Banner 1

Friday, 2 March 2018

Pertanyakan Anggaran Revitalisasi


BOGOR-RADAR BOGOR,Meski Perusahaan Daerah Pasar Pakuan Jaya (PDPPJ) sudah mela­kukan sosialisasi dengan para pedagang, rupa­nya, rencana revitalisasi bangunan Blok G Pasar Kebon Kembang belum dike­tahui DPRD Kota Bogor. Untuk itu, dalam beberapa hari ke depan, direksi PDPPJ akan dipanggil ke gedung DPRD Kota Bogor, Jalan Kapten Muslihat.

Wakil Ketua DPRD Kota Bogor, Jajat Sudrajat, menjelaskan bahwa rekan-rekannya di Komisi II belum ada yang mengetahui terkait rencana revitalisasi Blok G Pasar Kebon Kembang. Untuk itu, ia menginstruksikan Komisi II segera memanggil direksi PDPPJ.

“Saya minta ke Komisi II me­ngundang PD Pasar untuk menjelaskan revitalisasi Blok G. Saya sudah cek ke ketua Komisi II, ternyata mereka juga belum paham,” katanya kepada Radar Bogor, kemarin (28/2).

Ia bahkan menanyakan sumber anggaran yang bakal digunakan untuk merevitalisasi bangunan Blok G Pasar Kebon Kembang. Tidak adanya koor­dinasi antara keduanya mem­buat penganggarannya tidak dilakukan secara tran­sparan. “Kami juga tidak tahu angga­rannya dari mana,” kata Jajat.

Meski begitu, ia berharap para pedagang tetap bisa berjualan. Ia meminta PDPPJ sudah matang mempersiapkan tempat penampungan semen­tara (TPS) jika memang ada revi­talisasi di Blok G Pasar Kebon Kembang.

“Saya juga belum tahu respons pedagang seperti apa. Harapannya, kalau ada kegiatan yang berkaitan dengan publik sebaiknya (PDPPJ) menyam­paikan,” tukasnya.

Terpisah, Direktur Operasional PDPPJ, Syuhaeri Nasution, menjelaskan bahwa pihaknya bukan hanya sudah melakukan sosialisasi kepada pedagang, melainkan juga sudah mengantongi siapa investor yang akan mengerjakan proyek revitalisasi tersebut.

“Pelelangannya, minggu-minggu yang lalu. Pokoknya sebelum puasa harus sudah dila­kukan. Blok G ini sudah lama juga direncanakan, sama juga seperti Blok F,” jelasnya ketika dikonfirmasi.

Ia mengaku, sengaja dilakukan serentak dengan revitalisasi Blok F Pasar Kebon Kembang agar tidak ada bangunan pasar yang tertinggal. Meski ia menganggap urusan Blok F sudah selesai, nyatanya hingga kemarin bangunannya tak kunjung diratakan.

“Blok F sudah selesai, tinggal urusan investor melakukan pembangunan. Hanya ter­ganjal pedagang yang ingin berjualan di Jalan Dewi Sar­tika,” katanya.


sumber: radarbogor.id

Related Posts:

  • Keluhan Infrastruktur Dominasi Rakorwil BOGOR–RADAR BOGOR, Kecamatan Bogor Barat menggelar rapat koordinasi wilayah (rakorwil) tahun 2018 di aula kantor kecamatan, kemarin (7/3). Itu berarti, kecamatan ini merupakan yang terakhir mengadakan rakorwil untuk Kota B… Read More
  • Warga Kedungbadak Ngebandros Bareng BOGOR–RADAR BOGOR, Kelurahan Kedungbadak memiliki program menarik untuk menekan jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD). Ibu Lurah Kedungbadak Sutasmiatun bersama Ketua RW Lukman Nulhakim dan warga RW 04  ngeband… Read More
  • Siswa SD Diedukasi Narkoba BOGOR–RADAR BOGOR, Edukasi tentang narkotika, psikotropika, dan obat terlarang (narkoba), perlu ditanamkan sejak anak-anak. Seperti yang dilaksanakan Satuan Narkoba Polresta Bogor Kota, di Sekolah Dasar Bina Insani Bosowa,… Read More
  • Amdal Lalin Transmart Dikaji Dua Kali BOGOR–RADAR BOGOR, Mendirikan bangunan di lokasi crowded menjadi risiko tersendiri bagi Transmart Carrefour. Berlokasi di tepian Jalan Raya Tajur, Kecamatan Bogor Selatan, membuat proyek pusat perbelanjaan itu bakal dua ka… Read More
  • Tunggakan PBB P2 di Bawah 2012 Bebas Denda BOGOR–RADAR BOGOR, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) gencar menaikkan target pendapatan asli daerah (PAD). Salah satunya, melalui pemasukan pajak bumi bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB P2).  Untuk memudahkan dan m… Read More

0 komentar:

Post a Comment