BOGOR – Rencana Pemkot Bogor menerapkan rerouting (merubah rute) angkot pada Februari mendatang ternyata masih belum sepenuhnya matang.
Ada sejumlah trayek yang berpotensi saling bersinggungan. Kondisi itu yang membuat Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Bogor
BOGOR – Rencana Pemkot Bogor menerapkan rerouting (merubah rute) angkot pada Februari mendatang ternyata masih belum sepenuhnya matang.
Ada sejumlah trayek yang berpotensi saling bersinggungan. Kondisi itu yang membuat Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Bogor resah.
Mereka menilai keputusan pemkot menambah trayek tidak dikoordinasikan secara utuh dengan organda sebagai user.
“Ada beberapa usulan dari rekan-rekan organda mengenai program rerouting yang tidak direspon oleh pemkot,”ujar Ketua Organda Kota Bogor M Ishak kepada Radar Bogor, Rabu (25/01/2017).
Usulan itu berupa kekhawatiran Organda terhadap program rerouting yang menurut Ishak berpotensi menimbulkan bentrokan antar trayek satu dengan yang lainnya.
“Ada beberapa usulan yang disampakian oleh pengusaha angkot salah satunya rute yang ditempuh jangan sampai bersinggungan dengan trayek lain. Itu yang dikeluhkan,” terangnya.
Sayangnya, dia tidak merinci trayek apa saja yang kemungkinan saling bersinggungan. Ishak justru menyoroti minimnya sosialisasi yang dilakukan Dinas Perhubungan (Dishub) kepada Organda.(ent)
Ada sejumlah trayek yang berpotensi saling bersinggungan. Kondisi itu yang membuat Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Bogor
BOGOR – Rencana Pemkot Bogor menerapkan rerouting (merubah rute) angkot pada Februari mendatang ternyata masih belum sepenuhnya matang.
Ada sejumlah trayek yang berpotensi saling bersinggungan. Kondisi itu yang membuat Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Bogor resah.
Mereka menilai keputusan pemkot menambah trayek tidak dikoordinasikan secara utuh dengan organda sebagai user.
“Ada beberapa usulan dari rekan-rekan organda mengenai program rerouting yang tidak direspon oleh pemkot,”ujar Ketua Organda Kota Bogor M Ishak kepada Radar Bogor, Rabu (25/01/2017).
Usulan itu berupa kekhawatiran Organda terhadap program rerouting yang menurut Ishak berpotensi menimbulkan bentrokan antar trayek satu dengan yang lainnya.
“Ada beberapa usulan yang disampakian oleh pengusaha angkot salah satunya rute yang ditempuh jangan sampai bersinggungan dengan trayek lain. Itu yang dikeluhkan,” terangnya.
Sayangnya, dia tidak merinci trayek apa saja yang kemungkinan saling bersinggungan. Ishak justru menyoroti minimnya sosialisasi yang dilakukan Dinas Perhubungan (Dishub) kepada Organda.(ent)
0 komentar:
Post a Comment