Banner 1

Monday, 5 March 2018

Pesimistis Selesaikan Ruislag R3 Tahun Ini


BOGOR–RADAR BOGOR, Lebih dari dua pekan diblokir, tetapi hingga kini belum ada penyelesaian dari persoalan lahan Regional Ring Road (R3). Proses konsinyasi antara Pemkot Bogor dengan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) pun tak kunjung rampung.

Pemilik lahan, Salim Abdullah alias Aab, hingga kini masih menunggu kapan lahannya akan diruislag dengan lahan pemkot yang dibeli dari DJKN. Tapi, sampai sekarang DJKN belum mendapat alas hak yang jelas, sehingga proses konsinyasi di pengadilan berjalan alot.

“PT GPP sudah dipanggil oleh DJKN pada pekan lalu, tapi mereka tidak datang. Akibatnya, alas hak tanah berupa SHGB juga belum diserahkan. Padahal, bila sertifikat telah diserahkan DJKN sudah bisa mengambil dana konsinyasi di Pengadilan Negeri (PN) Bogor sebesar Rp8,4 miliar. Yang penting uang itu diambil, kalau ruislag itu urusan pemkot,” ujar Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat kepada awak media.

Menurut Ade, SHGB lahan yang rencananya akan diruislag dengan tanah milik keluarga Aab adalah atas nama PT GPP. Padahal, lahan tersebut sebelumnya sudah disita oleh negara.

“Kami meminta agar DJKN memanggil ulang PT GPP agar pengambilan dana konsinyasi dapat selesai dilakukan,” ucapnya.

Ade menjelaskan, apabila dana konsinyasi sudah diambil oleh DJKN, tahapan ruislag selanjutnya tinggal penghitungan lahan oleh tim appraisal dan persetujuan DPRD. Namun, saat disinggung apakah ganti rugi tanah dapat rampung pada tahun ini, ia tak dapat menjaminnya.

“Ya, yang penting kalau lahan itu statusnya sudah pindah menjadi barang milik daerah (BMD) bisa selesai tahun ini,” ungkapnya.

Kata Ade, Badan Pertanahan Nasional (BPN) bersama Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) telah melakukan pengukuran ulang lahan, dan saat ini hanya tinggal menunggu penetapan luasan tanah.

“Jadi sekali lagi, kalau sertifikat diserahkan, masalah ini akan cepat selesai,” imbuhnya.

Pemkot, kata dia, telah bertemu dengan ketua PN Bogor untuk meminta bantuan percepatan pengambilan dana konsinyasi.

“Mereka siap membantu, yang penting persyaratan dipenuhi dan sesuai dengan konstruksi hukum,”  tegasnya.

Sebelumnya, Aab mengaku pesimistis Pemkot Bogor bisa menyelesaikan sengketa tersebut tahun ini. Pasalnya, berdasarkan informasi yang ia yakini akurat dari salah seorang pejabat di Pemkot Bogor, tahun ini sama sekali tidak ada anggaran untuk penyelesaian sengketa R3.

Padahal, menurutnya, meski pemkot sudah mengeluarkan uang untuk membebaskan lahan, tapi masih ada beberapa biaya administrasi untuk menyelesaikan ruislag antara tanahnya dengan tanah pemkot yang dibeli dari DJKN.

“Tidak ada, nol sama sekali. Kan untuk menyelesaikan harus ada anggaran, baik administrasi maupun  anggaran untuk penyelesaian ganti rugi tanahnya,” jelasnya.


sumber: radarbogor.id

Related Posts:

  • Kesetaraan Gender belum Terwujud Peringatan Hari Kartini manjadi momen refleksi bagi seluruh wanita di bumi pertiwi. Tak terkecuali bagi Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Pakuan, Agnes Setyowati. Meski sudah memasuki emansipas… Read More
  • Pasokan Gas Bertambah hingga 50 Persen Jelang Ramadan, Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) berencana menambah pasokan gas hingga 50 persen. Hal itu disampaikan Ketua DPC Bogor Hiswana Migas, Asep Erry Junaedi, saat bakti sosial di posko … Read More
  • Hati-hati, Perampokan Bermodus Ban Kempes Kewaspadaan terhadap aksi kejahatan harus ditingkatkan warga Bogor. Pasalnya, jelang puasa, aksi perampokan dengan kekerasan kembali terjadi.Aksi perampokan dengan berbagai modus tersebut, tidak hanya dilakukan di malam ha… Read More
  • 11.871 KTP-El Siap Cetak Warga Kota Bogor yang sudah lama menunggu KTP elektronik (KTP-el), kini bisa bernapas lega. Setelah terkendala blangko dan tinta cetak, awal Mei ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bogor segera menc… Read More
  • Hadirkan Keluarga Tokoh Berpengaruh di Bogor Memperingati milad ke-57, Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor mengundang keluarga para tokoh berpengaruh di Bogor. Terlebih, mereka memiliki kontribusi besar terhadap UIKA. Mereka dihadirkan dalam kegiatan bertajuk ‘Silat… Read More

0 komentar:

Post a Comment