibat adanya kebakaran truk tangki berisi BBM. Kebakaran tersebut terjadi di KM 11 Tol Jagorawi arah Bogor.

Truk bernopol B 9295 SEH tersebut diketahui mengangkut 32.000 liter bahan bakar premium. Saat kejadian, truk berada di bahu jalan atau di lajur kiri yang ada.

Meski demikian, kini perjalanan menuju Bogor sudah kembali normal.(ent)
Keberadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga, dimanfaatkan warga Kampung Lalamping, Sinarjayan, Moyan dan Cimangir sebagai mata pencaharian.

“Faktor ekonomilah yang memaksa warga untuk menjalani profesi sebagai pemulung sampah di TPA Galuga,” ujarnya kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group).

Endang menjelaskan, keberadaan TPA Galuga menjadi pro dan kontra bagi masyarakat setempat. Namun, ada juga yang menganggapnya suatu keberkahan.(ent)

Ini Dia El Dorado Water Park Wahana Air Pertama di Kawasan Cibubur


BOGOR – El Dorado Water Park, terkenal karena wahananya yang asyik dan menyenangkan.

Itu dibuktikan dengan banyaknya jumlah pengunjung ke wahana air pertama di kawasan Cibubur itu setiap akhir pekan.

Head Section El Dorado, Therresia menjelaskan, kebanyakan pengunjung merupakan wisatawan dari luar kota. Seperti Jakarta, Bandung, dan ada beberapa yang datang jauh–jauh dari Jawa Tengah.

“Kalau Sabtu bisa 300-400 orang dan kalau Minggu bisa 400-500 orang. Yang normalnya seperti itu. Kalau sepi Sabtu bisa 200-an dan Minggu bisa mencapai 300 orang,” ujarnya kepada Radar Cibubur.

Namun, dirinya tak bisa memastikan, jika musim hujan seperti sekarang ini kembali muncul. Jumlah pengunjung kadang tak bisa diprediksi, bisa ramai, bisa juga sangat sepi.

Namun meski begitu, El Dorado meyakini masih menjadi destinasi wisata yang seru bagi pengunjung.(ent)

Semakin Mantap, PAN Kota Bogor Terus Kebut Verifikasi Pilkada


BOGOR – DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Bogor semakin mantap menuju pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2018 mendatang.

Setelah blak-blakan kembali akan mengusung Bima Arya sebagai walikota, PAN kini sedang melakukan verifkasi ulang keanggotaannya.

Maklum, hal ini penting karena sebagai salah satu syarat dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk bisa mengikuti Pilkada.

KetuaDPD PAN Kota Bogor, Safrudin Bima mengungkapan sedikitnya sudah ada 4.652 anggota yang sudah terverifikasi sejak 2016 lalu.

Dia menuturkan sengaja melakukan verifikasi anggota dari sekarang, karena baginya semakin banyaknya waktu yang digunakan maka akan semakin banyak waktu yang tersisa untuk melakukan evaluasi.

“Anggap saja saya tidak suka lari sprint, saya suka maraton. Karena kalau sprint tenaga saya enggak kuat saya takut tumbang, tapi kalau maraton kita bisa mempersiapkam banyak hal, kita juga bisa evaluasi,” jelasnya kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group).(ent)

Warga Geram, Kades di Kabupaten Bogor Ini Tidak Transparan!


BOGOR – Gerakan Masyarakat (Geram) Cibatok I, melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Kecamatan Cibungbulang.

Massa  menuntut beberapa hal. diantaranya kepastian hukum sengketa tanah kantor desa, pungutan liar (pungli) di badan pemerintah desa serta mempertanyakan alokasi dana desa (ADD) dan bantuan provinsi.

Kordinator Aksi, Hasyemi Faqihudin mengatakan, kepala desa Cibatok I tidak transparan dalam pengelolaan anggaran dan program-programnya pun hanya sedikit yang terealisasikan.

“Banyak terjadi masalah di Pemerintahan Desa Cibatok I,” ujarnya kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group).

