Banner 1

Monday, 19 March 2018

1.983 Rumah Terancam Ambruk


Ke­hidupan keluarga miskin di Klapanunggal, benar-benar pahit. Selain Aman Suryanana warga Desa Lulut yang tinggal di rumah yang nyaris roboh.

Tercatat masih ada 1.983 rumah tidak layak huni (RTLH) di kawasan industri semen ter­se­but. Angka itu tersebar di sem­­bilan desa yang ada di Kecamatan Klapanunggal.

Kasi Pembangunan Keca­matan Klapanunggal, Atmayasa menuturkan, jumlah 1.983 RTLH tersebut merupakan data usulan perbaikan yang akan dilakukan pada 2019 mendatang dan ditargetkan tuntas 2023. “Jadi, untuk tahun ini memang be­lum ada ang­garan perbaikan,” ujarnya.

Dari data yang dia miliki, desa yang paling banyak usulan perbaikan RTLH-nya adalah Desa Leuwikaret dengan jumlah 536 unit, disusul Desa Klapa­nunggal 330 unit,
Desa Lulut 278 unit, Bantarjati 231 unit, Nambo 167 unit, Ling­garmukti 160 unit, Cika­huripan 146 unit, Bojong 100 unit, dan Kembangkuning 35 unit.

Atmayasa mengaku, perbaikan RTLH sebenarnya sudah diusulkan setiap tahun. Namun ka­rena anggaran terbatas, se­hingga tahun ini wilayah Keca­matan Klapanunggal tidak mendapat jatah bantuan RTLH. Menurut dia, mayoritas warga yang mengusulkan RTLH berada di kawasan pinggiran.

“Untuk usulan RTLH terbanyak berada di Desa Leuwikaret dan paling sedikit di Desa Kembangkuning,” pungkasnya.


Sumber : radarbogor.id

0 komentar:

Post a Comment