Banner 1

Tuesday, 24 January 2017

Kota Bogor Juara Bongkar Pungli Se-Indonesia


BOGOR – Tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) Polresta Bogor Kota tidak main-main dalam mengungkap kasus pungli di Kota Hujan. Baru tiga bulan dibentuk, sudah ada 32 kasus yang terungkap.

Jumlah itu secara nasional paling tinggi. Kasatreskrim Polresta Bogor Kota Kompol Condro Sasongko menerangkan, meski di tingkat nasional jumlah penjaringan pungli di Kota Bogor paling tinggi, pihaknya tetap fokus memberantas pungli melalui tim yang secara nasional diketuai Komisaris Jenderal Dwi Priyatno tersebut. ”Kami peringkat pertama. Namun, kami akan terus bekerja hingga Kota Bogor bersih dari pungli,” ujar Condro kepada Radar Bogor. Berdasar data polresta, lebih dari 100

la poran pungli diterima sepanjang November 2016 hingga Januari 2017. Di antara total laporan tersebut, 32 kasus pungli telah ditangani. Umumnya, kasus itu tersebar di setiap kecamatan di Kota Bogor. Lokasi pungli tersebut tersebar mulai area Pasar Bogor, Lawan Seketeng, kawasan Mal BTM, Jembatan Merah, Taman Kencana, Terminal Bubulak hingga sejumlah daerah lain.

Dia menjelaskan, umumnya para pelaku pungli yang terjaring merupakan kaki tangan atau oknum dari salah seorang SKPD. Karena itu, penyidikan terus dila kukan hingga menyasar ke beberapa elite di SKPD. ”Penyidikan terus kami lakukan. Aliran dana para pelaku akan terus kami telusuri,” tegasnya.

Pentingnya peran aktif masyarakat, sambung dia, menjadi instrumen pokok yang menunjang kepolisian untuk bergerak. Harapannya, peran aktif masyarakat bisa membongkar aktivitas transaksi dan men da patkan barang bukti praoperasi tangkap tangan dari pelaku. ”Kalau tidak ada barang bukti, kami sulit melakukan tangkap tangan,” ucapnya.

Karena itu, Condro mengimbau masyarakat yang menjadi korban pungli untuk tak segan-segan melapor ke satgassaber pungli. Sebab, aktivitas masyarakat tersebut akan menjadi kunci keberhasilankepolisian. ”Ada ratusan informasi yang datang. Hanya masih samar dan korban tak berani melapor sehingga sulit kami tangani,” terangnya. (ent)

0 komentar:

Post a Comment