Ia  mendorong agar kepala desa lebih memperhatikan kepentingan publik. Maka dari itu, pihaknya meminta kepada camat untuk selalu mengawasi kinerja kepala desa karena banyak sekali kebobrokan yang ada di staf desa.(ent)

Paling Besar… Setoran Amnesti Pajak Kota Bogor Tembus Rp502 Miliar


BOGOR – Sebulan jelang berakhirnya program pengampunan pajak atau tax amnesti para wajib pajak mulai menunaikan kewajibannya.

Dibanding wilayah lain di Jawa Barat, Kota Bogor menyumbang uang tebusan yang paling besar.

Kabid Penyuluhan Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Dirjen Pajak Kanwil Jabar III, Mahdaniar mengungkapkan, hingga Kamis (23/2) tercatat  uang tebusan wajib pajak Kota Bogor yang masuk mencapai Rp502 miliar dari sebanyak 4.824 surat pernyataan harta (sph).

Nilai uang tebusan tersebut mengalahkan Kota Bekasi yang hanya sebesar Rp475 miliar. Padahal, di Kota Bekasi masyarakat yang turut berpartisipasi dalam program amnesti pajak  terbilang cukup besar, yakni 10.658 sph.

“Jumlah sph yang banyak tidak menjadi acuan seberapa besar jumlah uang tebusannya. Bisa saja dari jumlah orang yang sedikit itu tapi nilainya besar-besar,” jelasnya saat ditemui Radar Bogor (Pojoksatu.id Group), Jumat (24/02/2017).

Terbukti, Kabupaten Bogor yang wilayah geografisnya jauh lebih besar dari Kota Bogor, malah berada pada peringkat terbawah dalam penerimaan uang tebusan amnesti pajak di wilayah Kanwil Jabar III.

Jumlah sph-nya pun di bawah Kota Bogor, yakni 4.788 sph dengan uang tebusannya sebesar Rp271 miliar.(ent)

Warga Bogor Ingat! buat Akta Via Calo, Begini Jadinya…


BOGOR – Jangan sekali-kali anda berhubungan dengan calo saat akan mengurus surat maupun administrasi kependudukan.

Seperti yang dialami Cacah (55), warga Desa Leuwimalang, Kecamatan Cisarua, kabupaten Bogor.

Ia disarankan mengikuti persidangan di Pengadilan Negeri Cibinong untuk mengganti data-data yang ada di dalam surat akta kelahirannya.

Dalam akta kelahiran yang dimilikinya, terdapat kesalahan nama, dan tanggal kematian  orangtua Cacah.

Dalam akta tersebut, tertulis nama ibu kandung, Nyai Jubaidah. Padahal, dari pengakuan Cacah, nama ibu kandungnya, adalah (alm) Fitria.

Kesalahan data inilah yang menyebabkan Cacah sulit mengurus keimigrasian untuk keberangkatannya ke tanah suci Mekkah. Kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group), Cacah mengaku mengurus akta kelahirannya itu melalui perantara calo.

“Saya enggak tahu ada yang salah. Waktu itu saya nyuruh orang untuk ngurus, saya juga lagi minta tanggung jawab dia (calo),” ujar Cacah di Kantor Disdukcapil Kabupaten Bogor, Jumat (24/02/2017).(ent)

Sepi Peminat, Pejabat Kota Bogor Masih Malu-malu Mendaftar Nih…


BOGOR – Pendaftaran lelang empat jabatan eselon II (open bidding) yang telah dibuka sejak Selasa (21/2) hingga kini masih sepi peminat.

Hingga kemarin (24/2) belum ada satupun pejabat eselon II maupun IIIA yang mendaftar untuk menjadi kandidat.

Padahal, proses pendaftaran yang dilakuakan di kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur (BKP-SDA) Kota Bogor, hanya akan berlangsung selama 15 hari, atau ditutup pada tanggal 10 Maret mendatang.

Kepala Bidang Mutasi dan Pengembangan Karir BKP-SDA, Henny Nirliani mengatakan, jika dalam jangka waktu 15 hari jumlah kandidat untuk mengisi empat jabatan kepala dinas di lingkungan Pemkot Bogor tidak terpenuhi, maka waktunya akan diperpanjang hingga tanggal 16 Maret.

“Masing-masing jabatan minimal harus ada tiga kandidatnya. Mungkin nanti ramainya saat mepet tanggal penutupan,” katanya kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group), Jumat (24/02/2017).

