Thursday, 15 March 2018
Home »
bogor raya
» G.LO Coffee Andalkan Kopi Luak Jonggol
G.LO Coffee Andalkan Kopi Luak Jonggol
Manual brewing merupakan salah satu teknik yang dipergunakan para pengusaha kopi untuk memberikan sajian istimewa kepada konsumennya. Sehingga, para barista (peracik kopi) dalam melakukan pengelolaan biji kopi haruslah teliti dan mengerti takaran olahan ”si hitam” tersebut.
Hasilnya sangat menentukan ciri khas dari rasa kopi. Nah, G.LO Coffee di ruko Citra Indah Festival, Kecamatan Cileungsi, menerapkan teknik manual brewing tersebut untuk sajian khasnya.
Menggunakan biji kopi luak Jonggol, membuat G.Lo tidak pernah sepi pengunjung. Barista G.LO Coffe Muhammad Rivan Prasetya mengatakan, setiap hasil racikan kopi, sangatlah menentukan rasa dari minuman tersebut. Apalagi, biji kopi yang diracik merupakan hasil petik langsung dari perkebunan.
”Kebetulan kami bekerja sama di perkebunan kopi wilayah Jonggol, biji kopi di sana merupakan andalan kami untuk sajian minuman kopi di G.Lo Coffee,” ujarnya.
Rivan mengatakan, saat ini minuman kopi yang menjadi andalan G.LO Coffee yakni kopi luak Jonggol. Dengan racikan manual brewing yang diperhitu ngkan, membuat kopi tersebut memiliki cita rasa tersendiri dibandingkan dengan kopi luak lainnya.
”Memang kopi luak tergantung selera konsumen. Hanya saja, para konsumen di sini selalu ketagihan dengan kopi luak buatan kami. Tapi kami juga punya kopi V60 dan sebagainya,” tuturnya.
Dirinya menjelaskan, untuk harga setiap jenis minuman kopi dibanderol Rp5-21 ribu. Sebagai teman ngopi, pihaknya juga makanan berupa mi goreng susu yang siap menggugah lidah para pengunjung.
”Kita juga punya menu ice blend dan milk shake bagi para pelanggan yang gak minum kopi. Tapi pelanggan jangan sampai tidak mencoba mi goreng susu buatan kami, harganya cuma Rp15 ribu per porsi,” ungkapnya.
Ia menambahkan, sudah sejak empat bulan ke belakang G.LO berdiri. ”Segmentasi kita pengunjung family, semua kalangan,karena G.Lo punya konsep yang asyik dan santai. Omzet kotor yang kami dapatkan Rp10 juta per bulan,” pungkasnya. (cr2/c)
Sumber : radarbogor.id
Related Posts:
Siswa SDN Mutiara Belajar di Halaman Sekolah Sebanyak 59 anak dari total 79 siswa SDN Mutiara, masih belajar di halaman sekolah pasca bangunan sekolah ambruk Senin (19/3) lalu. Pantauan Radar Bogor di lokasi, dari satu kelas yang ambruk, imbasnya, dua ruang kelas tid… Read More
Segera Bentuk Panitia PAW Pemilihan kepala desa antarwaktu (PAW) terus disosialisasikan di Ciawi. Setelah melantik kepala Desa Banjarwaru yang akan bertugas selama enam bulan ke depan, kini pemerintahan desa fokus untuk membentuk kepanitiaan.Camat… Read More
Minimalisir Laka dengan TCL Mabook Kecelakaan yang diakibatkan angkutan umum, khususnya bus pariwisata dan angkutan barang dengan mobil besar, masih terjadi. Dari 2016 hingga awal 2018, bahkan sudah banyak kecelakaan hingga menelan korban jiwa. Seperti di G… Read More
Program RTLH di Tanjungsari Diduga Masalah Program rumah tidak layak huni (RTLH) di Kecamatan Tanjungsari diduga bermasalah. Seperti yang dialami CN (75), lansia asal Desa/Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor, sedianya mendapatkan program RTLH tahun anggaran 20… Read More
Kreatif Bersama Art Community Remaja Kota Cibubur semakin menikmati karya seni. Salah satunya Art Community yang merupakan tempat kumpulnya para pencinta seni berbagai genre. Berjumlah 30 orang anggota, komunitas yang kerap kumpul di G.LO Coffee, Ruko … Read More
0 komentar:
Post a Comment