Banner 1

Tuesday, 13 March 2018

Malas Bikin Akta Kematian


Lazimnya, jika ada anggota keluarga yang meninggal, harus sesegera mungkin dibuat akta kematian. Namun sayangnya, masyarakat Kabupaten Bogor cenderung malas membuatnya. Hal ini dikatakan Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan Akta Kelahiran dan Kematian pada Disdukcapil Kabupaten Bogor Suparno.

Ia menjelaskan, kesadaran masyarakat membuat akta kematian masih kurang. Berbeda dengan permohonan pembuatan akta kelahiran, yang mencapai 800 lembar per harinya. Akta kematian hanya berkisar 400–500 lembar per tahunnya.

”Jauh sekali. Untuk dua bulan pertama ini nggak nyampe 100 lembar,” tuturnya.

Suparno menjelaskan, biasanya warga yang mengurus akta kematian hanya berdasarkan asas kebutuhan. Seperti  akan mengurus soal warisan.

”Kalau akta kelahiran sekarang ramai, karena merupakan kewajiban. Tapi kalau kematian baru sekadar asas kebutuhan. Padahal harusnya begitu meninggal harus dibuatkan,” bebernya.

Lebih lanjut dia menguraikan, Disdukcapil sendi­ri hanya menoyialisasikan. Termasuk harusnya begi­tu sosialisasi ke bawah, melalui petugas register desa, begitu ada warganya yang meninggal harus sege­ra dilaporkan untuk membuat pelaporan kematian, itu menjadi dasar laporan untuk diterbitkan akta kematian.

”Namanya data seharusnya berkembang terus, kaitannya BPJS, pemilu itu pengaruh. Data masyarakat yang meninggal jika tidak segera dilaporkan akan begitu,” tegasnya.

Ke depan pihaknya juga sedang menggodok, sistem pembuatan akta kematian yang berkesinambungan dengan KK yang otomatis berubah.

”Untuk saat ini baru yang lahir mendapat akta sekaligus KK-nya. Kalau kartu induk anak (KIA)  kan baru tahun ini,” tukasnya.


Sumber : radarbogor.id

Related Posts:

  • Bulan Depan Diresmikan Bupati Tak lama lagi masya­rakat Kecamatan Parung akan memiliki masjid besar. Pasalnya, rumah ibadah yang berada di Jalan Raya Parung No­mor 69, Desa Parung, ini akan selesai masa renovasinya.Sudah sembilan bulan Masjid Riyadhus … Read More
  • 3.038 Wajib E-KTP Belum Terekam Meski peme­rintah Kecamatan Sukamakmur gencar melakukan perekaman e-KTP. Namun, ribuan warga tercatat masih belum memiliki e-KTP. Setidaknya ada 3.038 warga Sukamakmur belum melakukan perekaman.“Sebagian besar dari jumlah … Read More
  • Tiga Desa tak Dapat Jatah RTLH Masih ba­nyak warga Kabupaten Bogor, khususnya di wilayah timur Kabupaten Bogor yang bergantung dari bantuan pemerintah. Meski demikian, bantuan tersebut tidak sepe­nuh­nya dapat cepat terealisasi. Salah satunya, program r… Read More
  • Tumim Tewas saat Gali Fondasi Seorang pria bernama Tumim (35), warga Dusun Sirnabaya, Desa Lara­ngan, Kecamatan Penga­degan, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah, tewas mengenaskan, Sabtu (7/4) pekan lalu.Ia tertimpa fondasi tembok saat sedang m… Read More
  • Tawarkan Spot untuk Swafoto Bagi pengendara yang melintasi jalur alternatif Bogor-Cianjur via Sukamakmur, tak ada salahnya menikmati wisata alam Curug Cipamingkis. Ya, kawasan wisata seluas tiga hektare itu menjadi destinasi wisata alam utama yang be… Read More

0 komentar:

Post a Comment