Sebanyak 59 anak dari total 79 siswa SDN Mutiara, masih belajar di halaman sekolah pasca bangunan sekolah ambruk Senin (19/3) lalu. Pantauan Radar Bogor di lokasi, dari satu kelas yang ambruk, imbasnya, dua ruang kelas tidak bisa digunakan lantaran reot.
Plt Kepala Sekolah SDN Mutiara Dede Herawati menjelaskan, sejak ia menjabat awal 2017, kondisi sekolah memang sudah rusak. Saat itu, ia berinisiatif berkoordinasi agar segera mendapatkan bantuan renovasi, atau minimal perbaikan di beberapa sisi gedung sekolah yang rusak.
”Tapi sampai tahun ajaran berganti bantuan tersebut tidak kunjung datang,” ujarnya. Kondisi itu juga membuat banyak siswa pindah ke sekolah lain karena alasan keselamatan.
Sampai akhirnya, pada 18 Maret, dinding sebelah kiri di gedung sekolah tersebut ambruk. Sehari berselang, kembali terjadi ambruk susulan sehingga satu ruang kelas hancur total.
”Dengan kondisi seperti ini, saya, komite, dewan guru, serta beberapa wali murid memindahkan kelas sementara ke masjid. Tapi karena khawatir mengganggu kegiatan belajar mengajar, akhirnya dibuatlah tenda sederhana di halaman sekolah,” ujar dia.
Terpenting, kata dia, kegiatan belajar mengajar tetap dapat berjalan. Sampai saat ini, pihaknya bahkan terus berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor agar permasalahan tersebut dapat ditangani.
”Kalau konfirmasi dari kadisdik ke saya sih tahun ini (bantuan, red). Sekitar Juli-Agustus sekolah ini akan direhab,” tukasnya.
Sumber : radarbogor.id
0 komentar:
Post a Comment