Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung dan Cisadane (BBWSCC) mencatat ada 206 situ yang ada di bawah naungannya se-Jabodetabek. Dari jumlah itu, 20 situ kini beralih fungsi.Kepala BBWSCC Jarot Widyako menegaskan, kini pihaknya tengah bekerja untuk mengamankan aset negara tersebut dengan cara mematok situ-situ yang ada di kawasan Jabodetabek.
”Kami baru mulai di 2017. Situ-situ ini baru tahapan pengadministrasian terlebih dahulu dengan cara diberi patok. Selanjuntya dibuatkan sertifikat situ bekerja sama dengan BPN daerah,” kata Jarot kepada awak media di kawasan Situ Pengasinan, Senin (12/3).
Dari jumlah 206 situ, kata Jarot, di 2017 ada 27 situ yang didata atau dipatok. Kini sudah jadi empat sertifikat atas nama negara, dan sisanya masih dalam proses.
Sedangkan di 2018 ada 38 situ yang akan diukur dan dipatok atau tahapan pengadministrasian. ”Kalau sudah selesai nanti ada tahapan lagi. Itu nomor dua. Terpenting kita amankan aset negara,” tuturnya.
Terkait 20 situ yang sudah beralih fungsi, jelas Jarot -termasuk di Depok- ada empat situ yang ”hilang” di Depok, berdasarkan data Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
”Paling banyak diuruk dijadikan perumahan, yang jelas berubah ahli fungsi,” kata dia.
Situ-situ yang di kelola swasta di bawah naungan BBWSCC tersebut, diharapkan diserahkan ke pemerintah pusat.
Sumber : radarbogor.id
0 komentar:
Post a Comment