Adapaun empat jabatan kepala dinas yang dilelang  yakni Dinas Pendidikan, Dinas Kominfo, Dinas Tenaga Kerja, dan Dinas Lingkungan Hidup.

Meski belum ada satu pun yang mengisi formulir, namun Henny menyebutkan ada beberapa pejabat yang sudah mendatangi tempat pendaftaran.(ent)

Pasca Terbakarnya Truk di Jagorawi, Lalin Puncak Bogor Ramai Lancar


BOGOR – Pasca terbakarnya truk tangki di KM 11 Tol Jagorawi Minggu (26/2/2017) pagi, lalu lintas dari arah Jakarta ke Puncak Bogor tak seramai biasanya dan relatif lebih sedikit.

Seperti biasanya, sistem satu arah atau one way kembali diberlakukan di wilayah Puncak Bogor.

“One way sudah dilakukan dari pukul 09.23 WIB. Pemberlakuan jalan normal akan dilakukan dengan melihat kondisi dan volume kendaraan yang melintas,” jelas Kasubag Humas Polres Bogor, AKP Ita Puspita Lena.

Ia menambahkan, lalu lintas Puncak hari ini ramai lancar. Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat selalu waspada dan hati-hati dalam berkendaraan. Terutama dalam mematuhi peraturan lalu lintas yang ada.

“Pengemudi diharap selalu jaga jarak antar kendaraan agar selamat selama perjalanan,” imbaunya.

Lalu lintas menuju Bogor memang sempat macet akibat adanya kebakaran truk tangki berisi BBM. Kebakaran tersebut terjadi di KM 11 Tol Jagorawi arah Bogor.

Truk bernopol B 9295 SEH tersebut diketahui mengangkut 32.000 liter bahan bakar premium. Saat kejadian, truk berada di bahu jalan atau di lajur kiri yang ada.

Meski demikian, kini perjalanan menuju Bogor sudah kembali normal.(ent)

Kasihan! Akibat Sungai Meluap, Sekolah di Bogor Terendam Banjir Hingga…


BOGOR – Banjir kembali melanda SMP Yasa Padarincang, Kabupaten Bogor Sabtu (25/2/2017). Hal tersebut lantaran sungai Padarincang, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor meluap.

Air meluap mencapai setengah meter. Luapan air sungai tersebut, diduga terjadi akibat hujan yang terus menerus turun belakangan ini.

“Luapan sungai membuat permukiman warga Desa Sukarasa, Kecamatan Tanjungsari terendam,” kata Kasubag Humas Polres Bogor, AKP Ita Puspita lena.

Beruntungnya, peristiwa tersebut tidak menelan korban jiwa. Namun, nasib naas menimpa rumah yang berada di Kampung Cimeong. Menyikapi hal tersebut pihaknya berkoordinasi dengan Muspika dan pihak terkait lainnya.

“Ada tiga rumah di sana atapnya rusak akibat tertimpa pohon,” pungkasnya.(ent)

Kuota Haji untuk Bogor, Masih Tunggu dari Pusat


BOGOR – Kabar baik bagi calon jemaah haji Kota Bogor. Pasalnya, kuota jemaah haji Kota Bogor bakal bertambah.

Hal itu dikarenakan kuota yang terpangkas sejak renovasi Masjid Haram di Mekah, akan kembali dinormalkan.

Pemangkasan kuota jemaah haji sebanyak 20 persen yang diberlakukan mulai tahun 2013, kuotanya akan kembali normal di tahun 2017.

Meski begitu,  Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bogor Ansurullah mengaku kepastian jumlah kuota haji Kota Bogor masuh menunggu Surat Keputusan (SK) dari Kemenag pusat.

Sehingga, pihaknya  belum bisa memastikan jumlah kuota haji yang disediakan bagi warga Kota Bogor pada tahun ini.

“Sebenarnya belum ada SK dari Kemenag pusat, jadi kita belum bisa mempublikasikan. Jika sudah turun SK-nya akan segera diinformasikan,” jelasnya kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group).

Selama masa pemangkasan kuota 20 persen, kuota calon jemaah haji Kota Bogor saat itu adalah sebanyak 699 orang.

