Banner 1

Wednesday, 7 March 2018

Teriak di Monas, Dikirimi Satu Unit Sepeda


Sudah hal biasa bagi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo membagi-bagikan sepeda sebagai hadiah. Namun, hal itu jadi luar biasa bagi puluhan siswa SDN Cimande 04. Buah hasil teriakan di Monumen Nasional (Monas) enam bulan silam, berujung satu unit sepeda yang dikirimi langsung dari Istana Kepresidenan.

”Terima kasih Pak Presiden, terima kasih Pak Presiden.” Kata–kata itu yang pertama diucapkan para siswa ketika Radar Bogor datang ke sekolah mereka, kemarin (5/3). Satu unit sepeda berwarna merah-putih itu seolah jadi aset mereka saat ini.

Cerita berawal dari study tour mereka ke Monas, Agustus tahun lalu. Kala itu, para siswa yang sedang mengikuti salah satu lomba mewarnai tak sengaja bertemu dengan iring–iringan presiden. Di saat bersamaan, Presiden Jokowi juga sedang menghadiri salah satu pameran lukisan di kawasan Monas.

”Namanya anak-anak, ketika dikasih tahu ada pak presiden, mereka langsung maju. Nah, di situ mereka teriak–teriak minta sepeda dari Pak Jokowi,” cerita salah seorang guru pada wartawan koran ini.

Teriakan para siswa tersebut disambut presiden saat itu. Namun, karena tak membawa sepeda yang biasa dibagi-bagikan, Jokowi hanya me­ngajak para siswa berfoto. ”Ya, kami mau dong foto sama bapak presiden,” sambung guru lainnya.

Tak disangka, Sabtu (3/5) kemarin, satu unit sepeda diantar langsung dari pihak Istana Negara.

Rupanya, Presiden Jokowi diingatkan kembali oleh teriakan para siswa di Monas tersebut. Rasa bangga campur semangat pun begitu dirasakan Kepala SDN Cimande 04 Enung Nurjanah. Pemberian hadiah tersebut dirasa mampu menjadi salah satu pemicu para siswa untuk lebih semangat belajar.

”Alhamdulillah kami merasa bangga mendapat hadiah dari Bapak Presiden Jokowi. Meski satu sepeda, itu suatu motivasi bagi anak didik kami dan penyemangat untuk belajar,” ujarnya.

Tak sampai di situ, Enung juga miliki beberapa harapan untuk pemerintahan saat ini. Terutama demi kemajuan pendi­dikan di Kabupaten B­ogor. Faktanya, masih banyak elemen pendidikan yang perlu diper­baiki.

”Lengkapi sarana dan pra­sarana. Terutama kami, SDN Cimande 04, untuk WC saja terbatas. Sudah mengaju­kan beberapa kali tapi tidak ada rea­li­sasinya,” katanya.


Sumber : radarbogor.id

Related Posts:

  • Penerima PKH Tembus 141 Ribu Penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Bogor terbilang tinggi. Program ini sendiri sudah berjalan di Bumi Tegar Beriman sejak 2007 silam. Hingga 2017, penerimanya bahkan telah mencapai141.278 kepala keluarga … Read More
  • Direhab Pakai DAK Bangunan SDN Kampung Tengah akan direhab menggunakan dana alokasi khusus (DAK) jika relokasi sudah bisa dipastikan tahun ini.Hal itu disampaikan Kasi Kelembagaan dan Sarpras pada Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, … Read More
  • Potongan Dana untuk Subsidi Silang, Akui RTLH Disunat Kasus keterlambatan pembangunan rumah tidak layak huni (RTLH) di Desa Tanjungsari, menemu­kan fakta baru. Dari hasil inves­tigasi Pemerintah Kecamatan Tanjungsari, ada empat peneri­ma RTLH tahun 2017 yang terlambat mendapa… Read More
  • YLKI: Ganjil-Genap Jangan Permanen Yayasan Lembanga Kon­su­­men Indonesia (YLKI) mengharap­kan agar skema ganjil-genap tidak diterapkan secara permanen. Selain itu, skema ini juga harus didukung oleh angkutan umum yang memadai.Ketua Harian YLKI Tulus Abadi … Read More
  • Tiga Cakades Lolos Setelah mele­wati berbagai tes, dari delapan calon kepala desa (cakades) Wates Jaya, Kecamatan Cigom­bong, terpilih tiga calon kepala ­desa. Tahap selanjutnya, tinggal me­nunggu musyawarah mufakat dalam rangka pemili­han c… Read More

0 komentar:

Post a Comment