POJOKJABAR.com, SUKABUMI – Kepolisian dari Polsek
Cibadak mengamankan empat pelaku pembacokan salah seorang siswa SMK
swasta di Cisaat, Kamis (1/12/2016).
Karena perbuatannya, para pelaku yang masih di bawah umur itu
terancam meringkuk di balik jeruji besi selama lima sampai tujuh tahun.
Empat pelaku yang diamankan adalah DS (16), FI (17), CM (17) dan YP
(17). Semuanya merupakan warga Desa Karangtengah Kecamatan Cibadak.
Informasi yang dihimpun, insiden pembacokan ini terjadi pada Rabu
(30/11/2016) sekitar pukul 21.00 WIB di Kampung Jelegong RT 02/03, Desa
Balekambang, Kecamatan Nagrak.Sebelumnya, para pelaku yang berasal dari salah satu SMK negeri di
Cibadak ini terlibat tawuran dengan korban dan temannya yang lain.
“Kami amankan para pelaku ini saat berada di
sekolahnya,” ujar Kapolsek Nagrak, AKP Parlan kepada Radar Sukabumi,
Kamis (1/12/2016)..
Menurut Parlan, akibat bacokan itu, korban mengalami luka parah di
bagian perut, tangan dan kepala. Saat ini, korban masih menjalani
perawatan intensif di RSUD Sekarwangi.
“Lukanya kurang lebih 60 jahitan. Sekarang masih di rumah sakit karena ususnya itu hampir ke luar,” imbuhnya.
Selain mengamankan empat pelaku, kepolisian juga mengamankan barang
bukti berupa satu buah celurit dan dua buah pedang yang diduga digunakan
pelaku untuk melukai korban. Untuk membuat jera pelaku, kepolisian
berjanji akan memproses secara hukum yang berlaku.
“Sesuai dengan perbuatannya yang melanggar hukum, maka kami akan
proses ini sampai ke meja hijau. Kami gunakan UU Praperadilan Nomor 35
Tahun 2014 pasal 80 ayat 1 dan 2, 351 ayat 2 dan UU darurat dengan
ancaman hukuman di bawah lima tahun penjara,” singkatnya.
Salah satu pelaku, DS berdalih, dalam persoalan ini ia dan juga teman-temannya yang lain hanya sebatas membela diri.
Pasalnya, saat janjian pertemuan di Jelegong, tidak akan melakukan
aksi kekerasan. Namun, pihak korban dan temannya yang lain langsung
melakukan penyerangan.
“Kan janjian dulu sebelum ketemu lewat SMS, mau akan ada perdamaian.
Saat itu kami udah futsal dan langsung menuju ke lokasi. Tiba di lokasi,
kami langsung diserang oleh korban dan tiga orang temannya,” aku DS.
Karena merasa diserang, lanjut DS, ia dan tiga temannya yang lain
langsung melakukan pembalasan. DS mengaku, sebelumnya ia telah membawa
sajam. Akhirnya, tawuran tak bisa dihindari.
“Kami juga bawa sajam. Jadi saat mereka nyerang, kami lawan. Kalau
yang membacok korban, itu bukan saya melainkan YP saat korban terjatuh,”
beber DS yang masih duduk di bangku kelas X salah satu SMK negeri di
Cibadak itu.
sumber : pojokjabar.com
0 komentar:
Post a Comment