Sehingga, jika kuotanya kembali ke hitungan normal maka jatah kuota Kota Bogor mencapai angka 848 orang atau bertambah 149 jamaah.(ent)

Gara-gara Hiperaktif, Guru di Kabupaten Bogor Pukul Siswa


BOGOR – Kekerasan pada peserta didik kembali terjadi dalam dunia pendidikan. Korban berinisial MDZ (11), merupakan siswa kelas V  Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Insan Tama Leuwiliang.

Ia mendapat tindak kekerasan gurunya, Zainal Mutaqin (34), Kamis (23/2/2017) lantaran ingin jajan sepulang sekolah. Tanpa alasan jelas, pelaku melakukan pemukulan terhadap korban.

Orang tua korban, Ida Holida mengaku tidak menerima perbuatan Zainal. Saat menjemput MDZ, ia terkejut mendapati sang anak mengalami luka memar pada punggung belakang sebelah kanan.

“Saya punya firasat buruk. Ketika sampai di sekolah, mengira ada pelajaran tambahan karena pintu kelasnya tertutup. Ternyata ketika pintu dibuka, anak saya menangis kesakitan,” ujanrya kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group), Jumat (24/02/2017).

Ida pun datang ke sekolah untuk bertemu dengan pihak yayasan, kepala sekolah dan guru yang bersangkutan. Tujuannya meminta klarifikasi maupun pertanggungjawaban.(ent)

Mandi di Kolam Eks Galian, Dua Bocah di Parung Panjang Tewas


BOGOR – Naas menimpa dua bocah asal Cijapar RT 04/04, Desa Lumpang, Kecamatan Parung Panjang, Bogor, Jawa Barat. Usai menjemput sang ayah yang tengah mancing, nyawa DI (10) putri dari saudari Asdi dan SR (9) putri saudari Oji melayang.

Kejadian bermula, sekitar pukul 17.30 WIB, pada Jumat (24/2/2017), DI dan SR menyusul sang ayah (Ardi dan Oji, red) yang tengah memancing dibekas galian milik saudari Udi. Usai bertemu dengan sang ayah, keduanya diminta untuk pulang.
Salah satu korban yang tewas tenggelam di kolam bekas galian di Parung Panjang. Foto: Humas Polres Bogor

Salah satu korban yang tewas tenggelam di kolam bekas galian di Parung Panjang. Foto: Humas Polres Bogor

Namun saat sang ayah menyuruh keduanya pulang, kedua bocah malang tersebut ternyata memilih berenang di kolam sedalam 1 meter tersebut.

Naasnya, keduanya ternyata tidak bisa berenang. Mengetahui DI dan SR tenggelam, kedua orang tua anak tersebut langsung menolong dan langsung membawanya ke Rumah Sakit Murni Asih Desa Cikabon. Namun sayangnya nyawa dua bocah tersebut tak terselamatkan.
Salah satu korban yang tewas tenggelam di kolam bekas galian di Parung Panjang. Foto: Humas Polres Bogor.(ent)

Korban Banjir di Kabupaten Bogor Butuh Bantuan


BOGOR – Warga korban banjir di Kampung Bojongkulur RT 03/02, Desa Bojongkulur, hingga kemarin belum dapat bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bogor.

Kurangnya perhatian pemerintah ini membuat warga kecewa.

Suhaidi (45) salah sorang warga yang rumahnya kena banjir mengaku tak merasakan keberadaan pemerintah Kabupaten Bogor. Menurutnya, pemerintah tidak peka pada kondisi warganya.

“Bantuan mesin pun dari pusat. Masa bantuan bencana saja kami harus mengemis,” ujarnya kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group), Jumat (24/02/2017).

Hal serupa dikatakan Anggota Tagana Desa Bojongkulur, Mardi Ugay. “Empat hari lalu kami sudah ajukan bantuan, tapi belum turun hingga hari ini (kemarin, red),” ujar.

Menurutnya, bantuan berupa pangan dan kasur sangat dibutuhkan para korban. Sebab, air telah merendam beberapa barang milik warga.(ent)

Retribusi Situ Citongtut Kabupaten Bogor Harus Jelas Dong…


BOGOR – Retribusi pemancingan Situ Citongtut, Desa Cicadas, menuai kritikan. Pasalnya, penerapan retribusi serat pungli.

Penarikan restribusi ini pun diakui Ketua Forum Masyarakat Peduli Situ Citongtut, Sabaruddin.

