BEKASI – Nama Jalan Veteran sebenarnya sudah dikenal sejak tahun 1960-an. Awalnya, di wilayah tersebut banyak dihuni oleh anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang juga berjuang merebut kemerdekaan dari penjajah bertempat tinggal di tempat tersebut.
Atas dasar itulah, masyarakat sekitar menyebut nama jalan tersebut sebagai Jalan Veteran. Nama tersebut dikenal hingga saat ini.Salah satu masyarakat asli pribumi Uus Firdaus (56) mengisahkan, awalnya di wilayah tersebut tinggal dua pejuang yang benama Letnal Bukhori dan Sersan Irsan yang dikenal oleh pribumi. Pria yang tinggal di Kampung Duaratus ini mengatakan, kedua pejuang tersebut sangat dekat dengan warga.
Selain itu, sosok kedua pejabat kodim tersebut dikenal selalu mengayomi masyarakat. Ia mengisahkan ketika itu belum lama merdeka masyarakat selalu berkumpul di depan kodim, tepatnya di Tugu Perjuangan.
”Dulu kan kondisi negara belum seaman saat ini, makanya kondisi masyarakat masih sangat tertekan. Dengan begitu selalu ada para tentara yang berjaga untuk melindungi pribumi. Di daerah kita ini banyak para pahlawan yang tinggal di sini, oleh sebab itu orang-orang mulai mengenal daerah ini sebutan Veteran,” jelas Uus Firdaus.
Pria yang juga bekerja sebagai marbot di salah satu musala di Jalan Veteran ini menceritakan, saat tragedi Partai Komunis Indonesia (PKI) masih sering terdengar suara tembakan, serta pesawat di atas kepala sekitar tahun 1960-an. Dengan kondisi tersebut, lokasi yang tidak jauh dari markas Kodim 0507 yang menjadi tempat para anggota TNI untuk berkumpul.
”Dan tidak jarang masyarakat untuk selalu berkomunikasi serta saling menbantu para anggota dalam setiap kegiatan ketika memperingati hari besar,” ujarnya.
Lebih jauh, kata Uus banyaknya para anggota yang sering berinteraksi dengan masyarakat, serta dari daerah lain untuk secara bersama ikut serta dalam memperingati hari-hari besar dengan para anggota membuat masyarakat daerah lain di sini dikenalnya tempat tinggal para pejuang. ”Hingga saat ini nama Veteran sudah diabadikan sebagai nama jalan,” ceritanya.(ent)
Atas dasar itulah, masyarakat sekitar menyebut nama jalan tersebut sebagai Jalan Veteran. Nama tersebut dikenal hingga saat ini.Salah satu masyarakat asli pribumi Uus Firdaus (56) mengisahkan, awalnya di wilayah tersebut tinggal dua pejuang yang benama Letnal Bukhori dan Sersan Irsan yang dikenal oleh pribumi. Pria yang tinggal di Kampung Duaratus ini mengatakan, kedua pejuang tersebut sangat dekat dengan warga.
Selain itu, sosok kedua pejabat kodim tersebut dikenal selalu mengayomi masyarakat. Ia mengisahkan ketika itu belum lama merdeka masyarakat selalu berkumpul di depan kodim, tepatnya di Tugu Perjuangan.
”Dulu kan kondisi negara belum seaman saat ini, makanya kondisi masyarakat masih sangat tertekan. Dengan begitu selalu ada para tentara yang berjaga untuk melindungi pribumi. Di daerah kita ini banyak para pahlawan yang tinggal di sini, oleh sebab itu orang-orang mulai mengenal daerah ini sebutan Veteran,” jelas Uus Firdaus.
Pria yang juga bekerja sebagai marbot di salah satu musala di Jalan Veteran ini menceritakan, saat tragedi Partai Komunis Indonesia (PKI) masih sering terdengar suara tembakan, serta pesawat di atas kepala sekitar tahun 1960-an. Dengan kondisi tersebut, lokasi yang tidak jauh dari markas Kodim 0507 yang menjadi tempat para anggota TNI untuk berkumpul.
”Dan tidak jarang masyarakat untuk selalu berkomunikasi serta saling menbantu para anggota dalam setiap kegiatan ketika memperingati hari besar,” ujarnya.
Lebih jauh, kata Uus banyaknya para anggota yang sering berinteraksi dengan masyarakat, serta dari daerah lain untuk secara bersama ikut serta dalam memperingati hari-hari besar dengan para anggota membuat masyarakat daerah lain di sini dikenalnya tempat tinggal para pejuang. ”Hingga saat ini nama Veteran sudah diabadikan sebagai nama jalan,” ceritanya.(ent)
0 komentar:
Post a Comment