Tuesday, 20 March 2018
Pertamina Tanggung Selisih Harga
Tambahan subsidi Rp500 per liter untuk BBM jenis solar tidak lantas membuat PT Pertamina (Persero) bebas dari beban. Perusahaan minyak pelat merah tersebut masih harus menanggung selisih antara harga jual solar bersubsidi dan harga keekonomian.
Dengan angka jual solar yang ditetapkan sebesar Rp5.150 per liter, Pertamina masih menanggung beban selisih harga Rp1.000 hingga Rp1.300 per liter. Menurut Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) Arief Budiman, penentuan harga solar waktu itu dilakukan dengan menggunakan asumsi ICP (Indonesian crude price) senilai USD 40 per barel. Nah, ICP terakhir pada Februari telah tembus di angka USD 61,61 per barel.
”Memang, ada sebagian yang harus kami tanggung,” ujar Arief. Meski begitu, adanya tambahan subsidi tersebut dapat membantu arus kas Pertamina Rp5 triliun.
Bukan hanya solar, Pertamina juga harus menanggung beban harga premium yang tidak naik hingga 2019. Padahal, harga minyak dunia mengalami tren kenaikan. Sementara itu, harga premium ditetapkan pemerintah senilai Rp6.450 per liter.
Menurut dia, dengan kondisi harga minyak dunia seperti itu, Pertamina harus menanggung selisih harga premium sekitar Rp800 hingga Rp1.000 per liter. Pada Desember tahun lalu, harga keekonomian premium mencapai Rp7.350 per liter.
Direktur Pemasaran Korporat PT Pertamina (Persero) Muchamad Iskandar mengkhawatirkan jika jarak antara harga bahan bakar umum dan BBM bersubsidi terlalu jauh, masyarakat akan berpindah lagi menggunakan produk yang lebih murah.
”Ini menjadi tantangan kami. Kami sendiri pusing (sebagai, red) operator ini, sedangkan kilang kami gak bisa balik produksi RON 88 lagi,” ungkapnya.
Menurut dia, jika harga premium konsisten mengikuti harga keekonomian, tidak akan ada perbedaan harga yang terlalu jauh. Saat ini harga pertalite mencapai Rp7.600 per liter, terus naik mengikuti kenaikan harga minyak dunia. Selisih Rp1.150,00 per liter dengan harga premium. Berbeda dengan saat kali pertama diluncurkan, selisih harga pertalite dengan premium hanya Rp500 per liter.
Sumber : radarbogor.id
Related Posts:
Si Putih di Sejumlah Pasar di Kota Depok Tembus Rp70 Ribu DEPOK – Menjelang Ramadan, tidak hanya harga bahan pokok yang mengalami kenaikan, bawang putih pun mengalami hal yang sama.Hampir menginjak satu bulan, harga bawang putih di sejumlah pasar di Kota Depok mencapai Rp70 ribu … Read More
Si Melon di Kota Depok Ditambah 90 Ribu Tabung, Selama Ramadan Hingga Idul Fitri DEPOK – Warga Depok jangan takut kekurangan gas tiga kilogram, sepanjang Ramadan hingga Idul Fitri. Senin (29/5), Himpunan Pengusaha Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Kota Depok dengan Pertamina, pastikan menambah 90 ribu tab… Read More
Stok Pangan di Kota Depok Aman, Waspadai Harga DEPOK – Daging sapi, ayam dan telur menjadi makanan sehari-hari khalayak luas. Tapi, perlu diketahui harga yang dipasaran sebenarnya bisa saja turun jika tidak ada tangan-tangan nakal yang bermain.Jurnalis Radar Depok (Poj… Read More
Duh… Lingkungan Kumuh Terluas di Bekasi Berada di Wilayah Margahayu BEKASI – Pemerintah Kota Bekasi, terus berupaya menciptakan kota layak huni. Melalui program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU), pemerintah akan bekerjasama dengan masyrakat melalui unit pelaksanaan Disperkimtan dan juga badan kesw… Read More
Produksi Beras di Kabupaten Bogor Tak Aman, Harga Telur Naik BOGOR – Jelang Ramadan, harga kebutuhan pokok dan stok pangan di Kabupaten Bogor bakal mengalami kenaikan. Seperti biasa, untuk meminimalisasi, Dinas Ketahanan Pangan hanya akan operasi pasar.Kepala Dinas Ketahanan Pangan,… Read More
0 komentar:
Post a Comment