Kasi Bangunan dan Lingkungan pada Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor, Jejen Jaenudin mengatakan, pembangunan apartemen di Sempur masih dalam proses perizinan dan baru pembahasan analisis dampak lingkungan (amdal) di kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
“Sesuai amanat Wali Kota Bogor Bima Arya sebelum cuti, kami harus meninjau ketinggian apabila apartemen Sempur dibangun. Karena berpikir akan keselamatan Presiden RI, bila dilihat dari ketinggian bangunannya. Kami berinisiatif membahas bersama tim ahli bangunan gedung (TABG), Sekretaris Negara, Paspampres, dan dinas terkait di Kota Bogor,” ungkapnya.
Jejen melanjutkan, dalam pembahasan ditegaskan permasalahan ketinggian bangunan, arsitektur bangunan juga harus bergaya kolonial. Selain itu, terkait ketinggian 17 lantai atau 70 meter dari permukaan laut, yang lebih tinggi dari dataran Istana Bogor, masih dimungkinkan bisa membahayakan kepresidenan.
“Dikhawatirkan ada sniper atau hal lain yang membahayakan keselamatan penghuni istana maupun para tamu negara. Kementerian PUPR sudah dipanggil, kaitan kasus serupa adalah bangunan hotel di Bandung dekat Mahkamah Agung (MA).
sumber: radarbogor.id
0 komentar:
Post a Comment