Dia mengatakan, mereka telah menerapkan restribusi Rp30 ribu kepada setiap warga yang ingin masuk dan mancing di Situ Citongtut. Uang itu bukan untuk pribadi pengurus, melainkan untuk kebutuhan bersama.

“Nanti uangnya kami belikan lampu penerang jalan untuk menerangi se keliling situ,” ujarnya kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group).

Kebijakan itu, kata dia, berdasarkan kesepakatan para pengurus forum dan tokoh masyarakat.

Selain itu, sebelum menentukan keputusan, mereka telah adakan rapat pengurus forum.

“Semua (pengurus, red) sudah sepakat,” tuturnya.

Kesaksian itu dibenarkan juga Kepala Desa Cicadas, Abas Basuni.

Abas menerangkan, forum sudah melaporkan hasil rapat yang menentukan biaya retribusi itu secara lisan kepadanya.(ent)

Polres Bogor Kota Tindak Tegas Pengendara Lawan Arus di Putaran Underpass


BOGOR – Kepolisian Polres Bogor Kota kembali mengeluarkan E-Tilang bagi para pengendara motor yang melakukan pelanggaran lawan arus di Putaran Underpass Jalan Sholeh Iskandar, Kebon Pedes, Bogor.

Dari pantauan pojokjabar lewat akun resmi Twitter Polres Bogor Kota, sejak pukul 08.00-09.06, Sabtu (25/2/2017) sudah banyak yang melakukan pelanggaran.

“Kembali, menindak pemotor lawan arus di Putaran Underpass Jl. Sholeh Iskandar #Bogor Kebon Pedes dgn E-Tilang,” demikian bunyi twitt yang dirilis Polres Bogor Kota di akun Twitternya, Sabtu (25/2/2017).

Polres Bogor Kota sendiri bukan sekali saja melakukan penindakan bagi para pelanggar lwan arus di areal jalan tersebut. Dari pantauan pojokjabar, hampir setiap hari di Putaran Underpass terjadi pelanggaran lawan arus.

Untuk diketahui, belum lama ini di Kota Bogor tepatnya di depan SMAN 1 Jalan Djuanda, Kota Bogor, Minggu (19/2/2017) pagi, terjadi kecelakaan antara mobil Honda Mobilio bernopol F 1474 LW dengan sepeda motor.

Pengendara motor, M Danil (18) tewas mengenaskan. Kecelakaan itu terjadi akibat motor yang dikemudikan Danil yang hendak menuju arah Bogor Trade Mal berkendara melawan arus.(ent)

Jorok… Pembuang Sampah di Flyover Cileungsi Bogor Harus Ditindak!


BOGOR – Persoalan sampah di playover Cileungsi, tidak pernah ada habisnya. Meski rutin diangkut, namun sampah tetap saja menumpuk. Kondisi ini jelas dikeluhkan warga sekitar.

Samsuri (34) warga Kampung Rawa Belut, Desa Cileungsi, mengaku telah menegur pelaku pembuangan sampah di lokasi tersebut. Namun, lantaran tak memiliki wewenang apa-apa, pelaku justru mengabaikannya.

“Ada orang bawa motor buang sampah. Saya tegur, tapi cuek saja,” tuturnya.

Menurutnya, lokasi itu harus dijaga petugas Satpol PP Kecamatan. Dengan begitu, petugas bisa langsung melakukan tindakan kepada warga yang tidak tertib.

“Kalau yang negur pakai seragam, pasti (pembuang sampah, red) takut,” terangny.

Sementara itu Camat Cileungsi, Renaldi Yushan mengatakan, telah banyak laporan dari warga.

Makanya, mereka akan menyosialisasikannya kepada warga untuk tidak diam terhadap aksi orang tidak bertanggung jawab membuang sampah sembarangan.(ent)

Jangan Dicontoh! Lihat, Masa Sungai Cisadane Bogor Jadi ’Tong Sampah’ Warga Panaragan


BOGOR – Kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan, ternyata masih rendah. Salah satunya, kebiasaan membuang sampah.

Faktanya, masih banyak warga Kota Hujan  yang membuang sampah sembarangan. Seperti yang terlihat di sekitar bantaran Sungai Cisadane, tepatnya di RT 04/04 Kelurahan Panaragan, Kecamatan Bogor Tengah.

