Banner 1

Friday, 2 March 2018

Target Dana Haji Rp150 Triliun


Bank penerima setoran biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPS BPIH) tahun ini, berbeda dengan 2014. Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) kini mengelom­pokkan dalam enam kategori untuk periode 2018–2021.

Kepala Badan Pelaksana BPKH, Anggito Abimanyu men­je­las­kan, pihaknya mene­tapkan 31 BUS dan UUS yang terbagi menjadi 23 BPS BPIH penerimaan, 3 BPS BPIH operasional, 7 BPS BPIH likuiditas, 27 BPS BPIH penempatan, 6 BPS BPIH nilai manfaat, dan 11 BPS BPIH mitra manfaat.

Lebih lanjut ia mengatakan, BPS BPIH yang terpilih harus memenuhi syarat kesehatan bank, TI dan memiliki layanan akun virtual, pengembangan produk, permodalan, jumlah jamaah, dan kemampuan manajemen kas.

“Kami mengapresiasi du­ku­ngan BRI, Bank Mandiri, dan BNI yang memperluas layanan syariah untuk jamaah haji dan bersinergi dengan anak-anak usaha syariahnya,” katanya.

Februari ini, kata dia, seluruh pengelolaan keuangan haji di BPS BPIH sudah dipindahkan dari Kementerian Agama ke BPKH. Ia menargetkan, jumlah pendaftar baru 550 ribu orang, dana kelolaan akumulatif Rp110 triliun, tingkat imbal hasil 6–7 persen dengan tingkat risiko investasi rendah hingga medium, nilai manfaat netto Rp6 triliun, dan layanan keuangan syariah di 5.000 gerai.

Per Desember 2017, jumlah pendaftar bari mencapai 595 ribu orang, jumlah tambahan dana yang masuk Rp14,8 triliun, dan dana haji akumulatif mencapai Rp102,7 triliun.

”Pada 2022 target kami dana haji bisa sampai Rp150 triliun dan bisa ikut menggerakkan ekonomi lewat perbankan syariah. Karena itu, kami minta bank syariah tidak hanya menerima tapi juga mengelola dan menempatkan sebagai investasi juga,’’ ungkap Anggito usai acara penetapan BPS BPIH di Jakarta, Rabu (28/2).

Anggota Badan Pelaksana BPKH, Benny Witjaksono menambahkan, target imbal hasil investasi netto yang BPKH targetkan sebesar 5,6 persen pada 2018 ini dari sebelumnya 4,9 persen. Kalau itu ter­ca­­pai, sudah ada perbaikan imbal hasil sehingga imbal hasil bruto diharapkan bisa di sekitar 6-7 persen. Persoalannya, imbal hasil deposito masih di bawah harapan.


Sumber : radarbogor.id

Related Posts:

  • Sulap Kawasan Kampus Jadi Bisnis Menggiurkan Periode April hingga Juli dalam setiap tahun, merupakan saat-saat yang sibuk bagi para calon mahasiswa. Pasalnya, di rentang waktu tersebut, perguruan tinggi melakukan kegiatan penerimaan mahasiswa baru.Kawasan Depok, Jaw… Read More
  • Bangun Sinergi Usaha dengan Lingkungan Ikatan Wanita Pe­ngu­saha Indonesia (IWAPI) Kota Bogor saat ini tengah fo­kus membangun usaha yang ber­si­ne­rgi dengan lingku­ngan. S­a­lah satunya memanfaat­­­kan lim­bah plastik untuk kemu­­dian didaur ulang menjadi pro… Read More
  • Kembangkan Bisnis Berbasis Komunitas, Launching AKAFood Kitchen Berbisnis saat ini tak hanya terpaku pada per­orangan atau perusahaan, tapi juga bisa dijalankan dengan berbasis komunitas.Seperti yang dilakukan komu­nitas angkatan 15 Institut Pertanian Bogor (IPB). Mereka mendirikan uni… Read More
  • Setahun Bisa Akses YouTube Unlimited 24 Jam Seiring dengan semakin baiknya kualitas layanan data dan internet serta minat masyarakat Indonesia dalam menikmati video streaming yang meningkat. PT XL Axiata melalui salah satu brand-nya, XL meluncurkan smartphone 4G XTR… Read More
  • Premium Langka, Ada Pengurangan Pasokan PT Pertamina (Persero) kembali jadi sasa­ran kritik pemerintah ter­kait ke­lang­kaan pasokan pre­mium di luar Jawa, Madura dan Bali (Jamali).Bila sebelumnya Menteri Energi dan Sumber Daya Mi­n­eral (ESDM), Ignasius Jonan m… Read More

0 komentar:

Post a Comment