Banner 1

Tuesday, 6 March 2018

Diabaikan, Jalur Puncak II Merana


Mandeknya pembangunan jalur Puncak II yang digagas lima tahun silam membuat kondisinya saat ini mengkhawatirkan.

Jalan yang digadang-gadang menjadi solusi pemecah kepadatan kendaraan di Jalur Puncak I semakin rusak dan tak terawat. Radar Bogor mencoba menelusuri Jalur Puncak II yang masuk melalui Desa Kadumangu Kecamatan Babakanmadang.

Sepanjang jalan, lubang, lumpur hingga batu-batu kerikil menghiasi. Beberapa titik bahkan ditumbuhi ilalang. Tak hanya itu, jembatan penghubung yang ada di lokasi pun terancam ambruk.

Pasalnya, materialnya longsor dan mempersempit jalan sekitar satu meter. Sekitar tujuh kilometer melalui jalan aspal yang rusak dan berbatu, Radar Bogor mencapai titik ujung aspal yang menurut warga sekitar tidak bisa lagi dilalui. Apalagi jika menggunakan sepeda motor matic.

“Gak bisa lagi naik ke atas Pak. Saya saranin kalau mau ke Sukamakmur jangan lewat sini, apalagi pakai motor matic, kalau motor offroad masih bisa karena jalannya tanah,” ujar Ketua RT 01/09 Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Mardi, saat bertemu di lokasi (1/3).

Ujung aspal tersebut, masuk ke dalam Kampung Selaeurih Desa Karang Tengah. Kondisi tanah belumpur setelah diguyur hujan mengurungkan niat Radar Bogor untuk melanjutkan perjalanan.

Terlebih, tanjakannya yang curam melintasi bukit. “Nanti jalan ini tembusnya ke Desa Cibadak Kecamatan Sukamakmur, kurang lebih sekitar 10 kilometer lagi,” kata Mardi.

Mardi melanjutkan, meski Jalur Puncak II telah dibuka, belum banyak masyarakat luar yang melintasinya. Hanya pribumi yang mengetahui medan jalan saja. Bahkan, di akhir pekan jalur tersebut lebih banyak diminati oleh pencinta motor offroad yang rata-rata berasal dari Jabodetabek dan Purwakarta.

“Kalau hari Minggu bisa sampai ratusan motor ke sini, masyarakat sekitar juga masih belum berani melintasinya dan memilih lewat jalur lain kalau mau ke Sukamakmur,” tuturnya.

Senada dengan Mardi, salah seorang warga Kampung Hambalang RT 02/03, Desa Hambalang, Kecamatan Citeureup, Elyanto, tidak merekomendasikan melintasi Jalur Puncak II melalui Desa Hambalang pascahujan. Sebab, ada beberapa desa yang perlu dilintasi untuk menuju Desa Cibadak. Yakni Desa Tajur, Karang Tengah, dan Hambalang. Menurutnya, jika pemerintah serius membangun jalan, selain menjadi jalur alternatif Puncak I, jalur tersebut juga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Kalau sudah bagus jalannya pasti banyak yang lewat sini. Masyarakat bisa membuka usaha dan pariwisata juga bisa terdorong. Minimal bangun jalan ini sampai ke perbatasan Desa Cibadak saja, karena nanti di sana sudah ada jalan aspal yang menghubungkan ke Cipanas dan masyarakat bisa menggunakannya,” harapnya.

Sementara itu, Camat Babakanmadang Yudi Santosa mengungkapkan, beberapa tanah yang dibutuhkan untuk kepentingan Jalur Puncak II sudah dihibahkan oleh masyarakat di wilayahnya.

Sehingga, pemerintah tak perlu mengeluarkan anggaran untuk pembebasan dan tinggal membangun. Namun yang menjadi permasalahan, anggaran yang dibutuhkan untuk membangun tidak sedikit.

Karenanya dibutuhkan bantuan dari pemerintah provinsi dan pusat. “Namun, yang saya tahu, ketika Menteri PUPR mendatangi lokasi longsor di Puncak I, prioritas masih di sana, belum di Puncak II,” ujarnya kepada Radar Bogor.

Menanggapi isu Jalur Puncak II akan dijadikan jalan tol, Yudi menganggap hal itu tidak menguntungkan masyarakat. Sebab, tidak semua masyarakat memiliki kendaraan roda empat. Mayoritas pengguna sepeda motor.


Sumber : radarbogor.id

Related Posts:

  • 8.000 Unit RTLH Tunggu Renovasi Delapan ribu unit rumah tidak layak huni (RTLH) menunggu diperbaiki. Namun, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mengklaim mampu menyelesaikannya di penghujung akhir 2018.Data yang dimiliki Dinas Perumahan, Kawasan Pemuki­m… Read More
  • Berkas Camat Jonggol Masuk Polda Kasus dugaan penipuan dan penggelapan yang dilakukan oleh Camat Jonggol, Beben Suhendar terhadap penyanyi sekaligus vokalis band Lily ‘Moza’ terus berlanjut. Lily kembali meminta penyidik Dit Reskrimum Polda Jabar membuka … Read More
  • Tangkap Ular Piton Empat Meter Warga Kampung Ciherang Pondok, Desa Ciherang Pondok, Kecamatan Caringin, digegerkan dengan penemuan ular jenis piton di kampung mereka. Ular yang diperkirakan sepanjang 4 meter ini ditemukan warga di selokan saat mereka se… Read More
  • Prioritaskan Genjot Kemampuan Kepsek Bupati Bogor Nurhayanti memberi pengarahan kepada 70 kepala sekolah dasar di lingkup Pemerintah Kabupaten Bogor yang mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat). Pelatihan yang diadakan oleh Badan Kepegawaian, Pendidikan d… Read More
  • 20 Santri Jadi Penghafal Quran Wajah para wisudawan Pondok Tahfizh Raudhatul Qur’an Parung bahagia menyambut kelulusan mereka, Minggu (18/3).Sebanyak 20 santri tahfiz -sebutan bagi penghafal Alquran- tingkat SMP dan SMA disemat­kan menjadi seorang hafiz… Read More

0 komentar:

Post a Comment