Tumpukan sampah rumah tangga tampak menggunung. Selain bau yang menyengat, sampah tersebut juga mengeluarkan asap bakaran yang mengganggu warga sekitar.

“Sudah lama, bahkan mungkin dari saya belum lahir pun tempat ini sudah dijadikan tempat sampah,” keluh warga RT 04/04 Kelurahan Panaragan, Syaeful Rochman (26) kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group).

Bantaran Sungai Cisadane, sambungnya, memang menjadi alternatif warga termasuk dia sendiri untuk membuang sampah. Sebab, di wilayahnya tidak ada petugas kebersihan yang mengangkut sampah dari rumah ke rumah.

Padahal, sudah lama dia mengusulkan kepada ketua RT untuk mengoordinasikan masalah penanggulangan sampah.(ent)

Friday, 24 February 2017

Ingat! Terminal Terpadu Kota Depok Bakal Dibangun Maret


DEPOK – PT Andyka Investa pastikan Maret pembangunan terminal terpadu mulai digarap. Dengan dana Rp1,3 triliun dijadwalkan 2018 terminal sudah bisa digunakan.

Humas PT Andyka Investa, Muttaqien menjelaskan, pengerjaan awal berupa penurapan lalu membuat tiang-tiang atau pondasi.

Lalu barulah membangun 3 lantai dimana ada parkiran motor hingga fasilitas umum lainnya. Ditargetkan pembangunan ini akan berjalan selama satu tahun ke depan. Sehingga 2018 terminal terpadu sudah bisa digunakan.

“Kalau tidak ada halangan, Maret kami akan mulai membangun dengan anggaran Rp1,3 triliun,” ujar Muttaqien kepada Radar Depok (Pojoksatu.id Group), Rabu (22/02/2017).

Muttaqien menungkapkan, nantinya tinggi terminal sama dengan tinggi bangunan tangga ITC. Konsep terminalnya justru lebih mempermudah akses ke pusat perbelanjaan dan lainnya. Sehingga terminal hanya terlihat akses pintu keluarnya.

“Nantinya masyarakat akan lebih mudah ketika akan masuk kedalam terminal,” tuturnya.(ent)

Maraknya Pembuang Sampah Sembarangan di Depok Hingga Dibuat Sayembara


DEPOK – Menyikapi banyaknya pembuang sampah liar di Jalan Terusan Suheimi, Kelurahan Duren Mekar (Dumek), Kecamatan Bojongsari, Lurahnya, Ujang Salahudin mengaku telah membuat sayembara bagi siap saja yang mampu menangkap pembuang sampah liar tersebut, akan diberikan uang Rp100 ribu.

Menjaga kebersihan lingkungan menjadi salah satu usaha yang sedang dilakukan Kelurahan Dumek. Sayangnya, usaha itu harus sedikit menemui hambatan karena adanya pembuang sampah liar.

“Sudah beberapa pekan ini, saya membuat pengumuman ke warga, khususnya Ketua RT dan RW untuk menangkap pembuang sampah liar di Jalan Terusan Suhaimi,” terang Lurah Dumek, Ujang Salahudin kepada Radar Depok (Pojoksatu.id Group).

Dia mengungkapkan, kebanyakan pembuang sampah liar melancarkan aksinya ketika dini hari. Karenanya, dia berencana mencoba menangkap pembuang sampah liar pada waktu-waktu tersebut.

“Biasanya para pembuang sampah liar ini menggeletakan begitu saja sampah-sampah mereka di pinggir jalan,” ujar dia.

Bahkan sampah-sampah yang biasanya dibuang, juga diletakan berkarung-karung. Dia mencurigai, jika pembuang sampah bukan berasal dari Kelurahan Dumek.(ent)

Edukasi Masyarakat Bogor, Kanwil DJP Jabar Ingatkan Amnesti Pajak Hanya sampai……


BOGOR – Pemandangan serba merah hitam terlihat di sepanjang jalan dekat Tugu Kujang Bogor Kamis (23/2/2017). Rupanya, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Jawa Barat III sedang menyosialisasikan tentang wajib pajak untuk amnesti pajak kepada masyarakat Bogor.

