Kecelakaan yang diakibatkan angkutan umum, khususnya bus pariwisata dan angkutan barang dengan mobil besar, masih terjadi. Dari 2016 hingga awal 2018, bahkan sudah banyak kecelakaan hingga menelan korban jiwa. Seperti di Gadog, Cimori, Cipularang, serta Tanjakan Emen.
Hal ini pun mendorong Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor melakukan langkah antisipasi agar kejadian serupa tak terulang. Apalagi jelang musim mudik Lebaran tahun ini.
Kabid Keselamatan pada Dishub Kabupaten Bogor Muslim Akbar menjelaskan, penyebab kecelakaan didominasi rem blong dan kelebihan muatan. Selain itu, disebabkan kurangnya pengawasan yang dilakukan pemerintah. Baik yang sifatnya inspeksi ke perusahaan (otobus) maupun pemeriksaan di jalan dan terminal.
Selain itu, kata Muslim, angkutan barang yang masuk kategori berat tidak terkontrol. Karena tidak semua akses jalan terdapat jembatan timbang.
Oleh karena itu, sambung Muslim, bidang keselamatan yang ikut bertanggung jawab terhadap kendaraan pun terus berupaya meminimalisir kecelakaan angkutan umum saat di operasikan di jalan, dengan sistem pembinaan dan pengendalian angkutan umum dengan sisik rem tool check list manual book atau TCL mabook.
“Itu berfungsi untuk mengontrol kelayakan kendaraan, pengendali kelayakan angkutan umum, kesiapan operasional kendaraan angkutan umum saat akan dioperasionalkan di jalan, dan pengemudi juga tidak dibenarkan lagi memperbaiki kendaraan di jalan,” tegas Muslim.
Sumber : radarbogor.id
0 komentar:
Post a Comment