Lemahnya ketegasan hukum yang menjamin hak para tenaga kerja menjadi alasan utama sikap perusahan melakukan pemecatan sepihak. Akibatnya gelombang demonstrasi terus dilakukan para buruh.
Seperti Selasa (20/3/2018) pagi tadi, ratusan buruh PT.Megasari Makmur sejak Pukul 09:00 menggelar aksi solideritas di depan perusahaan di Jalan Pancasila V RT 04/13, Desa Cicadas, Kecamatan Gunungputri.
Para buruh mengutuk sikap perusahaan yang memutus hubungan kerja puluhan karyawannya.
‘Teman-teman kami yang dipecat punya anak dan istri. Lalu mereka makan apa?,” tegas salah satu masa aksi, Yati dengan mata berbinar.
Menurutnya, korban pemecatan adalah para karyawan yang telah lama bekerja di perusahaan. Terlebih lagi, usia para korban telah melampaui masa produktifitas. “Banyak yang umurnya di atas 35 tahun. Mereka akan sulit cari pekerjaan lain,” terangnya.
Tak hanya itu, ia juga menyayangkan aksi intimidasi dan teror dari perusahaan pada beberapa pekerja. Sehingga, banyak karyawan yang takut dan enggan bergabung menggelar protes.
“Banyak yang diancam dan gak berani ikut demo,” tukasnya.
Ia berharap, perusahaan dapat menggunakan hati nuraninya dalam mengambil keputusan. Selain itu, ia meminta agar pemerintah turut melindungi nasib buruh yang notabennya adalah warga pribumi.
“Kades, camat dan Disnaker jangan hanya makan uang rakyat, tampa peduli nasib rakyat,” sindirnya.
Saat hendak dikonfirmasi, pihak perusahaa belum bersedia diwawancara awak media.
Rencananya, para buruh akan terus mengelar aksi hingga tuntutannya di terima.
Sumber : radarbogor.id
0 komentar:
Post a Comment