Banner 1

Thursday 22 March 2018

Double Track Masih Susun Amdal


Masyarakat dua desa di Kecamatan Cigombong, tampaknya hanya menunggu waktu untuk merasakan proyek pemerintah pusat berupa jalur ganda (double track) kereta api Cigombong–Cicurug. Dua desa yang terdampak pembangunan pun bakal diinvetarisasi dalam waktu dekat ini.

Staf Umum Teknik Direktorat Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Hubungan Darat pada Kementerian Perhubungan, Andi Priyatna menjelaskan, pihaknya tengah melaksanakan upaya pemantauan lingkungan (UPL) dan upaya kelola lingkungan (UKL) hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Kata dia, hal tersebut sebagai wadah aspirasi kementerian untuk mendengar ataupun mendapat masukan dari para warga yang terkena dampak, terlebih bagi warga yang tinggal berdekatan dengan pembangunan. Artinya, proyek pemerintah arahan Presiden Jokowi ini belum memiliki analisis dampak lingkungan (amdal) yang resmi.

”Kami buat forum komunikasi dari warga yang lahannya terlintasi jalur kereta api yang rencananya tahun ini akan dibangun jalur ganda. Nah, warga berharap dapat menerima apa yang akan didapati saat atau sebelum pembangunan,” beber Andi pada wartawan usai rapat, kemarin (20/3).

Koordinasi tersebut, sambung dia, juga berbicara soal teknis dan dampak yang akan ditimbulkan. Seperti kebisingan, polusi udara, dan gangguan lainnya. Warga dua desa yang terkena dampak jalur sepanjang 7 kilometer ini yaitu Desa Cigombong dan Wates Jaya.

Bentuk koordinasi tersebut juga disaksikan langsung Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Barat. Andi menambah, pihaknya akan membuat satu dokumen khusus yang menampung pendapat masyarakat tersebut.

Hal tersebut digunakan sebagai referensi tolok ukur kerja dari pelaksana konstruksi. Seperti pengukuran, desain progres dan berlanjut pada pelaksanaan konstruksi pengerjaan.


Sumber : radarbogor.id

0 komentar:

Post a Comment