Kegiatan yang dimulai pukul 09.00 WIB tersebut diisi dengan pembagian flyer kepada masyarakat yang ada. Baik yang sedang ada di mobil maupun yang sedang berjalan kaki. Kegiatan tersebut dilakukan secara serentak oleh Kanwil DJP dan Kantor Pelayanan Pajak (KPP).

“Selain di Tugu Kujang, kegiatan ini juga dilakukan di sentra ekonomi Suryakencana dan pintu tol Ciawi,” jelas Kepala Bidang Penyuluhan Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Kanwil DJP Jawa Barat III, Mahdaniar kepada Pojokjabar.

Tak hanya di Kota dan Kabupaten Bogor, hal serupa pun dilakukan di beberapa wilayah lainnya seperti Kota Bekasi dan Kota Depok.

Kampanye tersebut juga dilakukan untuk memberi edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya amnesti pajak. Maka dari itu, kata dia, saat ada masyarakat yang minta dijelaskan saat kampanye dilakukan pihaknya menjelaskan dengan sebaik mungkin.(ent)

Sekolah Madrasah Kabupaten Bogor Ini Kebocoran, Pengawas Pengawas Cek Bogor Ayu Wijaya.N


BOGOR – Kondisi bangunan kelas Madrasah Ibtidaiyah (MI) Math’laul Huda Babakan 02 di Kampung Panunggulan RT 01/08, Desa Babakan, Kecamatan Tenjo, rusak berat.

Kondisi itu diperparah oleh curah hujan yang tinggi sehingga menyebabkan kebocoran di beberapa ruang kelas. Kegiatan belajar mengajar (KBM) dan kenyamanan siswa pun jadi terganggu.

Menanggapi hal tersebut, Humas Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Ade Irawan mengatakan, pihaknya langsung menginstruksikan pengawas madrasah guna meninjau langsung kondisi MI Math’laul Huda Babakan 02 tersebut.

”Sudah ada yang bergerak melihat kondisi bangunan di sana,” ujarnya kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group) Rabu (22/02/2017).(ent)

Kisah Mengharukan: Mahasiswa Unpak Ini Sukses Wisuda dalam Keterbatasan Fisik


BOGOR – Keterbatasan yang dimiliki kaum disabilitas tidak menyurutkan semangat mereka untuk  menuntut ilmu dan bekerja. Seperti yang dibuktikan Fanny Gilang Permana, Rabu (22/02/2017).

Meski hanya mengandalkan kursi roda dalam beraktivitas,  pria kelahiran 10 Mei 1991 ini, berhasil meraih gelar sarjananya di Universitas Pakuan (Unpak) Bogor.

Tidak seperti biasanya, dalam prosesi wisuda sebanyak 600 lebih lulusan Universitas Pakuan di Gedung Braja Mustika, kemarin, rektor kampus turun panggung dalam proses pemindahan tali toga sebagai salah satu seremoni khas dalam wisuda.

Ya, Rektor Unpak Bibin Rubini turun menyambut Fanny, salah satu mahasiswa disabilitas yang mengenyam pendidikan sarjana (S-1) jurusan Manajemen di Unpak Bogor.

Momen tersebut menjadi perhatian semua tamu termasuk wisudawan. Dengan semangatnya, Fanny gesit mengayuh kursi rodanya menyambut rektor. Senyum semringah terpancar dari wajahnya saat berhasil bersalaman dengan rektor.

Ditemui Radar Bogor (Pojoksatu.id Group) selepas acara wisuda, Fanny mengaku senang dengan sambutan rektor yang menghampirinya tadi.(ent)

Diguyur Hujan, Jalan Ciseeng Bogor Ambrol


BOGOR – Hujan yang mengguyur Bogor dengan intensitas tinggi beberapa hari ini, membuat badan Jalan Raya Semplak-Grendong di Desa Putantutug, Kecamatan Ciseeng, ambles.

Parman (35), salah satu warga sekitar, mengatakan jika amblesnya jalan penghubung antara Kecamatan Ciseeng dan Rumpin itu membuat aspal pada jalan tidak lagi menempel ke tanah.

Sementara itu, Kasubag TU UPT Pekerjaan Umum pada Jalan dan Jembatan wilayah Parung, Zaenudin Rohmat membenarkan adanya longsor di Jalan Semplak-Grendong. Hanya saja tidak sampai menyebabkan patah.

