Banner 1

Monday 26 March 2018

BRI Ganti Kartu ATM Nasabah


JAKARTA–Mengantisipasi tindak kejahatan skimming yang terjadi akhir-akhir ini, pihak perbankan menggen­carkan langkah preventif supaya kejahatan tersebut tak meluas.

Salah satu caranya adalah melakukan penggantian kartu ATM nasabah secara bertahap. Selain itu, perbankan juga menggandeng ahli untuk me-review dan mengevaluasi sistem keamanan.

PT Bank Rakyat Indonesia mulai menyebarkan informasi melalui SMS, layar ATM Bank BRI, serta akun-akun media sosial untuk memberitahukan para nasabah mengganti kartu. ”Sudah sejak dua hari yang lalu.

Pada akhir pekan ini, unit kerja Bank BRI tetap buka untuk melayani kebutuhan penggantian kartu nasabah,” ujar Corporate Secretary Bank BRI Bambang Tribaroto, kemarin (24/3).

Tak hanya untuk nasabah yang ada di Jakarta dan sekitarnya, Bambang menegaskan bahwa informasi tersebut telah disebar ke seluruh nasabah di Indonesia. ”Serentak di seluruh kota untuk kartu ATM yang terindikasi terkena skimming,” tambah Bambang.

Menurut Bambang, hal tersebut dilakukan sebagai upaya preventif Bank BRI untuk mengamankan dana nasabah dan proses penggantian kartu bagi kartu nasabah yang diduga terindikasi skimming. ”Kami memohon kesediaan para nasabah yang telah menerima pesan singkat atau SMS dari Bank BRI untuk segera ke kantor cabang Bank BRI terdekat untuk melakukan penggantian kartu tanpa dikenakan biaya apa pun,” tambahnya.

Sebelumnya, BRI telah menyampaikan bahwa pada 2019 semua kartu nasabah diharapkan sudah berbasis chip. Karena itu proses penggantian kartu akan terus berjalan. Pemerintah sendiri menargetkan semua kartu nasabah sudah berbasis chip selambat-lambatnya pada 2021. ”Kalau BRI sudah selesai lebih cepat, bagus.

Nasabah kami 50 juta dan kartu BRI yang sudah dilengkapi chip baru sekitar lima persen,” ujar Bambang.

Sementara itu, Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Jasa Konsultasi Kementerian BUMN Gatot Trihargo menegaskan bahwa bank-bank BUMN sedang berusaha semaksimal mungkin untuk mengatasi kejahatan skimming.

”Kita sedang antisipasi dengan memanggil ekspertis dari luar negeri untuk meningkatkan proteksi. Tidak hanya BRI saja tapi juga beberapa bank,” ujar Gatot.

Menurut Gatot, setelah melacak riwayat skimming yang terjadi di beberapa bank, kejadian tersebut lebih sering terjadi di daerah. Kementerian BUMN pun tengah berusaha untuk meminimalisir potensi kasus serupa kembali terjadi di daerah yang sama dan tempat lainnya.

”Sama seperti ketika ada waktu ada terkait dengan kasus wannacry. Itu kenanya justru di daerah. Kita spare beberapa potensi yang terjadi di beberapa lokasi untuk diminimalisasir,” ujarnya.


sumber: radarbogor.id

0 komentar:

Post a Comment