memberikan pengaruh yang baik jika digunakan secara positif. Sebaliknya, ia juga akan memberikan pengaruh tidak baik jika digunakan ke arah negatif. Salah satu polemik negatif yang marak diperbincangkan publik terkait media sosial (medsos) adalah penyebaran informasi fiktif atau hoax yang meresahkan warganet.
Kapolsek Dramaga AKP Achmad Budi Santoso mengungkapkan, pihaknya terus beruasha melakukan berbagai cara untuk mengurangi potensi persebaran hoax dan hate speech dengan cara menggandeng ulama dalam menyampaikan pesan-pesan kebenaran dalam agama Islam.
”Alhamdulillah, kami akan terus menggelar silaturahmi bersama alim ulama se-Kecamatan Dramaga untuk membicarakan secara khusus menangkal penyebaran hoax di sosial media. Salah satu poin utama yang kami tekankan adalah: bagaimana caranya para mubalig dan dai bisa menyampaikan ke publik agar tidak mudah menerima berita sebelum di-tabayyun terlebih dahulu,” urainya kepada Radar Bogor.
Ia menambahkan, sesuai instruksi kapolres Bogor, Polsek Dramaga memberikan beberapa teks dan konsep materi khutbah kepada lebih dari 50 khatib Jumat. Tujuannya, untuk membantu para mubalig agar menjelaskan hoax dan hate speech dalam kacamata Islam.
”Beberapa hari lalu kami sudah bagikan di Desa Ciserang. Insya Allah ke depannya kami targetkan semua desa di Kecamatan Dramaga menerima teks dan konsep ini,” katanya.
Budi berharap, dengan adanya kerja sama yang baik antara ulama dan umaro, angka penyebaran hoax di wilayah Kecamatan Dramaga dapat diminimalisir. ”Kami ingin medsos digunakan dengan wajar sesuai fungsinya. Jangan sampai jadi alat menghasut, memfitnah, dan menciptakan permusuhan satu sama lain,” tukasnya.
Sumber : radarbogor.id
0 komentar:
Post a Comment