Banner 1

Thursday, 8 March 2018

Bawa Sajam, Nangis saat Diamankan



Berlagak sok jagoan, petentengan dengan membawa senjata tajam (sajam). Saat ditangkap malah menangis, memohon untuk tidak dibui. Pemandangan ini yang terlihat saat Polres Bogor menggiring 50 pelajar di bilangan Jalan Raya Jakarta–Bogor. Mereka terjaring operasi Unit Sabhara Polres Bogor, kemarin (6/3).

Masih mengenakan seragam sekolah, puluhan pelajar yang membawa sajam mulai dari gesper, celurit hingga golok diduga akan tawuran. Namun saat ditangkap, beberapa di antara mereka malah menangis,  mengaku menyesal dan tidak akan mengulangi perbuatannya.

Wakapolres Bogor, Kompol Eko Prasetyo mengatakan, saat sedang patroli Unit Sabhara mendapati pelajar yang sedang bergerombol. Saat dilakukan penggeledahan, ditemukan ada yang membawa sajam.

“Tim patroli kedua menemukan ada anak-anak di dalam bus umum. Kami cek semua, ada 50 (oknum) pelajar yang diamankan. Dengan membawa sajam 20 orang,” bebernya kepada Radar Bogor.

Eko melanjutkan, untuk oknum pelajar yang membawa sajam, karena bukan peristiwa kali pertama dan sudah berulang, maka akan diproses secara hukum berdasarkan Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951.

”Ancaman pidana selama 10 tahun,” tegasnya.

Ia  juga mengimbau kepada para orang tua,  agar rajin mengecek anak-anaknya sekolah. Karena saat ini pihaknya sudah memprediksi pelajar sekolah mana saja yang kerap melakukan tawuran. Baik itu di Kota maupun Kabupaten Bogor.


Sumber : radarbogor.id

Related Posts:

  • Kapolsek: Pakai Narkoba, Kami Sikat! Kepolisian Sektor Dramaga selalu membuktikan keseriusannya untuk memberantas narkotika di wilayah hukumnya. Berbagai cara diupayakan untuk meminimalisasi penggunaan maupun peredaran narkoba.Tidak tanggung-tanggung, dalam s… Read More
  • Ribuan Hektare Sawah Kosong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor bekerja sama dengan Badan Informasi Geopasial (BIG) melakukan pendataan lahan pertanian berkelanjutan. Hasilnya, Kabupaten Bogor memiliki potensi lahan sawah seluas 47.265.94 hektare.De­… Read More
  • Relokasi masih Simpang Siur Sering diterjang banjir bandang, membuat warga Kampung Tengah RW 03, Desa Pura­seda, Kecamatan Leuwiliang membangun turap di depan SDN Kam­pung Tengah.Hal ini dilakukan agar kegiatan belajar mengajar (KBM) 200 siswa tak te… Read More
  • Akses Jalan Ditutup, Warga Kesal, MNC Lido Akui Kurang Komunikatif Proyek jalan masuk kawasan Lido yang berada di Kampung Ciletuh Girang RW 04, Desa Watesjaya, Kecamatan Cigombong, mem­buat warga kesal. Pasalnya, tanpa ada pemeberitahuan yang jelas, akses jalan tersebut ditutup hampir se… Read More
  • Nasib Lahan Tol Bocimi Tunggu Keputusan BPN Sengkarut permasalahan tumpang tindih kepemilikan lahan yang terkena imbas pembangunan tol Bogor Ciawi Sukabumi (Bocimi) memasuki babak baru. Manajemen MNC Lido Project, sebagai salah satu pihak yang mengaku memiliki lahan… Read More

0 komentar:

Post a Comment