Hendro mengungkapkan, saat ini posisi MAG sedang menjalani perawatan di RS Polri Sartika Asih Kota Bandung karena tersangka mengalami luka di kepala bagian belakang, hidung, bibir dan beberapa luka lecet di bagian tubuh lain akibat dihakimi massa usai melakukan penusukan.
“Karena banyak korban mungkin massa geram sehingga dihakimi sampai kondisi fisiknya tidak sehat dan harus dirawat di RS,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Hendro mengungkapkan, karena kondisi tersangka kurang sehat dan dirawat di RS pihak kepolisian sedikit kerepotan mengkorek informasi. Kata Hendro, saat ditemui di RS MAG tidak bisa diajak komunikasi secara jelas, bahkan jawabannya tidak karuan.
“Kemarin malam (Selasa, red) saya datang ke RS untuk bertemu MAG, tapi saat ditanya jawabannya tidak jelas, ngawur. Nanti bila MAG sudah sehat, kami akan mintai keterangan sehingga kasusnya bisa jelas,” tutur Hendro.
Hendro menyebut, hasil penyelidikan sementara tersangka merupakan warga Desa Cinyasad, Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis.
Berdasarkan informasi tersebut pihaknya langsung berkoordinasi dengan Polres Ciamis dan Polda (Jabar) untuk melakukan pendalaman.
“Bahkan anggota (Polisi) di Ciamis sudah bergerak untuk mendatangi dan berkoordinasi dengan keluarga MAG untuk mengetahui lebih jauh asal usul tersangka,” terangnya.
Seperti diketahui, peristiwa penusukan terhadap delapan korban di Jalan Baturengat Kelurahan Cigondewah Kaler, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung terjadi pada Selasa 13 Desember 2016 sekitar pukul 17.30 WIB dimana aksi MAG mengakibatkan satu orang meninggal dunia yakni Asep Odang Sutisna (54). Sementara tujuh orang korban lainnya mengalami luka-luka di antaranya Ayip (36), Tursin (37), Acep Nugraha (39), Ahmad Sopandi (17), Agus Munawar Azis (43), Dadan (40) dan Imran (27).
Dikatakan Hendro, saat kejadian, MAG membawa tiga bilah pisau yang digunakan untuk melukai korban. Polisi menduga ketiga bilah pisau tersebut diselipkan di dalam celana jins yang dikenakan pelaku.
“MAG tidak membawa tas, engga pakai jaket juga, kemungkinan pisaunya diselipkan di dalam celana atau dipinggangnya. Kami masih selidiki dari mana MAG mendapat pisau tersebut dan mendalami motif penusukan hingga mengakibatkan kematian,” tandasnya.
sumber : pojoksatu.id
0 komentar:
Post a Comment