Amblesnya jalan alternatif Klapanunggal-Citeuruep di tanjakan Nambo RT 16/07, Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal, membuat jalan tidak bisa dilalui dari dua arah. Hal itu lantaran longsoran jalan yang terus melebar dan menggerus bahu jalan.
“Iya, kalau mobil harus bergantian. Soalnya berbahaya. Khawatir jalan yang ambles makin parah,” ujar Ujang Irawan (27) warga Desa Nambo yang mengatur buka tutup arus kendaraan di tanjakan Nambo, kemarin.
Menurut dia, longsor yang terjadi di tanjakan Nambo lantaran kondisi turap yang sudah tua. Seharusnya ketika dilakukan perbaikan jalan di jalur tersebut, juga dibarengi dengan perbaikan turap. Alhasil, jalan yang baru diperlebar beberapa bulan lalu itu longsor.
“Yang bikin longsor itu turapnya. Pelebaran jalan Nambo tidak dibarengi dengan pembangunan turap. Jadi, jalan baru, turap lama, akibatnya longsor,” bebernya.
Diberitakan sebelumnya, baru juga beberapa bulan dilakukan perbaikan, jalan alternatif Kecamatan Klapanunggal-Citeureup dihantam longsor Senin (12/3). Akibatnya, sisi kiri jalan yang berada di tanjakan Nambo RT 16/07, Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal tersebut ambles.
Sumber : radarbogor.id
0 komentar:
Post a Comment