Aman Suryana (57) warga RT 04/07, Kampung Bojongkoneng, Desa Lulut, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, kini bisa tersenyum lega. Gubuk reyot beralaskan tanah miliknya, akhirnya direnovasi kemarin (18/3).
Renovasi rumah itu dilakukan oleh Pemerintah Desa Lulut bersama Pemerintah Kecamatan Klapanunggal dan warga setelah ramai menjadi perbincangan.
“Alhamdulillah, doa abdi sareng murangkalih dikabul ku Allah SWT. (Alhamdulillah, doa saya dan anak-anak saya dikabulkan oleh Allah),” ucap Aman.
Dia tak menyangka rumah tuanya bisa diperbaiki oleh pemerintah, meskipun dana bantuan rumah tidak layak huni (RTLH) baru bisa dicairkan tahun depan. Dia pun berharap bisa segera menempati rumah tersebut. “Untuk sementara kami tinggal di rumah mertua dulu sambil menunggu perbaikan rumah selesai,” bebernya.
Pantauan Radar Bogor, renovasi rumah Aman dimulai dengan pembokaran rumah secara gotong royong oleh warga. Satu per satu bagian rumah dibongkar. Sementara bagian rumah seperti genteng dan kayu yang masih bagus disimpan untuk bisa digunakan kembali.
Sekretaris Desa (Sekdes) Lulut, Pendi Prayudi menuturkan, pembangunan rumah Aman dilakukan secara swadaya oleh masyarakat. Pihaknya tentu tak menutup mata jika ada warga yang kesulitan. Apalagi, rumah tersebut baru saja tertimpa bencana. “Perbaikan dilakukan secara gotong royong. Warga bahu membahu memperbaiki rumah Aman,” bebernya.
Meski akhirnya diperbaiki, kasus Aman ini pun menjadi pembelajaran bagi pemerintah desa dan kecamatan dalam menjalankan program-program warga miskin. Jangan sampai warga tertimpa bencana dulu, baru bantuan tiba. Seharusnya pencegahan bisa dilakukan dengan pendataan RTLH yang tepat sasaran.
“Saya melihat banyak program pemerintah yang tidak tepat sasaran. Ini tentu menjadi pekerjaan rumah bagi Pemkab Bogor,” ujar Sulaeman (56) tokoh masyarakat Bogor Timur.
Untuk diketahui, selama 28 tahun Aman tinggal di rumah tidak layak huni. Belum lama ini, sebagian gubuknya ambruk tertiup angin.
Sumber : radarbogor.id
0 komentar:
Post a Comment