Tak adanya angkutan umum, bukan menjadi alasan bagi Maulana (6) dan Dani lbrahim (7) malas bersekolah. Berbagai cara dilakukan kakak beradik itu agar bisa sampai ke sekolah mereka di Desa Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur. Tanpa lelah, mereka mengayuh sepedanya setiap hari menuju sekolah.
Sepanjang Jalan Raya Sukamakmur terasa melompong kemarin (6/3). Hanya beberapa kendaraan pribadi yang melaju satu per satu. Di jalan tersebut memang belum tersentuh kendaraan umum. Tak ada satu pun angkutan umum yang hilir mudik di sana.
Bagi anak sekolah, jalur tersebut merupakan jalan yang panjang yang harus dilalui setiap hari untuk menggali potensi diri. Ya, sejauh lima kilometer, siswa harus menelusuri jalan agar bisa sampai ke sekolah. Beberapa siswa mengambil inisiatif dengan menaiki sepeda dan berlomba-lomba untuk bisa sampai ke sekolah mereka yang berada di Desa Sukawangi.
“Iya, setiap hari naik sepeda ke sekolah. Kalau jalan kaki jauh. Gak ada angkot di sini,” ujar Dani, saat ditemui Radar Bogor di tepian Raya Sukamakmur-Jonggol , kemarin siang.
Ia berharap Pemerintah Kabupaten Bogor bisa mengadakan angkutan umum bagi siswa-siswa di Kecamatan Sukamakmur. Terutama, anak tingkat sekolah dasar.
“Kalau ada angkutan pasti naik angkot. Soalnya kalau naik sepeda, terkadang sering kesiangan,” harapnya.
Menanggapi itu, Kabid Terminal dan Angkutan Umum, Dudi Rukmayadi mengatakan, sejumlah jalur di Kecamatan Sukamakmur memang belum ada angkutan umum. Namun, pihaknya pun sedang berusaha agar kawasan pinggiran Kabupaten Bogor itu bisa tercover angkutan.
Sumber : radarbogor.id
0 komentar:
Post a Comment