BEKASI – Aksi merampok dan menodong pasangan sejoli S dan N rupanya sudah berlangsung lama. Kepada polisi, N mengaku semula hanya melakukan aksi penodongan. Tapi, lama kelamaan desakan sang kekasih dan kebutuhan ekonomi, dia dan kekasihnya nekat melakukan aksi pembunuhan terhadap korbannya.
“Saya dipaksa sama pacar saya. Padahal awalnya dia cuma diajak nodong, tapi lama-lama kenapa harus disuruh membunuh,” papar N.Menurut Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Bayu Pratama, penangkapan S dan N merupakan hasil pengembangan dari seorang pencuri motor bernama Muda Mudi Silitonga. Muda ditangkap di RT 01/21, Pekayon Jaya, Bekasi Selatan pada 17 Januari 2017 lalu.
Bayu mengatakan, N baru menginjak usia 17 tahun. Sedangkan S berumur 30 tahun. “Selama pacaran mereka sudah melakukan aksi kejahatan di beberapa titik wilayah Bekasi,” kata Bayu.
Dari tangan mereka, polisi mengamankan barang bukti berupa dua sepedah motor, sepuluhan pelat nomor, puluhan STNK, satu dompet, dan kartu ATM, batu cincin, KTP dan KTA Serikat Pekerja Seluruh Indonesia. “Sebagian barang tersebut milik korban. Tapi kami masih melakukan pengembangan,” tutur Bayu.
Sebelumnya polisi menangkap dua orang penadah yang menampung kendaraan hasil curian. Keduanya masing-masing berinisial D dan T. Sementara satu orang lainnya masih dalam pengejaran. Dia berinisial G.
Adapun keluarga korban sudah membuat laporan polisi tentang orang hilang sejak 12 Desember 2016 lalu. Keluarga membenarkan bahwa sepeda motor yang disita polisi merupakan milik korban.(ent)
“Saya dipaksa sama pacar saya. Padahal awalnya dia cuma diajak nodong, tapi lama-lama kenapa harus disuruh membunuh,” papar N.Menurut Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Bayu Pratama, penangkapan S dan N merupakan hasil pengembangan dari seorang pencuri motor bernama Muda Mudi Silitonga. Muda ditangkap di RT 01/21, Pekayon Jaya, Bekasi Selatan pada 17 Januari 2017 lalu.
Bayu mengatakan, N baru menginjak usia 17 tahun. Sedangkan S berumur 30 tahun. “Selama pacaran mereka sudah melakukan aksi kejahatan di beberapa titik wilayah Bekasi,” kata Bayu.
Dari tangan mereka, polisi mengamankan barang bukti berupa dua sepedah motor, sepuluhan pelat nomor, puluhan STNK, satu dompet, dan kartu ATM, batu cincin, KTP dan KTA Serikat Pekerja Seluruh Indonesia. “Sebagian barang tersebut milik korban. Tapi kami masih melakukan pengembangan,” tutur Bayu.
Sebelumnya polisi menangkap dua orang penadah yang menampung kendaraan hasil curian. Keduanya masing-masing berinisial D dan T. Sementara satu orang lainnya masih dalam pengejaran. Dia berinisial G.
Adapun keluarga korban sudah membuat laporan polisi tentang orang hilang sejak 12 Desember 2016 lalu. Keluarga membenarkan bahwa sepeda motor yang disita polisi merupakan milik korban.(ent)
0 komentar:
Post a Comment