Untuk melakukan perbaikan, pihaknya  belum bisa memastikan karena akan terlebih dahulu berkoordinasi ke Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Bogor.

“Hanya tanah penyangga saja yang tergerus karena hujan, untuk perbaikan akan saya laporkan dulu ke dinas,” pungkasnya.(ent)

Hore… Dinkes Kota Bogor bagi-bagi Ambulance


BOGOR – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor membagikan tiga unit mobil ambulance, Kamis(23/2/2017). Penyerahan mobil ambulance ini dilakukan oleh Sekretaris Dinkes Kota Bogor, drg. Dede Rukasa, MKes kepada Puskesmas Cipaku, Puskesmas Sindangbarang dan Bidang P2P Dinkes Kota Bogor.

”Saya berharap mobil tersebut di rawat dengan baik dan dapat dipergunakan secara maksimal,”kata Dede saat apel pagi di Kantor Dinkes Kota Bogor.

Pemberian mobil ambulance ini lanjut Dede, untuk menunjang kegiatan-kegiatan dalam upaya penanggulangan dampak rokok. Selain itu mobil ambulance juga bisa digunakan untuk rujukan kasus-kasus gawat darurat dan untuk kegiatan “Curhat Mobile” di puskesmas dan dinkes.

Sebelumnya pada Juli 2016 lalu, Dinkes Kota Bogor telah 3 unit mobil ambulance untuk Puskesmas Bogor Utara, Puskesmas Pulo Armin dan Puskesmas Merdeka. Mobil ambulance tersebut diserahkan kepada puskesmas rawat inap dan puskesmas poned (Pelayanan Obstetri Neonatus Esensial Dasar) di wilayah Kota Bogor.(ent)

Tak Lagi Gratis, Mancing di Situ Citongtut Bogor Kini Ditarif Rp30 Ribu!


BOGOR – Meski telah dinormaliasi, situ Citongtut tak bisa dinikmati dengan bebas masyarakat umum.

Pasalnya, situ yang dikelola Forum Peduli Situ itu, kini bertarif. Sebab, setiap warga yang ingin masuk lokasi dan memancing ditarif Rp30 ribu.

Pemuda Cicadas, Putra Aditiya mengatakan, warga tak bisa cuma-cuma menikmati situ.

“Setiap yang mancing diminta Rp30 ribu. Berlaku untuk warga Cicadas dan luar Cicadas,” ujarnya kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group), Rabu (22/02/2017).

Menurutnya, situ harusnya diperuntukan bagi warga Cicadas. Komersialisasi situ yang dilakukan forum justru meresahkan warga.

“Banyak yang mengeluh karena warga yang tenggal dekat situ juga dipinta uang kalau mau mancing,” tuturnya.

Sehari, kata dia, lebih dari 30 hingga 50 pemancing yang datang. Setelah bayar, para pemancing bebas memboyong ikan hasil pancingan dalam jumlah berapapun.(ent)

Waduh… Didominasi Anak-anak, Anjal di Kota Depok Semakin Marak


DEPOK – Keberadaan anak jalanan (Anjal) disejumlah jalan di Kota Depok dikeluhkan masyarakat.

Mereka sering ditemukan di traffic light Arif Rahman Hakim-Margonda, dan lampu merah Siliwangi.

Selain itu, tidak sedikit anak dibawah umur kerap dipekerjakan guna mencari uang dengan cara mengamen di setiap lampu merah di Kota Depok, Rabu (22/02/2017).

Salah seorang pengguna Jalan Raya Margonda, Ahmad Saifullah mengatakan, keberadaan Anjal membuat ketidak nyamanan pengguna Jalan Raya Margonda.

Dia sering melihat keberadaan anjal di traffic light Pertigaan Arif Rahman Hakim-Margonda, dan Siliwangi.

Mereka meminta uang kepada pengguna jalan dengan cara mengamen saat kendaraan sedang berhenti traffic light.

“Tidak sedikit anjal dibawah umur saya temukan di traffic light Arif Rahman Hakim-Margonda,” ujar Ahmad kepada Radar Depok (Pojoksatu.id Group), Rabu (22/02/2017).(ent)