Banner 1

Thursday 22 March 2018

Warga Geruduk Kantor BBWS


Akibat nasib penggantian lahan untuk Waduk Ciawi dan Sukamahi di Kecamatan Megamendung yang menggantung, puluhan warga geruduk kantor Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) di Jakarta, Senin (19/03) lalu.

Kedatangan mereka karena merasa bahwa pembayaran ganti rugi hanya janji. Buktinya, hingga saat ini, warga yang terdampak pembangunan belum mendapatkan penggantian yang setimpal.

Camat Megamendung, Hadijana membenarkan bahwa ada 40 perwakilan warga yang terkena dampak pembebasan waduk menda­tangi kantor BBWS di Jakarta.

Rencana ini, kata dia, sudah terdengar jauh-jauh hari. Saat itu pun, pihak kecamatan dan desa berupaya menahan keberangkatan warga ke Jakarta. Akan tetapi rencana mereka akhirnya tidak bisa terbendung.

”Karena keinginan warga yang kuat untuk meminta kepastian, akhirnya mereka berangkat,” ujar Hadijana pada Radar Bogor usai hadiri kegiatan bupati Bogor di kawasan Megamendung, kemarin (20/03).

Namun demikian, tegas Hadijana, pihaknya terus memantau pergerakan warga saat berada di Jakarta. Dari info yang didapatinya, keinginan warga bertemu kepala BBWS gagal. Warga hanya bertemu dengan perang­kat satuan kerja (satker) yang ada di Jakarta saat itu.

Hasil dari pertemuan sendiri, pihak BBWS hanya berbicara secara normatif. Artinya, soal pembayaran masih bergantung pada keputusan di Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN). Karena tidak ada kejelasan dan kepastian tersebut, puluhan warga terdampak waduk tersebut pun akhirnya membubarkan diri kembali ke Bogor. 

”Ya saat bertemu dengan perwakilan orang satker, tak ada jawaban yang jelas, mereka menjawab normatif,” ungkapnya.

Sementara, informasi terakhir yang diterima Pemerintah Kecamatan Megamendung saat melakukan rapat dengan LMAN, BBWS, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), saat ini LMAN sedang me­ngurus dana talangan dari kontraktor. Setelah selesai, pem­bayaran lahan kembali dilanjutkan. 

”Infonya April akan ada pembayaran lagi,” sahutnya.

Diwawancarai terpisah, Kepala Desa Cipayung Cacu Budiawan mengatakan, jika kedatangan warganya ke kantor BBWS Jakarta guna memastikan pembayaran lahan akan dilaksanakan. Sebab, para pemilik lahan hanya mendapat janji.

”Kedatangan warga kami ke sana pun tak mendapat jawaban pasti,” tambahnya.


Sumber : radarbogor.id

0 komentar:

Post a Comment